GridHot.ID - Perselingkuhan memang tidak dibenarkan dalam agama apapun, tak terkecuali dalam agama Islam.
Terlebih lagi dengan perselingkuhan yang mengarah kepada perzinahan.
Berikut ini merupakan doa agar pasangan tetap setia dan hukum nasab anak jika wanita hamil dengan pria selain suaminya.
Mengutip tribunjatim.com, perselingkuhan adalah salah satu dosa besar dalam Islam dan semua ajaran agama.
Menjadi dosa besar, karena selingkuh pasti berujung pada perzinaan.
Agar terhindar dari perselingkuhan, ada bacaan doa yang perlu diketahui dan diamalkan pasangan suami istri.
Simak bacaan doa dijauhkan dari perselingkuhan lengkap tulisan latin dan artinya, amalan suami istri.
Selingkuh merupakan salah satu perbuatan "khianat" yang dalam ajaran Islam merupakan dosa besar sesuai hadits berikut :
آيَةُ المُنافِقِ ثَلاثٌ: إذا حَدَّثَ كَذَبَ، وإذا وعَدَ أخْلَفَ، وإذا اؤْتُمِنَ خانَ
“Tanda orang munafik ada tiga: jika bicara ia berdusta, jika berjanji ia ingkar janji, jika diberi amanah ia berkhianat” (HR. Al Bukhari 6095, Muslim no.59).
Maka itu, bagi umat muslim baiknya membekali diri dengan pengetahuan agama agar dapat terhindar dari perselingkuhan.
Dalam membekali pengetahuan agama dalam membangun rumah tangga terdapat beberapa doa yang bisa diamalkan oleh para suami maupun istri untuk saling menjaga dari perselingkuhan.
Adapun doa tersebut berasal dari ayat Al Quran yang bisa dipanjatkan setiap waktu kepada Allah SWT dengan harapan suami maupun istri tidak tergoda orang lain.
Bacaan doa dijauhkan dari perselingkuhan dan perbuatan maksiat
اَللَّهُمَّ إِنَّا نَسْئَلُكَ التَوْبَةَ وَدَوَامَهَا وَنَعُوْذُ بِكَ مِنَ المَعْصِيَةِ وَأَسْبَابِهَا وَذَكِّرْنَا بِالخَوْفِ مِنْكَ قَبْلَ هُجُومِ خَطَرَاتِهَا، وَاحْمِلْهُ عَلَى النَّجَاةِ مِنْهَا وَمِنْ التَّفَكُّرِ فِي طَرَائِقِهَا وَامْحُ مِنْ قُلُوبِنَا حَلَاوَةَ مَا اجْتَبَيْنَاهُ مِنْهَا، وَاسْتَبْدِلْهَا بِالكَرَاهَةِ لَهَا وَالطَّمَعِ لِمَا هُوَ بِضِدِّهَا
Latin : Allāhumma innā nas’alukat taubata wa dawāmahā, wa na‘ūdzu bika minal ma‘shiyati wa asbābihā, wa dzakkirnā bil khaufi mina qabla hujūmi khatharātihā, wahmilhu alān najāti minhā wa minat tafakkuri fī tharā’iqihā, wamhu min qulūinā halāwata majtabaināhu minhā, wastabdilhā bil karāhati lahā wat thama‘I li mā huwa bi dhiddihā.
Artinya: “Ya Allah, kami memohon petunjuk kepada-Mu sehingga kami senantiasa bertaubat dari segala dosa dan kesalahan. Dan saya berlindung kepada-Mu dari perbuatan maksiat serta sebab-sebabnya, dan jadikanlah kami senantiasa ingat kepada-Mu, sebelumnya datangnya keinginan untuk berbuat maksiat yang penuh bahaya. Selamatkanlah karenanya ada perasaan tidak suka senantiasa pada perbuatan maksiat dan terbitkanlah dalam hati kami keinginan untuk berbuat sebaliknya,”.
Doa Agar Suami Istri Tetap Setia
Doa ini terdapat dalam surat Ali Imran ayat 31. Dengan membaca ayat ini, maka suami akan tetap mencintai istrinya.
قُلْ اِنْ كُنْتُمْ تُحِبُّوْنَ اللّٰهَ فَاتَّبِعُوْنِيْ يُحْبِبْكُمُ اللّٰهُ وَيَغْفِرْ لَكُمْ ذُنُوْبَكُمْ ۗ وَاللّٰهُ غَفُوْرٌ رَّحِيْمٌ
Latin : Qul in kuntum tuhibbuuna Allaha fattabi ‘uunii yuhbibkumu Allahu wayaghfirlakum zunuubakum wallahu ghafuurun rahiim.
Artinya: “Katakanlah (Muhammad), jika kamu mencintai Allah, ikutilah aku, niscaya Allah mencintaimu dan mengampuni dosa-dosamu dan Allah Maha Pengampun, Maha Penyayang."
Demikian bacaan doa dijauhkan dari perselingkuhan lengkap tulisan latin dan artinya, amalan suami istri.
Dilansir dari Bangkapos.com, di dalam rumah tangga, tak hanya suami yang dapat berselingkuh.
