Sosoknya Dibongkar Ketua RT Sering Bikin Ulah, SAN Pelaku Penipuan Pinjaman Online Mahasiswa IPB Pernah Palsukan Surat Rumah Kontrakan Demi Beli Mobil: Saya Lihat AJB Itu Meragukan

Minggu, 20 November 2022 | 15:25
Istimewa

Foto sosok penipu yang membuat ratusan mahasiswa IPB terjerat pinjol beredar. Ketua RT bongkar tabiat ganjil pelaku.

GridHot.ID - Ratusan mahasiswa jadi korban pinjaman online atau pinjol.

Mahasiswa korban pinjol, kebanyakan dari Institut Pertanian Bogor (IPB University).

Rupanya, ada trik tersendiri bagi SAN (29), merekrut mahasiswa terperangkap jurang pinjol.

Mengutip tribunbekasi.com, SAN mengajak calon korbannya tersebut bertemu di cafe atau tempat nongkrong.

SAN kemudian membayar semua tagihan calon korban pinjol tersebut.

Dikutip dari TribunnewsBogor, SAN mengeluarkan modal terlebih dahulu agar calon korbannya tertarik.

Rupanya, hal itu dianggap ampuh oleh pelaku hingga ratusan warga ikut terjerat olehnya.

Kasat Reskrim Polres Bogor AKP Yohannes Redhoi Sigiro akui, uang hasil kejahatan yang didapat pelaku juga dijadikan sebagai modal ketika merekrut calon korban lainnya.

Sebelum merekrut korbannya, ia mengajak korban makan hingga minum di cafe atau tempat yang bisa meyakinkan korban.

"Setiap makan dengan calon korban dia beliin minum dia yang bayarin, ketemu di cafe dan lain-lain," kata AKP Yohannes Redhoi Sigiro, Jumat (18/11/2022).

Dilansir dari tribunnews.com, Polres Bogor masih melakukan pemeriksaan intensif terhadap wanita berinisial SAN atau SA (29), terduga pelaku penipuan investasi dan pinjaman online (pinjol) yang menjerat nama ratusan mahasiswa IPB.

Baca Juga: Inilah Sosok Siti Anisa, Tersangka Kasus Penipuan Pinjaman Online Ratusan Mahasiswa IPB, Dikenal Sering Buat Resah di Keluarga

"Saat ini terhadap yang bersangkutan masih sedang dilakukan pemeriksaan di Satreskrim," kata Kapolres Bogor AKBP Iman Imanuddin.

Jika terbukti, SA terancam pasal 372 dan 378 KUHP tentang penipuan dan penggelapan.

Ketua RT setempat, Kamaludin menceritakan, bahwa SAN sebelumnya sempat terlibat kasus hukum.

SAN juga sering terlibat masalah lantaran beberapa kali Kamaludin didatangi oleh yang mengaku berurusan dengan SAN.

Bahkan, terakhir di tahun 2022, SAN ini memalsukan surat rumah kontrakannya untuk syarat membeli mobil.

Detik

Pelaku yang menipu ratusan mahasiswa IPB membeli mobil dengan cara kredit. Hati korban luluh karena cara ini.

"Terbaru itu, kaget juga saya, karena menurut saya itu kok anak sekecil itu sudah berani memalsukan AJB rumah kontrakan yang dia tempati. Kan saya tahu itu kontrakan siapa, ngga mungkkin dia punya AJB nya kan. Nah saya lagi pelatihan nih, istri saya telepon, pak ini ada dari leasing. Jadi katanya dia ngga pernah bayar, tapi unit mobilnya ngga ada," jelasnya.

"Kejadian itu bulan Oktober. Dia pindah rumah ke Ciomas kan Maret. Akhirnya si leasing itu ngomonglah, kalau SAN itu agunkan rumah kontrakan. Dia akuin itu rumahnya. Saya lihat AJB itu meragukan," imbuhnya.

Barulah, semenjak kasus itu, dan kepindahannya ke Ciomas, beberapa mahasiswa yang mengaku dari IPB University mencari keberadaan dari SAN hingga terungkapnya kasus penipuan ini.

Sosok SAN

SAN diketahui menjadi terlapor atas dugaan kasus investasi fiktif dan pinjaman online (pinjol) yang menjerat 333 orang dengan 116 di antaranya adalah mahasiswa IPB University.

SAN dikenal sebagai seorang freelancer jasa pembuatan ATM.

Sejak kecil, SAN tinggal mengontrak di wilayah Tegak Gundil, Kecamatan Bogor Utara, Kota Bogor.

Namun, saat ini SAN sudah tidak mengontrak dan memilih pindah ke wilayah Ciomas Bogor.

Ketua RT setempat, Kamaludin menceritakan, SAN tinggal di wilayahnya sejak masih duduk di bangku Sekolah Dasar.

"Nah, terakhir dia mengontrak di kontrakan depan rumah saya ini, yang sekarang warung. Ngontrak disini sudah lama sejak dia masih SD, saya juga belum jadi RT," kata dia.

Menurutnya, SAN merupakan tiga bersaudara.

Ia tinggal di rumah kontrakan tersebut bersama ibu, kakak dan adiknya lantaran sang ayah sudah meninggal dunia.

"Dia anak yatim," kata dia.

Menurutnya, kehidupan SAN yang awalnya normal-normal saja tiba-tiba berubah setelah bekerja karena sering terlihat ribut dengan keluarganya sendiri.

"Dulu masih sekolah, normal kehidupannya ngga neko-neko. Tapi akhir-akhir ini setelah dia kerja banyak masalah. Dia sering berantem sama ibunya sendiri, sama kakaknya juga, jadi memang meresahkan kalau mau disebut begitu, itu karena berisiknya itu," ungkapnya. (*)

Tag

Editor : Desy Kurniasari

Sumber Tribunnews.com, TribunBekasi.com