Find Us On Social Media :

Ustaz Adi Hidayat Jelaskan Cara Bertawassul Sesuai Syariat Islam, Berikut Amalannya Agar Doa Lekas Terkabul

Ilustrasi waktu yang mustajab untuk berdoa agar hajat dikabulkan

ٱلَّذِينَ يُؤْمِنُونَ بِٱلْغَيْبِ وَيُقِيمُونَ ٱلصَّلَوٰةَ وَمِمَّا رَزَقْنَٰهُمْ يُنفِقُونَ

żālikal-kitābu lā raiba fīh, hudal lil-muttaqīn. Allażīna yu`minụna bil-gaibi wa yuqīmụnaṣ-ṣalāta wa mimmā razaqnāhum yunfiqụn

Artinya: Kitab (Al Quran) ini tidak ada keraguan padanya; petunjuk bagi mereka yang bertakwa, (yaitu) mereka yang beriman kepada yang ghaib, yang mendirikan shalat, dan menafkahkan sebahagian rezeki yang Kami anugerahkan kepada mereka.

"Makanya banyak orang bertawassul menggunakan shalat, tawassul disini menggunakan wasilah," urainya.

Di Alquran banyak sekali contoh tawassul, Nabi Zakaria as misalnya ketika memohon kepada Allah keturunan, sudah berobat sana-sini, memohon di mihrab shalat, dan dengan tawassul shalatnya itu dijawab oleh Allah, termaktub di surah Ali Imran ayat 3.

Surat Ali ‘Imran Ayat 38-39

هُنَالِكَ دَعَا زَكَرِيَّا رَبَّهُۥ ۖ قَالَ رَبِّ هَبْ لِى مِن لَّدُنكَ ذُرِّيَّةً طَيِّبَةً ۖ إِنَّكَ سَمِيعُ ٱلدُّعَآءِ

فَنَادَتْهُ ٱلْمَلَٰٓئِكَةُ وَهُوَ قَآئِمٌ يُصَلِّى فِى ٱلْمِحْرَابِ أَنَّ ٱللَّهَ يُبَشِّرُكَ بِيَحْيَىٰ مُصَدِّقًۢا بِكَلِمَةٍ مِّنَ ٱللَّهِ وَسَيِّدًا وَحَصُورًا وَنَبِيًّا مِّنَ ٱلصَّٰلِحِينَ

Hunālika da'ā zakariyyā rabbah, qāla rabbi hab lī mil ladungka żurriyyatan ṭayyibah, innaka samī'ud-du'ā`. Fa nādat-hul-malā`ikatu wa huwa qā`imuy yuṣallī fil-miḥrābi annallāha yubasysyiruka biyaḥyā muṣaddiqam bikalimatim minallāhi wa sayyidaw wa ḥaṣụraw wa nabiyyam minaṣ-ṣāliḥīn

Artinya: Di sanalah Zakariya mendoa kepada Tuhannya seraya berkata: "Ya Tuhanku, berilah aku dari sisi Engkau seorang anak yang baik. Sesungguhnya Engkau Maha Pendengar doa". Kemudian Malaikat (Jibril) memanggil Zakariya, sedang ia tengah berdiri melakukan shalat di mihrab (katanya): "Sesungguhnya Allah menggembirakan kamu dengan kelahiran (seorang puteramu) Yahya, yang membenarkan kalimat (yang datang) dari Allah, menjadi ikutan, menahan diri (dari hawa nafsu) dan seorang Nabi termasuk keturunan orang-orang saleh".

"Bisa dengan ibadah-ibadah yang lain, misalnya puasa, karena puasa bagian dari ketaqwaan, taqwa itu wujudnya amal shaleh yang dikerjakan dengan iman," terangnya.

Baca Juga: Ustaz Abdul Somad Bongkar Amalan Doa Terbaik Agar Dagangan Laris Manis Sampai Habis

Karena itu ketika beramal shaleh jangan lupa berdoa, maka niscaya akan Allah kabulkan doa tersebut.

Di antara amal shaleh ada yang menggunakan lisan contohnya shalawat, hadistnya shahih yang berbunyi:

مَن صلَّى عليَّ صلاةً واحدةً صلَّى اللَّهُ عليهِ عشرَ صلَواتٍ ، وحُطَّت عنهُ عشرُ خطيئاتٍ ، ورُفِعَت لَهُ عشرُ درجاتٍ

“Barang siapa di antara umatmu yang bershalawat kepadamu sekali, maka Allah menuliskan baginya sepuluh kebaikan, menghapuskan dari dirinya sepuluh keburukan, meninggikannya sebanyak sepuluh derajat, dan mengembalikan kepadanya sepuluh derajat pula'." (HR Ahmad).

"Meminta dengan shalawat adalah bermakna memohon kepada Allah dengan keutamaan Nabi SAW, supaya dapat kemuliaan dengan membawa nama Nabi Muhammad SAW, maka akan balik 10 kebaikan," paparnya.

Bershalawat kepada Nabi MUhammad SAW hakikatnya meminta kepada Allah SWT agar Allah berikan kemuliaan atas nama Nabi Muhammad SAW.

Hal ini juga bermakna memudahkan mendapatkan solusi dalam kehidupan, karena setiap manusia yan hidup mendapatkan ujian untuk meningkatkan kualitas hidup.

"Apa saja ujian itu, bisa kekhawatiran tidak enak, tidak nyaman, lapar, harta berkurang, kadang jiwa sakit, ada hasil kerja keras orang yang mengambilnya, maka ini lah kabar gembira bagi orang-orang yang sabar," tukas Ustadz Adi Hidayat. (*)