Find Us On Social Media :

Sikapnya Berubah Jadi Tertutup, Gerak-gerik Keluarga yang Tewas di Kalideres Diungkap Tetangga, Singgung Kaki Berbungkus Plastik Hitam

Calvin (29), tetangga korban kasus kematian satu keluarga di Kalideres saat diwawancarai di perumahan Citra Garden Extension I, Jakarta Barat, Minggu (13/11/2022).

"Tetapi belakangan ini, tidak ada sama sekali. Saya pikir sudah pindah. Yang ada cuma bapaknya saat itu," katanya.

Tio Siu Hoa pernah mendapati keanehan ketika melihat Rudyanto keluar dari rumah tiga bulan lalu.

Ia mengaku melihat Rudyanto berjalan kaki terbungkus plastik kresek saat keluar dari rumahnya.

Kala itu, Tio Siu Hoa merasa heran dengan apa yang dilakukan tetangganya tersebut.

"Sekitar dua atau tiga bulan lalu, enggak begitu ingat. Suaminya jalan keluar, kakinya terbungkus pakai plastik kresek hitam," kata Tio Siu Hoa, Minggu (13/11/2022).

Dari empat penghuni, Rudyanto lebih sering keluar rumah menurut pantauan Tio Siu Hoa.

"Saya tanya kakinya kenapa. Dia diam saja terus masuk," sambungnya.

Sementara itu, dilansir dari Tribunnews.com, ketua RT setempat Asiung menyebut sempat menegur salah satu korban yang ditemukan tewas bersama tiga anggota keluarganya.

Asiung mengatakan dirinya menegur Dian yang merupakan anak dari keluarga tersebut karena ada surat dari PLN soal tunggakan bayar listrik pada 31 Agustus 2022.

Setelah itu, Asiung mengaku berkomunikasi dengan Dian pada 5 September 2022 untuk mengingatkan agar membayar listrik agar tidak diputus.

Baca Juga: Terakhir Bertemu 3 Bulan Lalu, Tetangga Sempat Melihat Rudyanto Korban yang Ditemukan Tewas di Kalideres Berjalan dengan Kaki Terbungkus Plastik: Dia Diam Saja

"Dia ada tunggakan dari PLN, saya terima (surat teguran PLN) pada 31 Agustus. Saya ingatkan lagi ke anaknya (Dian), 'tolong diurus jangan sampai diputus (listriknya)," kata Asiung kepada wartawan, Jumat (11/11/2022).

"Dibalas tanggal 5 September, 'Iya om, baik om, maaf ngerepotin. Nanti saya kabarin lagi' seperti itu jawaban dari si anak," sambungnya.

Setelah itu, Asiung mengatakan keluarganya sempat membayar listrik sebesar Rp300 ribu.

Namun, pada Oktober 2022, mereka meminta petugas PLN memutus aliran listriknya.

"Oktober tanggal 4 dia kasih kabar petugas PLN, bang jangan dibayarin lagi, diputus saja. Nanti kalau saya mau pasang lagi, saya hubungin bapak ke petugas PLN. Tanggal 27 September petugas PLN menelpon hubungin atau chat tidak bisa sama sekali, ceklis satu," ucapnya. (*)