GridHot.ID - Teddy Pardiyana kini telah menjadi tersangka usai menjalani pemeriksaan beberapa waktu lalu atas laporan Rizky Febian.
Rizky Febian melaporkan Teddy Pardiyana atas kasus dugaan penggelapan aset milik mendiang Lina Jubaedah pada Maret 2021 lalu.
Baru-baru ini Teddy Pardiyana kembali menjalani sidang terkait kasusnya dengan Rizky Febian.
Dilansir dari tribunstyle.com, hilangnya uang Rp 5,4 miliar milik Rizky Febian terungkap, gara-gara ulah Teddy Pardiyana.
Kasus penggelapan dana yang menyeret Teddy Pardiyana masih terus berlanjut.
Teddy Pardiyana ternyata sudah menguasai ATM dan buku rekening mendiang Lina Jubaedah.
Alhasil, uang miliaran rupiah yang dititipkan Rizky Febian ke mendiang ibu justru lenyap karena ulah Teddy Pardiyana.
Seperti apa pernyataan yang diungkap pihak Rizky Febian?
Kini sejumlah fakta dikuak pihak Rizky Febian, anak Sule dan Lina Jubaedah.
Diketahui, Teddy Pardiyana telah menjadi tersangka usai menjalani pemeriksaan beberapa waktu lalu atas laporan Rizky Febian.
Laporan itu terkait kasus dugaan penggelapan aset milik mendiang Lina Jubaedah pada Maret 2021 lalu.
Belum lama ini, Teddy Pardiyana kembali menjalani sidang terkait kasusnya dengan Rizky Febian.
Ada fakta baru tentang hilangnya harta Rizky Febian pun terungkap ke publik.
Ternyata, harta sebesar Rp 5,4 Miliar milik Rizky Febian hilang di tangan Teddy Pardiyana.
Diketahui harta tersebut dititipkan Rizky Febian kepada Lina Jubaedah untuk dibelikan aset berupa mobil, villa dan kos-kosan.
Rupanya saat masih menjadi istri Sule, rekening milik Lina Jubaedah sudah dipegang Teddy Pardiyana.
"Berdasarkan keterangan saksi di persidangan, ATM dan buku tabungan Lina dipegang oleh Teddy Pardiyana," kata kuasa hukum Rizky Febian, Bahyuni dilansir dari KompasTv Minggu (4/12/22).
Dalam rekening tersebutlah diketahui Lina menyimpan harta milik Rizky Febian.
Setelah sang ibu meninggal, Rizky Febian lantas meminta mobil tersebut.
Namun Teddy Pardiyana tak memberikannya dengan alasan akan dipakai untuk Bintang, anaknya dengan Lina Jubaedah.
"Setelah Lina almarhum meninggal Januari 2020, mobil tersebut telah diminta oleh Rizki Febian untuk dikembalikan, namun Sdr.
Teddy mohon untuk dipinjam dulu untuk keperluan dede Bintang, karena nggak ada kendaraan," terang Bahyuni.
Namun ternyata, sebulan berselang meninggalnya Lina Jubaedah, mobil tersebut dijual Teddy Pardiyana.
"Tapi ternyata kemudian bulan Februari 2020 mobil Kijang tersebut dijual oleh Sdr. Teddy tanpa sepengetahuan Rizky Febian, berdasarkan fakta hukum tersebut tindak pidana penggelapan sudah terjadi," ujar Bahyuni.
Sementara itu, melansir sripoku.com, Teddy Pardiyana pun telah menjadi tersangka usai menjalani pemeriksaan beberapa waktu lalu atas laporan Rizky Febian tersebut.
Namun Teddy Pardiyana sendiri diketahui belum di penjara.
Pasrah dengan kondisinya yang terancam di penjara, Teddy Pardiyana lantas mengungkap nasib Bintang.
Secara tegas, Teddy Pardiyana tak mau Bintang dititipkan pada Sule.
Teddy Pardiyana lebih ingin Bintang diurus oleh Putri Delina.
Hal itu tampak diungkap Wati Krisnawati, kuasa hukum Teddy belum lama ini.
Menurut Wati, Putri Delina juga beberapa kali menghabiskan waktu dengan Bintang.
"Ada pernah sebulan lalu Bintang diajak Putri jalan-jalan. Saya lihat sih di podcast sekali sehari aja jalan-jalan,"kata Wati Trisnawati dilansir dari TribunTangerang Jumat (2/12/2022).
Wati menuturkan bahwa Teddy lebih rela jika Bintang diasuh Putri Delina lantaran masih memiliki hubungan darah.
Teddy khawatir akan kondisi anaknya yang selama ini selalu menghabiskan waktu dengannya.
"Pasti keberatan kalau Pak Sule (yang asuh anak). Karena Pak Sule enggak ada hubungan, kecuali kalau Putri kakaknya, bisa menerima," tuturnya.
"Karena Pak Teddy enggak bisa dipisahkan dengan anak, bahkan kemana-mana pun bareng. Kalau ada pihak lain bukan saudara, ada kekhawatiran takut nggak betah anaknya," ucap Wati Krisnawati.
Kendati demikian, Wati berharap agar kliennya tidak dipenjara, sehingga tak perlu memikirkan nasib Bintang jika ditinggalkan ayahnya.
"Semoga tidak masuk penjara ya. Ini perkara tipis perdata dan pidana. Semoga putusan ke perdata. Menjual warisan tanpa izin ahli waris," pungkasnya.(*)