6 Cara Ini Wajib Anda Lakukan Agar Asam Lambung Tak Kambuh di Sela-sela Aktivitas, Sangat Mudah dan Tak Butuh Modal

Sabtu, 08 Oktober 2022 | 14:00
Shutterstock/Kmpzzz

Ilustrasi asam lambung naik

GridHot.ID- Penyakitmaagmemang lekat kaitannya dengan gaya hidup yang tak sehat dan pola makan yang tidak teratur.

Kesibukkan yang dialami memang terkadang membuat kitaterlambat makandan pekerjaan yang menumpuk akhirnya menimbulkan stres.

Sakit maag bisa datang kepada kita tanpa disadari sebelumnya dan bisa saja kita terkena penyakit maag di saat sedang sibuk menjalani rutinitas pekerjaan.

Meski terkesan penyakit yang tidak terlalu berat namun bukan berarti kita boleh meremehkan sakit maag.

Seperti dilansir dari TribunJogja, penyakit maag yang dipicu oleh sakit pada lambung bisa mengakibatkan gangguan padapencernaan, sehingga bila tidak ditangani dengan tepat maka bisa saja akhirnya mengganggu tubuh secara keseluruhan bila sakit yang diderita pada lambung sudah tergolong kronis.

Sensasi terbakar di tengah dada berhubungan dengan penyakit gastroesophageal reflux (GERD).

GERD terjadi ketika asam didorong naik dari perut kembali ke kerongkongan, yang menyebabkan sensasi panas.

Meskipun orang sering menggunakan obat untuk mengobati refluks asam dan GERD, banyak modifikasi gaya hidup juga dapat membantu Anda mengurangigejaladan meningkatkan kualitas hidup Anda.

Berikut adalah cara alami untuk mengurangi refluks asam dan mulas yang dilansir Bangkapos dari Healthline.

Mengunyah permen karet

Beberapa penelitian menunjukkan bahwa mengunyah permen karet dapat membantu menurunkan keasaman di kerongkongan.

Baca Juga:Rempah Dapur Ini Sangat Efektif untuk Atasi Maag, Begini Cara Meraciknya Agar Manjur, Cukup Minum Satu Kali Sehari Saat Buka Atau Sahur

Permen karet yang mengandung bikarbonat sangat efektif karena dapat membantu menetralkan asam untuk mencegah refluks.

Mengunyah permen karet juga dapat meningkatkan produksi air liur, yang dapat membantu membersihkan kerongkongan dari asam.

Tinggikan kepala tempat tidur

Beberapa orang mengalami gejala refluks pada malam hari, yang dapat mempengaruhi kualitas tidur dan membuatnya lebih sulit untuk tertidur.

Mengubah posisi tidur dengan meninggikan kepala tempat tidur Anda dapat membantu mengurangi gejala refluks asam dan meningkatkan kualitas tidur.

Satu tinjauan dari empat penelitian menemukan bahwa meninggikan kepala tempat tidur menurunkan refluks asam dan memperbaiki gejala seperti mulas dan regurgitasi pada orang dengan GERD.

Makan malam lebih awal

Dokter sering menyarankan orang dengan GERD untuk menghindari makan dalam 3 jam sebelum mereka tidur.
Itu karena berbaring horizontal setelah makan membuat pencernaan lebih sulit dan memperburuk gejala GERD.

Menurut satu ulasan, makan larut malam meningkatkan paparan asam saat berbaring sebesar 5%, dibandingkan dengan makan lebih awal di malam hari.

Pilih bawang yang dimasak daripada mentah

Baca Juga:Penyakit Lambung Teratasi Tanpa Minum Obat, Buah-buahan Ini Sangat Bagus Dikonsumsi Penderita Maag, Selain Manis Rasanya Juga Enak

Bawang mentah adalah pemicu umum untuk penderita GERD.

Satu penelitian yang lebih tua pada orang dengan refluks asam menunjukkan bahwa makan makanan yang mengandung bawang mentah secara signifikan meningkatkan refluks asam dan GERD.

Bawang mentah juga lebih sulit dicerna dan dapat mengiritasi lapisan kerongkongan.

Makan lebih sedikit dan lebih sering

Ada otot seperti cincin yang dikenal sebagai sfingter esofagus bagian bawah di mana kerongkongan membuka ke perut.

Ini bertindak sebagai katup dan biasanya mencegah isiasam lambungnaik ke kerongkongan.

Pada orang dengan refluks asam, otot ini melemah atau tidak berfungsi.

Penderita GERD juga dapat terjadi ketika ada terlalu banyak tekanan pada otot, menyebabkan asam masuk melalui lubang.

Oleh karena itu, makan dalam porsi kecil dan lebih sering sepanjang hari dapat membantu mengurangi gejala maag.

Jangan minum kopi terlalu banyak

Studi telah menemukan bahwa kopi mengendurkan sfingter esofagus bagian bawah, meningkatkan risiko refluks asam.

Baca Juga:Puasa Dijamin Lancar Jaya, Inilah Beberapa Tips dari Ahli Gizi Bagi Penderita Maag di Bulan Ramadan

Beberapa bukti juga menunjukkan kafein sebagai kemungkinan penyebabnya. Sama halnya dengan kopi, kafein melemaskan sfingter esofagus bagian bawah, yang dapat menyebabkan naiknya asam lambung.

(*)

Tag

Editor : Septia Gendis

Sumber Tribunjogja.com, Bangkapos