GridHot.ID - Hubungan antara Korea Utara dengan Korea Selatan dan Amerika Serikat tampaknya semakin memanas.
Meski demikian, Kim Jong Un, Pemimpin Korea Utara, kedapatan menonton tes rudal bersama dengan anak dan istrinya.
Berikut ini merupakan potret Kim Jong Un, Pemimpin Korea Utara, saat melihat tes rudal balistik bersama dengan keluarganya.
Mengutip serambinews.com, saling gertak antara Korea Utara dan Korea Selatan dan Amerika Serikat di Semenanjung Korea semakin sengit.
Korsel dan AS kini mengancam pemimpin Korut Kim Jong Un bakal tamat jika nekat menyerang mereka dengan nuklir.
Menteri Pertahanan AS Lloyd Austin juga mengatakan akan menyiapkan senjata nuklir jika Korut bersikeras menggunakan senjata nuklir.
Menteri Pertahanan Korsel Lee Jong Sup mengatakan dalam konferensi pers bersama Austin, pihaknya terus melakukan pembicaraan dengan AS terkait ancaman dari Korut.
Pertemuan tersebut berlangsung pada Kamis (3/11/2022) setelah Korut meluncurkan rudal balistik antarbenua (ICBM) ke laut dekat wilayah Korsel.
Terdapat kekhawatiran pula bahwa Korut akan melakukan uji coba nuklir sejak September 2017.
Terlebih Kim Jong Un semakin meninggikan ancamannya bakal mengerahkan senjata nuklir.
Lee mengatakan Korsel dan AS sepakat bahwa setiap upaya menggunakan senjata nuklir tak akan diterima pihaknya.
Upaya itu akan memiliki konsekuensi besar, rezim Kim Jong Un akan berakhir apabila Korut meluncurkan senjata nuklir.
Sebelumnya, Korut dilaporkan melakukan uji coba rudal balistik.
Peluncuran itu merupakan bagian dari rangkaian uji coba senjata Pyongyang yang telah memecahkan rekor dengan menembak lebih dari 20 rudal dalam sehari.
Namun, pihak Korsel menganggap uji coba rudal antarbenua tersebut gagal total.
"Peluncuran ICBM Korea Utara dianggap telah berakhir dengan kegagalan," kata militer Korea Selatan, seperti dikutip AFP, Kamis (3/11/2022).
Kepala Staf Gabungan Korea Selatan (JCS) sebelumnya mengatakan Korut telah meluncurkan ICBM dari daerah Sunan di Pyongyang pada pukul 07.40 waktu setempat yang diikuti peluncuran dua rudal balistik jarak dekat (SRBM) dari Kaechon di Provinsi Pyongan Selatan pada 08.39 waktu setempat.
JCS tidak menjelaskan apa jenis rudal ICBM yang diluncurkan Korut.
Namun, rudal balistik antarbenua itu diduga merupakan Hwasong-17 yang disebut mampu membawa banyak hulu ledak dan menempuh jarak hingga 15 ribu kilometer.
Dilansir dari tribunjogja.com, Pemimpin Korea Utara Kim Jong Un mengatakan uji coba rudal balistik antarbenua (ICBM) Hwasong-17 menegaskan kemampuan negara itu menahan ancaman nuklir.
Pernyataan Jong-un disiarkan Kantor Berita Pusat Korea (KCNA), Sabtu (19/11/2022). Media pemerintah Korut melaporkan Jong-un berada di lokasi peluncuran untuk memastikan kekuatan nuklir ngaranya.
Kim Jong-un berada di sebuah ruangan bersama istri dan putrinya, serta pejabat militer Korut menjelang tes tembak ruda balistik antarbenua Hwasong 17, Jumat (18/11/2022). Rudal itu melesat 22 kali kecepatan suara dan mencapai perairan ZEE Laut Jepang
“Uji coba itu dengan jelas membuktikan keandalan sistem senjata strategis utama yang baru untuk mewakili kekuatan strategis DPRK (Republik Demokratik Rakyat Korea) dan kinerja tempurnya yang kuat sebagai senjata strategis terkuat di dunia,” tulis KCNA.
Foto-foto yang dirilis oleh media pemerintah memperlihatkan Kim sedang berkeliling di lapangan sebelum peluncuran serta setelah rudal tersebut menjalani uji peluncuran.
Namun, yang menarik perhatian banyak orang juga ternyata adalah foto-foto yang menunjukkan Kim mengawasi tes nuklir itu bersama istri dan putrinya, yang keberadaannya belum dikonfirmasi ke publik sebelumnya.
Nama putri Kim, yang terlihat mengenakan jas putih di foto baru, tidak dicantumkan. Diyakini bahwa Kim memiliki sebanyak tiga anak.
Meskipun sedikit yang diketahui tentang kehidupan pribadi Kim, pada tahun 2013 bintang bola basket AS Dennis Rodman mengungkapkan kepada media Inggris ia telah menghabiskan waktu bersama keluarga Kim.
