Find Us On Social Media :

Jasadnya Hangus Terbakar di Kolong Truk, Tragis Akhir Hidup Armin Korban Pembantaian KKB Papua, Rela Merantau Demi Keluarga, Kini Pulang Tinggal Nama

Proses penjemputan jenazah korban pembantaian KKB Papua di Distrik Beoga, Kabupaten Puuncak, Papua diwarnai haru, Selasa (8/3/2022)

Gridhot.ID - Duka mendalam menyelimuti keluarga Armin (43), salah satu korban pembantaian KKB Papua di Teluk Bintuni.

Sebelumnya, sebanyak 14 pekerja jalan Trans Bintuni-Maybrat di Kabupaten Teluk Bintuni diserang KKB Papua pada Kamis (29/9/2022) lalu.

Terdapat 4 pekerja yang tewas dalam insiden penyerangan KBB Papua, sedangkan 10 lainnya berhasil selamat.

Empat pekerja yang menjadi korban meninggal dunia yakni Armin (43) Sorong, Abas (52) Sorong, Yafet (50) Sorong dan Darmin (46) Bintuni dan Armin (43) Sorong.

Mengutip Tribun-Timur.com, jenazah Armin telah dipulangkan dan dimakamkan di kampung halamannya, Desa Bonne, Kecamatan Patampanua, Kabupaten Pinrang pada Minggu (2/10/2022) sore.

Kendati jenazah Armin telah dimakamkan, rasa sedih masih menyelimuti keluarga korban.

Paman korban, Dasman mengatakan almarhum Armin sudah lama merantau ke Papua Barat dan tinggal di Sorong bersama istri dan dua anaknya.

Dikatakan, Armin dulunya bekerja di Raja Ampat. Sementara istrinya tinggal di Sorong.

"Waktu itu, istrinya sakit di Sorong. Jadi disuruh pulang untuk melihat kondisi istrinya. Setelah di Sorong, dia dipanggil kerja oleh Abbas Manna, korban yang juga tewas dalam peristiwa tersebut," kata Dasman saat ditemui, Jumat (7/10/2022).

Armin lalu menerima tawaran Abbas Manna untuk mengerjakan proyek jalan Trans Bintuni Maybrat.

"Abbas sebagai bos dalam proyek jalanan tersebut dan memanggil Armin untuk menjadi supir truk di sana. Namun, takdir berkata lain. Armin dan 3 orang lainnya termasuk Abbas jadi korban pembantaian KKB," jelasnya.

Baca Juga: Umur 15-an Tahun Gabung KKB Papua, 2 Anak Ini Ikut Manfret Fatem Bunuh Pekerja Jalan Trans, Bupati Desak Aparat Tindak Pelaku Pembantaian: Sangat Biadab!

Dasman menuturkan, jasad Armin ditemukan terbakar di bawah truk.

"Setelah pembantaian itu, pihak KKB membakar kendaraan truk di sana. Sementara jasad Armin yang berada di kolong truk juga ikut terbakar," terangnya.

Dia menuturkan, kendati jenazah Armin sudah dimakamkan, ibu Armin masih merasa tidak percaya dengan apa yang menimpa anaknya itu.

"Sampai sekarang kami tidak percaya. Begitu juga dengan ibu almarhum. Masih berduka," imbuhnya.

Diketahui, Pemerintah Papua Barat dan Pemerintah Kabupaten Pinrang telah memberikan bantuan dan santunan kepada keluarga Armin.

Santunan juga diberikan anggota DPRD Provinsi Papua Barat Arifin kepada keluarga korban.

Sementara itu, jajaran Polda Papua Barat telah merilis identitas pekerja yang diserang oleh KKB Papua.

Daftar enam orang menyelamatkan diri ke pos, yakni:

  1. Kusnadi (30) tinggal di Kp Meyado, Stenkool 3
  2. Remon Ulimpa (26) tinggal di Sorong
  3. Irson (42) tinggal di Sorong
  4. Agung (18) tinggal di Sorong
  5. Muksin Rambe (49) tinggal di Bintuni Pasar
  6. Ruslan alias Culang (33) terkena tembakan di lengan atas sebelah kanan tinggal di Pinrang

Tiga orang menyelamatkan diri berpisah di Sungai Majnik lama ke arah Kampung Maghti, yakni:

Baca Juga: Hangus Terbakar dan Banyak Luka Bacok, Kondisi 4 Jasad Korban Pembantaian KKB Papua Mengenaskan, Aparat TNI-Polri Susur Gunung Hingga Sungai untuk Evakuasi

  1. Sitinjak (25) tinggal di Sorong
  2. Om Kumis (55) tinggal Pinrang
  3. Halim (20) tinggal di Sorong

Empat korban meninggal, yakni:

  1. Abas (52) sebagai bos dalam pekerjaan jalan, tinggal di Sorong
  2. Yafet (50) operator eksavator yang tinggal Sorong
  3. Darmin (46) sopir truk tinggal di Bintuni
  4. Armin (43) juga sopir truk tinggal di Sorong

Sementara itu, satu korban bernama Reva sempat dinyatakan hilang. Namun, telah ditemukan selamat pada Minggu (2/10/2022).

Polda Papua Barat kini telah menetapkan 12 nama anggota KKB di wilayah Maybrat sebagai Daftar Pencarian Orang (DPO).

"Dari DPO itu ada dua orang yang masih anak-anak," ujar Novia kepada TribunPapuaBarat.com, melalui telepon, Kamis (6/10/2022).

Sementara, untuk 10 orang lainnya yang masuk DPO ini sudah dewasa.

"Kita tidak tahu kedua orang ini apakah pemain baru atau lama, yang jelas mereka turut serta dulu," tuturnya.

Mereka ini diduga masih berusia sekira 15-an tahun.

"Pastinya untuk penegakan hukum tetap kita lakukan, yang harus mengacu pada UU Anak," jelas Novia.

Berikut ini nama-nama DPO yang melakukan aksi pembantaian di Teluk Bintuni:

  1. Martinus Aisnak
  2. Frangky Muuk
  3. Tom Aimau
  4. Manfret Fatem
  5. Manuel Aimau
  6. Sutiawan Orocomna
  7. Barnabas Muuk
  8. Matias Aisasior
  9. Marthen Aikingging
  10. Willy Sakof
  11. Thomas Muuk

Sementara, seorang DPO yang masih dibawah umur lainnya hingga kini belum diketahui identitasnya.

Novia memastikan dari 12 nama tersebut ada yang muka lama dan pernah terlibat penyerangan di wilayah Papua Barat.

"Pastinya dari 12 nama ini kita sudah dapat sekitar tiga orang terlibat dalam kasus pembantaian di Kisor Maybrat," tuturnya.

Menurut polisi, kelompok KKB Papua yang menembak pekerja di Teluk Bintuni dipimpin Manfret Fatem.

Manfret Fatem adalah buronan dalam peristiwa penyerangan Pos Koramil Kisor Maybrat akhir 2021 lalu.

Baca Juga: Sadis KKB Papua Bantai 4 Pekerja di Teluk Bintuni, 11 Pelaku Kini Sudah Teridentifikasi, Polda Papua Barat: Ada DPO Kisor Maybrat

(*)