Gridhot.ID - Kelompok Kriminal Bersenjata alias KKB Papua seolah tak lelah menebarkan teror dan provokasi di media sosial.
Setelah sebelumnya melakukan penyerangan terhadap pekerja jalan Trans Papua Barat pada Kamis (29/9/2022) lalu, KKB Papua yang kini diburu Polisi keberadaannya sesumbar telah melakukan aksi besar.
Dalam sebuah video yang beredar, KKB Papua ngaku-ngaku telah melakukan penghadangan terhadap orang penting di Kabupaten Maybrat.
Dikutip Gridhot.ID dari Pos Kupang, Tentara Pembebasan Nasional Papua Barat - Organisasi Papua Merdeka atau TPNPB-OPM Kodap IV Sorong Raya Maybrat disebut menghadang Pjs Bupati Maubrat dan rombongan.
Aksi Kelompok Kriminal Bersenjata atau KKB Papua pun berlanjut dengan pengibaran bendera Bintang Kejora di halaman bangunan mirip sekolah.
Video berisi informasi penghadangan PJs Bupati Maybrat dan rombongan serta pengibaran bendera Bintang Kejora diunggah akun Rimbah Hutan 61 pada Rabu 19 Oktober 2022.
"TPNPB-OPM KODAP IV SORONG RAYA-MAYBRAT : Menghadang Rombongan PJS Bupati Dan Kibarkan Bintang Fajar," demikian keterangan menyertai video tersebut.
Namun setelah ditonton, video berdurasi 5 menit 5 detik itu hanya berisi aksi KKB Papua Kodap IV Sorong Raya Maybrat mengibarkan bendera Bintang Kejora.
Video diawali dengan sekelompok orang, berjumlah sekitar 10 orang, berada di halaman bangunan mirip sekolah.
Kemudian dua pemuda membawa bendera Bintang Kejora, berjalan mendekati tiang bendera.
Setelah bendera diikat pada tali, kedua pemuda itu menaikkan Bintang Kejora sampai di puncang tiang bendera.
Sementara pria yang lainnya berbaris, bersikap menghormat bendera Bintang Kejora.
Beberapa pria di antaranya membawa senjata laras panjang. Selanjutnya mengokang senjata, bersikap siap menembak ke angkasa.
Video tersebut disertai narasi dalam bentuk runingtext yang terkesan provokatif.
"Kodap IV Sorong Raya Maybrat siap melayani musuh yang datang memasuk wilayah operasi. Kami siap bertempur dengan militer Indonesia," demikian pernyataan mereka.
Aksi Kodap IV Sorong Raya Maybrat dipimpin Panglima Arnoldus Yancen Kocu.
Berdasarkan informasi dari video tersebut bahwa penghadangan Pjs Bupati Maybrat telah disampaikan ke KOMNAS TPNPB-OPM.
Dilansir dari situs resmi Pemerintah Kabupaten Maybrat, www.maybratkab.go.id, diketahui bahwa Pj Bupati Maybrat, Dr Benhard E Rondonuwu.
Bernhard E Rondonuwu dilantik oleh Pj Gubernur Papua Barat Komjen Pol (Purn) Paulus Waterpauw pada Selasa 23 Agustus 2022.
Pelantikan tersebut sesuai Surat Keputusan Menteri Dalam Negeri Nomor 131.92-5146 tertanggal 19 Agustus 2022.
Pria kelahiran Manado ini mengemban tugas untuk menjalankan roda pemerintahan di Kabupaten Maybrat, setelah masa jabatan Bupati Bernard Sagrim dan Wakil Bupati Suka Harjono berakhir 22 Agustus 2022.
Sebelumnya, sebanyak 14 pekerja jalan Trans Bintuni-Maybrat di Kabupaten Teluk Bintuni diserang oleh KKB Papua.
Terdapat 4 pekerja yang tewas dalam insiden penyerangan KBB Papua, sedangkan 10 lainnya berhasil selamat.
Empat pekerja yang menjadi korban meninggal dunia yakni Abas (52) tinggal di Sorong, Yafet (50) Sorong, Darmin (46) Bintuni dan Armin (43) Sorong.
Kini Polda Papua Barat telah menetapkan 12 nama anggota KKB Papua di wilayah Maybrat sebagai Daftar Pencarian Orang (DPO).
Dua anak dibawah umur masuk dalam daftar buronan kasus pembantaian pekerja di Teluk Bintuni itu.
Dirkrimum Polda Papua Barat Kombes Pol Novia Jaya membenarkan, dari 12 nama DPO itu terdapat dua orang yang masih dibawah umur.
"Dari DPO itu ada dua orang yang masih anak-anak," ujar Novia kepada TribunPapuaBarat.com, melalui telepon, Kamis (6/10/2022).
Sementara, untuk 10 orang lainnya yang masuk DPO ini sudah dewasa.
"Kita tidak tahu kedua orang ini apakah pemain baru atau lama, yang jelas mereka turut serta dulu," tuturnya.
Mereka ini diduga masih berusia sekira 15-an tahun.
"Pastinya untuk penegakan hukum tetap kita lakukan, yang harus mengacu pada UU Anak," jelas Novia.
Berikut ini nama-nama DPO yang melakukan aksi pembantaian di Teluk Bintuni:
- Martinus Aisnak
- Frangky Muuk
- Tom Aimau
- Manfret Fatem
- Manuel Aimau
- Sutiawan Orocomna
- Barnabas Muuk
- Matias Aisasior
- Marthen Aikingging
- Willy Sakof
- Thomas Muuk
Sementara, seorang DPO yang masih dibawah umur lainnya hingga kini belum diketahui identitasnya.
Novia memastikan dari 12 nama tersebut ada yang muka lama dan pernah terlibat penyerangan di wilayah Papua Barat.
"Pastinya dari 12 nama ini kita sudah dapat sekitar tiga orang terlibat dalam kasus pembantaian di Kisor Maybrat," tuturnya.
Menurut polisi, kelompok KKB Papua yang menembak pekerja di Teluk Bintuni dipimpin Manfret Fatem.
Manfret Fatem adalah buronan dalam peristiwa penyerangan Pos Koramil Kisor Maybrat akhir 2021 lalu.
Mengutip Kompas.com, jajaran Polda Papua Barat hingga kini masih melakukan upaya pengejaran terhadap pelaku.
"Kita tetap melakukan penyelidikan dan penyidikan terhadap kasus ini. Pada saatnya kita lakukan penegakan hukum yang setimpal dengan perbuatannya pelaku," kata Kapolda Papua Irjen Daniel Tahi Monang Silitonga kepada wartawan di Mapolda, Senin (3/10/2022).
"Data-data sudah kita kumpulkan, tadi malam saya rapat untuk melakukan evaluasi, nanti kita tunggu saja dalam waktu dekat kita akan lakukan tindakan hukum," jelasnya.
(*)