Gridhot.ID - Seruan boikot Lesti Kejora dari televisi setelah mencabut laporan KDRT tampaknya tidak berpengaruh untuk kariernya.
Pasalnya, Lesti Kejora justru akan segera manggung di salah satu ajang ternama, Indonesia Dangdut Awards.
Melansir Tribunnews.com, Lesti Kejora akan tampil di panggung Indonesia Dangdut Awards (IDA) 2022 pada Kamis (3/11/2022) mendatang.
Adapun acara puncak IDA 2022 itu tayang di Indosiar pada pukul 19.00 WIB.
Kabar ini menjadi perbincangan usai Direktur Programming Indosiar, Harsiwi Achmad mengunggah sebuah postingan di akun Instagram @harisiwiachmad pada Kamis (20/1/2022).
"Dangdutersss mari bersiap menyambut malam penghargaan paling bergengsi insan musik dangdut Tanah Air."
"Malam puncak IDA 2022 pada Kamis, 3 November mendatang live pukul 19.00 WIB," tulis Harsiwi.
Dikenal sebagai pedangdut kondang, Lesti bakal satu panggung dengan sejumlah biduan tenar lainnya.
Di antaranya adalah Dewi Perssik, Rita Sugiatro, Happy Asmara, hingga Soimah.
Unggahan sosok penting di Indosiar itu sontak diserbu oleh beragam komentar netizen.
"Alhamdulillah. Semoga Lesti Kejora bisa hadir menghibur kita semua, kita support karya-karyanya," tulis salah satu netizen.
"Alhamdulillah pasti nonton Lesti," tulis netizen lainnya.
Diberitakan sebelumnya, keputusan Lesti yang mencabut laporan KDRT Rizky Billar menuai pro dan kontra.
Banyak netizen mendesak Komisi Penyiaran Indonesia (KPI) untuk memboikot Lesti dan Billar dari televisi.
Tagar boikot Leslar (Lesti Billar) sempat digaungkan netizen di akun Instagram KPI Pusat, @kpipusat.
Dikutip dari kanal YouTube Sambel Lalap, Nuning Rodiyah selaku Komisioner KPI Pusat, memberikan tanggapan soal tagar boikot Leslar.
Nuning menyampaikan, KPI mendapat masukan banyak dari netizen terkait pro kontra soal Lesti dan Billar.
"2 sampai 3 hari ini KPI mendapat masukan yang signifikan dari warganet. Ada 2 hal yang disampaikan warganet, yang satu pro dan yang satu kontra," beber Nuning, Selasa (18/10/2022).
"Ada 20.000 komentar yang masuk ke KPI. Ada yang meminta boikot Lesti Billar, dan ada yang bilang Lesti selalu dihati," sambungnya.
Masukan dari netizen perlu dipertimbangkan oleh pihak KPI.
Sampai saat ini, KPI sebagai pihak yang berdiri netral masih mengkaji tuntutan tersebut.
Mereka akan bertindak adil pada semua acara tanpa melihat rating share sebuah program acara.
"Nah ini kan ada dua masukan yang harus dipertimbangkan dan diterima oleh KPI. KPI tidak bisa hanya memilih salah satu saja."
"KPI harus pada posisi netral, KPI harus mengambil suatu kebijakan yang mana harus berbasis pada kepentingan publik," terang Nuning.
"Dengan 2 masukan itu, tentunya kami masih mengkaji. Selain itu masih melihat fakta-fakta yang ada," jelas Nuning.
Mengutip Kompas.com, Nuning juga menegaskan bahwa KPI akan selalu mengimbau lembaga penyiaran untuk tidak memberikan ruang kepada pelaku KDRT ataupun pelaku kejahatan seksual.
"Kami sebagai regulator penyiaran akan tetap mengeluarkan kebijakan berdasar regulasi yang ada di P3SPS dan Undang-Undang Penyiaran," ucapnya.
Oleh karena itu, Nuning berharap semua figur publik bisa selalu memberi pesan positif, baik di depan maupun di belakang layar.
Ini karena masyarakat sekarang lebih kritis dan bisa memilih siapa figur yang layak untuk ditonton.
"Publik sekarang mulai kritis, publik akan bisa memilah dan memilih siapa public figure yang layak (muncul)," ujar Nuning.
"Di pundak mereka ada beban harapan publik yang tinggi, maka tentunya para public figure ini memberikan pesan-pesan positif, nilai-nilai yang baik bagi publik," kata Nuning.
(*)