Istri juga berpotensi melakukan perbuatan itu, apalagi ketika suami tidak ada di rumah karena bekerja dalam waktu lama.
Sehingga, sang istri tidak bercampur dengan suami sahnya.
Namun, justru hamil karena hasil perselingkuhan dengan laki-laki lain.
Muncul pertanyaan, anak yang dilahirkan istri tersebut, nasabnya ikut siapa?
Penceramah Gus Baha mengaku telah berdiskusi dengan berbagai tokoh baik di Indonesia maupun di Al Azhar Mesir.
Bagaimana tentang nasab anak hasil selingkuhan tersebut.
Di dalam video YouTube Kang Zee yang diunggah pada 16 Maret 2020 lalu, Gus Baha memberikan jawaban.
"Makanya saya berkali-kali pernah konsultasi dengan dosen dari Al Azhar, dari pakar-pakar Indonesia dulu ketika kasus di
Mahkamah Konstitusi menjawab hasil selingkuhan itu nasabnya kepada siapa," ujar Gus Baha.
Dia menceritakan jika pada zaman Nabi pernah terjadi hal serupa, yakni seorang perempuan dituduh berzina.
"Walhasil Nabi itu lucu dan punya seni, istrinya berani bersumpah dan suaminya
juga berani bersumpah, sebenarnya istrinya memang berzina," kisahnya.
"Sebenarnya ketika mau sumpah kelima (sumpah disambar geledek) sudah
diingatkan oleh keluarganya 'sudahlah ngaku saja, ini Rasulullah pasti kau kena adzab."
Menurut Gus Baha, perempuan tersebut ternyata sempat terbersit untuk mengaku,
namun kemudian dia tetap kukuh dan bersumpah tidak melakukan yang dituduhkan.
"Demi Allah, aku tidak akan mempermalukan keluargaku, lebih baik berbohong daripada
mempermalukan keluargaku," kata Gus Baha menceritakan kisah itu.
Putra Kyai Nursalim Rembang itu melanjutkan, perempuan tersebut akhirnya berbohong dengan mengaku tidak melakukan zina.
Sehingga, keduanya terbebas dari eksekusi sebab keduanya telah bersumpah di hadapan Rasulullah SAW.
"Yang perempuan terbebas dari rajam, yang lelaki terbebas dari dera sebanyak 80 kali," kata Gus Baha.
Namun lanjut Gus Baha, Nabi Muhammad SAW yang merupakan utusan Allah yang selalu dibimbing Allah dalam segala hal kemudian bersabda.
Dalam sabdanya tersebut jelas Gus Baha, Nabi Muhammad memberikan tiga kriteria tudingan suaminya bahwa istrinya selingkuh adalah benar.
"Setelah semua selesai, Nabi bersabda yang intinya memberikan beberapa kriteria, kalau
matanya agak bercelak (hitam), kemudian tumitnya begini, terus bokongnya begini.
Nabi membuat tiga kriteria berarti benar dugaannya suaminya bahwa itu hasil selingkuhan," jelas Gus Baha.
Kemudian kata Gus Baha, perempuan tersebut akhirnya melahirkan dan ternyata
sang anak mirip seperti lelaki yang diduga selingkuhannya.
"Lantas hukum Islam jadi ramai, di Mesir itu pernah ada pertimbangan bahwa DNA itu
bisa dijadikan rujukan atau bukti karena Nabi sempat membuat tiga kriteria kalau persis berarti anak selingkuhan," ujarnya.
Gus Baha kemudian menjelaskan dengan memberikan perumpamaan semisal ada seseorang yang bernama Zaid dituduh berzina atau selingkuh.
"Zaid itu ganteng dan mukanya bersih, si lelaki dari perempuan itu jelek, hitam, matanya sipit, pokoknya jelek lah.
Nabi menyebutnya kalau anak itu ganteng dan bermata bagus, pokoknya bagus semua berarti benar itu anak selingkuhannya," kata Gus Baha.
Lalu bagaimana nasab anak tersebut?
Apakah dinisbatkan kepada selingkuhannya tersebut atau tidak.
Menurut Gus Baha, ahli fiqih kemudian bersepakat jika meski begitu, tetap saja anak
tersebut tidak bisa dinisbatkan kepada selingkuhan ibunya itu.
"Hukum itu tidak bisa ditentukan oleh ilmu, tapi ilmu tidak boleh mati hingga hari kiamat
kelak, maksudnya harus hati-hati, " imbuh Gus Baha.
Karena itu tegas Gus Baha, dari hadis Nabi di atas menjelaskan jika Nabi tidak antiilmu
hingga hari kiamat, namun juga tetap berpegangan pada hukum Islam.
"Artinya secara ilmu kan tidak mungkin anak ini ke suaminya, paham ya?," kata Gus Baha.
"Secara hukum Islam, tidak bisa kamu menasabkan anak tersebut kepada selingkuhan ibunya," tutup Gus Baha.
Itulah penjelasan Gus Baha mengenai suami pergi kerja, istri hamil karena selingkuh dan anaknya tetap nasab suami tersebut.
Semoga dijauhkan dari perbuatan tercela tersebut. (*)