Find Us On Social Media :

Paulus Waterpauw Sudah Minta Kapolda Tumpas Habis KKB Papua, Sang Gubernur Naik Darah Anggota OPM Kembali Cabut Nyawa Warga: Kalau Mau Makan Bilang Sama Kita!

Penjabat Gubernur Papua Barat, Paulus Waterpauw mendapat ancaman dari KKB Papua.

Gridhot.ID - KKB Papua dilaporkan kembali membuat onar.

Dikutip Gridhot dari Kompas TV, dilaporkan ada tiga orang yang ditembak mati oleh KKB Papua di Nduga.

KKB Papua menembak ketiga korban yang merupakan perantauan dari Kendari, Kabupaten Muna.

Korban dilaporkan telah merantau di Papua selama tiga tahun.

Keluarga meminta aparat keamanan agar bisa menjamin keselamatan warga sipil dari anggota OPM yang terus menebar teror di wilayah Papua.

Akibat kejadian ini, Paulus Waterpauw Penjabat Gubernur Papua Barat, benar-benar marah.

Dikutip Gridhot dari Tribun papua, Ia sangat murka sehingga mengecam tindakan Kelompok Kriminal Bersenjata di Papua atau KKB Papua yang suka main hakim sendiri, suka bunuh-bunuh orang yang tidak berdosa.

Amarah mantan kapolda papua itu mencuat pasca terjadinya tindakan pembunuhan oleh KKB Papua yang sampai saat ini terus saja terjadi di Tanah Papua.

Dikatakannya, saat ini pihaknya akan membersihkan kelompok yang selama ini selalu menghalang-halangi pelaksanaan pembangunan di seluruh Papua.

Khusus di Papua Barat, lanjut mantan kapolda papua ini, pihaknya sangat marah atas tindakan kelompok yang menghalangi pembangunan di Kabupaten Maybrat dan Kabupaten Teluk Bintuni, Papua Barat.

Pernyataan tegas Penjabat (Pj) Gubernur Papua Barat Komjen Pol (Purn) Paulus Waterpauw itu, saat ia melakukan kunjungan kerjanya ke Kabupaten Manokwari, baru-baru ini.

Baca Juga: SAH! Kaesang Pangarep dan Erina Gudono Resmi Jadi Suami Istri, Berikut Potret Pernikahan Putra Bungsu Jokowi yang Penuh Haru

"Saya sudah sampaikan kepada Kapolda Papua Barat agar kipas (tumpas) habis seluruh kelompok yang menghambat pertumbuhan di Maybrat dan Bintuni," tandas Paulus Waterpauw di Manokwari baru-baru ini

Oleh karena itu, Paulus Waterpauw juga meminta agar setiap kelompok tidak boleh mengganggu atau menghambat pelaksanaan pembangunan.

Sekecil apa pun kegiatan pembangunan itu, siapa pun tak boleh menghalang-halangi. Apalagi berusaha untuk menggagalkan hanya untuk kepentingan sesaat.

"Saya mau kasih tahu, saat ini kita mau membangun dan memberi akses jalan sehingga jangan dihambat," ujarnya.

Bagi seluruh warga di Papua Barat, tidak boleh ada yang menghambat pembangunan infrastruktur jalan.

"Kalau kalian mau makan, bilang sama kita. Jangan kalian lakukan kekerasan apalagi kepada saudara-saudara kita yang tidak berdosa," tegasnya.

"Dibantai pula mereka (pekerja jalan). Ini tindakan yang dikutuk tidak saja oleh manusia tetapi juga oleh Tugan. Tuhan kutuk mereka itu," tandasnya penuh amarah.

"Setiap darah menetes pasti dia akan menuntut kita suatu saat nanti," pungkasnya.

(*)