Tercatat juga pada saat itu pemimpin Korea Utara memiliki seorang "bayi" bernama Ju Ae. Pada Jumat, Korea Utara meluncurkan apa yang sebelumnya diidentifikasi sebagai rudal balistik antarbenua Hwasong-17.
Senjata ini juga dikenal sebagai "roket monster" yang mampu mencapai daratan AS. Militer Korea Selatan melaporkan rudal itu terbang sekitar 1.000 kilometer (621 mil).
Ketinggian mencapai 6.100 kilometer dengan kecepatan maksimum 22 Mach, yang 22 kali lebih cepat dari kecepatan suara.
Menurut pejabat Jepang, rudal itu jatuh sekitar 200 kilometer sebelah barat Pulau Oshima Hokkaido, di dalam zona ekonomi eksklusif Jepang.
Menurut KCNA, rudal balistik antarbenua Hwasong-17 diluncurkan dari Bandara Internasional Pyongyang.
Setelah menempuh jarak 999 kilometer (lebih dari 620 mil) dalam tempo 4.135 detik, rudal mendarat di perairan terbuka Laut Jepang.
Tes nuklir itu berbarengan pelaksanaan KTT APEC di Bangkok, Thailand, yang dihadiri Wapres AS Kamala Harris dan utusan Korsel serta Jepang.
Diberitakan sebelumnya, Korea Utara meluncurkan peluru kendali balistik antarbenua Jumat (18/11/2022) pagi.
Rudal itu melesat ke arah perairan Jepang. Terakhir Korea Utara mengujicoba rudal balistik antarbenua pada 25 Mei 2022.
Sementara Rabu (16/11/2022), Pyongyang meluncurkan peluru kendali yang diidentifikasi rudal balistik jarak pendek.
Mengutip sumber pertahanan Korea Selatan, media di Seoul melaporkan analisis awal peluncuran menunjukkan rudal itu jenis balistik antarbenua.
Kepala Staf Gabungan Korea Selatan di pernyataan resminya hanya mengatakan rudal balistik yang tidak ditentukan.
Dewan Keamanan Nasional Kepresidenan Korsel diperkirakan akan bertemu setelah peluncuran itu terdeteksi.
Pasukan Penjaga Pantai Jepang menyatakan dalam sebuah rilis rudal yang diluncurkan Korea Utara juga diyakini rudal balistik.
"Pesawat dan kapal laut didesak memantau informasi, menahan diri dari mendekati pecahan jika jatuh, dan memberi tahu penjaga pantai," kata Penjaga Pantai Jepang dalam sebuah pernyataan.
Kementerian Pertahanan Jepang telah menyatakan ICBM yang dicurigai jatuh ke zona ekonomi eksklusif Jepang.
Peringatan ke AS dan Korsel
Peluncuran dilakukan sehari setelah Korea Utara menembakkan rudal balistik jarak pendek ke arah Laut Jepang dari Wonsan, sebuah kota pelabuhan yang terletak di Provinsi Kangwon.
Peluncuran rudal Rabu terjadi ketika Menteri Luar Negeri Korea Utara Choe Son Hui memperingatkan Pyongyang akan melakukan aksi militer yang lebih keras.
Korea Utara berjanji meningkatkan tanggapannya terhadap latihan militer AS dan sekutunya di Semenanjung Korea.
Pyongyang mengatakan serangkaian latihan baru-baru ini hanya meningkatkan ketegangan di kawasan itu dan akan mendorong tindakan balasan yang lebih keras.
Dalam sebuah pernyataan yang diumumkan Kantor Berita Korea, Menteri Luar Negeri Choe Son-hui mengomentari pertemuan puncak Washington, Seoul dan Tokyo.
Ketiga negara berkomitmen memperkuat pencegahan militer terhadap Korut, setelah berminggu-minggu latihan kontroversial di Korsel.
Choe mengatakan latihan perang skala besar Korsel hanya akan mendorong situasi di Semenanjung Korea ke fase yang lebih tidak terduga.
“Amerika akan menyadari mereka mengambil pertaruhan yang akan disesali dan akan segera mendekati kami sebagai ancaman yang lebih serius, realistis, dan tak terelakkan,” imbuhnya.
Presiden AS Joe Biden bertemu dengan rekan-rekannya dari Korea Selatan dan Jepang di sela-sela KTT Asia Timur di Kamboja akhir pekan lalu.
Menjelang pembicaraan, Biden menyatakan aliansi tiga arah itu lebih penting daripada yang pernah ada mengingat meningkatnya provokasi Korea Utara.
Setelah beberapa tahun relatif tenang, Korea Utara telah melakukan sejumlah rekor peluncuran rudal pada 2022.
Mereka melanjutkan uji coba senjata menyusul moratorium yang disepakati sendiri selama negosiasi dengan Presiden AS Donald Trump pada 2018.(*)