Laporan Wartawan Gridhot.ID - Akhsan Erido Elezhar
Gridhot.ID -Kasus tewasnya Brigadir J yang menyeret nama Eks Kadiv Propam Ferdy Sambo dan Putri Candrawathi kian menemui titik terang.
Belum lama ini terungkap ekspresi wajah menyeramkan Ferdy Sambo sekaligus suami dari Putri Candrawathi setelah menghabisi nyawa ajudannya, Nopriansyah Yosua Hutabarat atau Brigadir J.
Hal itu diungkap oleh Asisten Rumah Tangga (ART) Ferdy Sambo dan Putri Candrawathi, Diryanto alias Kodir, yang mengungkap kesaksiannya.
Dilansir Gridhot.ID dari artikel terbitan KompasTV, 25 November 2022, Kodir menceritakan hal itu kala hadir sebagai saksi untuk kasus obstruction of justice dengan terdakwa Irfan Widyanto.
Kodir mengatakan, kala itu ia sampai tak berani bertanya ke majikannya, Ferdy Sambo.
Sang ART mengaku ketakutan melihat wajah Ferdy Sambo.
Kala itu Kodir diminta untuk memanggil mantan Kepala Satuan Reserse Kriminal (Kasat Reskrim) Polres Metro Jakarta Selatan, Ridwan Soplanit, usai Brigadir J tewas ditembak.
"Bagaimana wajah FS (Ferdy Sambo) saat itu?" tanya Hakim Ketua Majelis Afrizal Hadi, dalam persidangan di Pengadilan Negeri Jakarta Selatan, Kamis (24/11/2022).
"Menangis, seperti menangis," ungkap Kodir.
"Menangis? Marah? Gimana?" timpal Hakim Ketua.
"Seperti menangis," jawab Kodir.
"Emoji gitu lho, di WA (WhatsApp) ada emoji, marah, sedih, kesal, jengkel, pusing gimana?" tanya Hakim.
"Matanya merah," kata Kodir.
"Merah marah? Atau merah karena nangis?" lanjut Hakim lagi.
"Merah karena air mata," ucap Kodir.
Lantas Hakim Ketua Afrizal Hadi pun mempertanyakan ke Kodir.
Yakni soal apakah ia mencari tahu hal yang menyebabkan ekspresi wajah Ferdy Sambo merah seperti menangis.
Namun, kata Kodir, ia tidak berani menanyakan hal tersebut lantaran takut dianggap tidak sopan.
"Saudara tanya?" kata Hakim.
"Enggak berani," jawab Kodir.
"Kenapa enggak berani?" lanjut Hakim.
"Enggak berani saja, enggak sopan Pak," timpal Kodir.
Dikutip Gridhot.ID dari artikel terbitan TribunJatim, 25 November 2022, Kodir juga mengungkapkan, Ferdy Sambo disebut yang membeli delapan CCTV di Kompleks Polri Duren Tiga, Jakarta Selatan.
CCTV tersebut dibeli sang eks Kadiv Propam Polri pada 2017 lalu.
"Untuk dulu yang masang Pak FS, Pak, untuk kebutuhan komplek," kata Kodir dalam sidang terdakwa obstruction of justice Irfan Widyanto, di PN Jaksel, pada Kamis (24/11/2022).
Majelis Hakim pun mempertanyakan kesaksian dari Kodir.
Sebab saksi-saksi lainnya menyatakan bahwa CCTV Duren Tiga dibeli berdasarkan uang iuran warga.
"Ah yang benar?" tanya lagi Hakim.
"Betul pak," tegas Kodir.
Hakim pun bertanya lagi soal kesaksian Kodir.
"Kok baru sekarang? Saksi-saksi lain tidak seperti itu."
"Jadi CCTV yang ada di komplek pemiliknya pak FS?" kata Hakim.
"Untuk komplek, kalau yang masang Pak FS," ujar Kodir.
Lalu Majelis Hakim pun kembali mempertanyakan soal kesaksian Kodir yang menyatakan Ferdy Sambo yang memasang sendiri CCTV tersebut.
Hal itu dinilai tidak mungkin dilakukan oleh seorang perwira Polri.
"Kok yang masang dia? Dia pangkat tinggi kok yang masang? Nyuruh orang kali?" tanya hakim yang dibenarkan Kodir.
"Pangkat tinggi masak pasang CCTV, yang benar aja, benar itu?"
"Pemilik CCTV di komplek itu bukan di rumah dinas FS, yang masang suruhan Pak FS?" tanya hakim sembari tertawa.
"Pas awal iya," kata Kodir.
"Kapan awalnya?" tanya hakim lagi.
"2017, betul" ujar Kodir.
Lalu Kodir juga mengaku melihat langsung saat Ferdy Sambo pertama kali memasang CCTV tersebut.
Namun saat itu atasannya tersebut dibantu oleh seorang teknisi.
"Kamu lihat waktu pemasangan pertama kali 2017?" tanya hakim.
"Lihat," jawab Kodir.
"Siapa yang masang?" tanya lagi hakim.
"Tukang elektroniknya," jawab Kodir.
(*)