Find Us On Social Media :

Punya Kandungan Selulosa yang Baik Bagi Pencernaan, Temulawak Bisa Jadi Obat Tradisional Asam Lambung, Begini Cara Meraciknya

Temulawak

GridHot.ID - Temulawak yang memiliki nama Curcuma Zanthorrhiza telah dimanfaatkan secara luas sebagai tanaman obat.

Rimpang tanaman temulawak sering dijadikan sebagai bahan dalam jamu atau obat tradisional untuk mengobati berbagai penyakit seperti penyakit liver, ganguaan kantong empedu, bahkan sebagai obat bagi penderita asam lambung.

Dilansir dari TribunBanyumas.com, rimpang temulawak mengandung selulosa yang membantu proses pencernaan yang baik untuk penderita asam lambung.

Meski dianggap manjur sebagai obat herbal asam lambung, disarankan tidak mengonsumsi temulawak secara sembarangan.

Ada aturan dalam meracik ramuan temulawak agar lebih efektif mengobati asam lambung.

Berikut bahan dan cara membuat obat asam lambung dari temulawak:

Bahan

1. Siapkan temulawak 30 gram2. Kencur 30 gram3. Lengkuas 30 gram4. Adas 1 sendok teh5. Kapulaga 4 butir6. Air 600 cc dan7. Gula Aren secukupnya

Cara pembuatan

1. Kupas bahan-bahan seperti temulawak, kencur, dan lengkuas sampai bersih, kemudian potong bahan-bahan tersebut.

Baca Juga: Aman Dikonsumsi Penderita Asam Lambung, 4 Makanan Ini Mampu Usir Rasa Panas di Dada saat Gerd Kumat, Salah Satunya Pisang

2. Sesudah dipotong masukkan semua bahan ke dalam air mendidih dan menyisakan air sekitar 200 cc.

3. Lalu sesudah itu, saring dan dinginkan air rebusan temulawak tersebut lalu minum.

Jika Anda ingin mengonsumsi temulawak, cobalah konsumsi dengan dosis yang rendah saja dan jangan terlalu sering, karena tiap orang pun bisa menunjukkan sensivitas yang berbeda-beda.

Selain itu, temulawak juga tidak dianjurkan untuk dikonsumsi dalam jangka waktu lama, dengan aturan maksimal 18 minggu agar tidak menyebabkan iritasi lambung.

Perlu diingat, terdapat golongan orang yang tidak dianjurkan untuk mengonsumsi temulawak adalah wanita hamil dan menyusui.

Selain mengkonsumsi temulawak untuk menyembuhkan asam lambung dengan mengkonsumsi temulawak, penderita asam lambung juga disarankan untuk menyeimbangkan pola hidup sehat dan mematuhi aturan larangan makanan yang bahaya bagi penderita asam lambung.

Dilansir dari Kompas.com, selain mampu atasi asam lambung, temulawak juga berkhasiat melawan kanker.

Menurut sebuah uji pertama dari beberapa senyawa (atlantone, curcumene, ar-turmerone, dan xanthorrhizol) dari ekstrak rimpang temulawak, ditemukan bahwa ketiga senyawa menunjukkan aktivitas antitumor yang signifikan.

Potensi antimetastatik dan antitumor temulawak selanjutnya dinilai secara in vivo dengan menggunakan spesimen metastasis paru tikus dan uji perkembangan sel tumor.

Hasilnya, temulawak dapat menekan induksi bintik-bintik tumor di jaringan paru-paru dan perkembangan massa tumor intra-abdominal.

Penelitian tersebut semakin diperkuat oleh analisis molekuler yang menunjukkan bahwa temulawak dapat menghambat ekspresi COX-2, kinase teregulasi sinyal ekstraseluler terfosforilasi (ERK), dan matriks metaloproteinase-9 (MMP-9) pada tikus metastasis.

Penilaian lebih lanjut dari senyawa temulawak terhadap proliferasi sel kanker dilakukan dalam kombinasi dengan kurkumin pada sel kanker payudara manusia.

Baca Juga: Ada Kandungan Flavanoid dan Kurkumin yang Berfungsi Menangkap Radikal Bebas, Begini Cara Membuat Obat Asam Lambung dari Temulawak

Penilaian itu juga membuktikan bahwa pengaplikasian xanthorrhizol maupun kurkumin dapat menghambat pertumbuhan sinergis pada sel kanker payudara melalui aktivasi apoptosis.

Beberapa studi sebelumnya pun menunjukkan bahwa xanthorrhizol mampu mengaktifkan apoptosis melalui induksi jalur mitokondria pada kanker serviks dan kanker liver atau hati.

Dalam kasus sel kanker serviks, xanthorrhizol meningkatkan produksi protein p53 dan Bax yang mungkin mengaktifkan kembali sensitivitas sel kanker serviks terhadap rangsangan apoptosis.

Namun, hasil ini berbeda dengan penelitian yang dilakukan oleh Isti Handayani dalam jurnal Anticancer Research pada tahun 2007, di mana upregulasi p53 tidak memengaruhi ekspresi Bax, tetapi menurunkan tingkat Bcl-2 dalam sel kanker liver dan kanker payudara.

Tetapi, dari semua temuan itu, temulawak kemungkinan besar memiliki aktivitas induksi apoptosis yang mampu menghambat pergerakan sel-sel kanker, terutama sel kanker payudara. (*)