Gridhot.ID - Publik sedang dihebohkan dengan penemuan keluarga yang tewas di Kalideres, Jakarta Barat.
Keluarga yang tewas di Kalideres tersebut ditemukan meninggal dunia dengan kondisi penuh kejanggalan.
Polisi pun kini sedang berusaha menyelidiki kasus penemuan keluarga yang tewas di Kalideres ini secara intens.
Dikutip Gridhot dari Kompas.com, diketahui salah satu dari empat korban sempat terlihat berjalan dengan kaki terbungkus plastik kresek hitam.
Tetangga pun sempat menanyakan kondisi Rudyanto (71), lansia yang jadi korban tewas dengan kaki terbungkus plastik hitam.
Namun Rudyanto hanya diam saja, hingga akhirnya beberapa waktu kemudian seluruh keluarganya malah ditemukan tewas di rumah.
Diberitakan sebelumnya, empat orang yang merupakan satu keluarga ditemukan tewas oleh warga di dalam rumah mereka di komplek Perumahan Citra Garden Extension Blok AC5 Nomor 7, Kecamatan Kalideres, Jakarta Barat, Kamis (10/11/2022) sore.
Dikutip Gridhot dari Tribun Jatim, mereka adalah Rudyanto Gunawan (71) dan istrinya Renny Margaretha Gunawan (68), anak mereka Dian (40), dan Budyanto Gunawan (63) ipar dari Rudyanto.
Ketua RT lalu melaporkan peristiwa ini ke polisi.
Penyebab kematian mereka dipenuhi kejanggalan dan hingga kini belum terungkap jelas.
Terbaru, terungkap seorang petugas PLN pernah mengirimkan pesan alias chat kepada anggota keluarga yang ditemukan tewas misterius itu.
Baca Juga: Kuat Tak Terkalahkan, 5 Khodam Ini Konon Terkenal Paling Sakti Dibandingkan Khodam Lainnya
Dalam pesannya, petugas PLN menanyakan perihal tunggakan listrik keluarga tersebut sebelum akhirnya diputus.
Rupanya, keluarga tersebut tampak pasrah saat petugas PLN hendak mencabut listrik rumahnya.
Hal itu terlihat dari balasan chat petugas PLN yang kemudian dijawab keluarga tersebut 'enggak apa-apa'.
Tak lama kemudian petugas PLN memutuskan untuk mencabut aliran listrik di rumah tersebut.
Hal itu yang kemudian tetangga mengira rumah penghuni rumah tersebut sudah pindah.
Termasuk Alvaro, tetangga yang rumahnya hanya berkisar 100 meter dari keluarga yang tewas misterius tersebut.
Ia bercerita, pada 5 September 2022, petugas PLN datang dan berniat memutus listrik rumah keluarga tersebut karena sudah menunggak tagihan listrik.
Namun, Ketua RT setempat mencegah dan meminta petugas PLN untuk menghubungi pemilik rumah lebih dulu.
Petugas PLN pun berkomunikasi via WhatsApp kepada salah satu anggota keluarga rumah itu.
Balasannya ternyata cukup mengejutkan.
“Waktu itu dibalas, kalau mau diputus (listrik), enggak apa-apa. Ya logikanya, orang (itu) sudah pindah rumah. Masa mau hidup tanpa listrik di dalam?” ujarnya, Sabtu (12/11/2022).
Alvaro sudah bertetangga dengan keluarga yang tewas di Kalideres itu selama 20 tahun belakangan.
Namun, ia mengaku tak pernah berinteraksi akrab dengan tetangganya yang dikenal tertutup itu.
“Pernah, lewat hanya menyapa saja, tidak sampai mengobrol,” ucapnya, dikutip TribunJatim.com dari TribunJakarta.
Keluarga itu juga tidak bergabung dalam grup WhatsApp di lingkungan RT.
Pintu rumah keluarga itu, ucap Alvaro, dibuka hanya sesekali ketika ada aktivitas seperti penyemprotan nyamuk demam berdarah atau fogging.
Alvaro menuturkan, karyawannya pernah menyebut beberapa waktu lalu keluarga itu menerima makanan dari ojek online.
Namun, wajah penerima makanan ditutup masker.
(*)