Gridhot.ID - Ustaz Abdul Somad menjelaskan tentang hukum memajang foto keluarga di rumah.
Ustaz Abdul Somad kemudian menjelaskan secara detail tentang bagaimana memajang foto di rumah.
Berikut penjelasan Ustaz Abdul Somad tentang hal ini.
Memajang foto tentu saja menjadi sebuah kegiatan yang sudah lazim dilakukan di era sekarang.
Memajang foto tak hanya dilakukan di dunia nyata, terkadang kita juga memajang foto di sosial media.
Banyak jamaah yang kemudian mempertanyakan tentang hukumnya memajang foto di berbagai media.
Dikutip Gridhot dari Serambinews, Ustaz Alizar Usman menyatakan pada dasarnya memang tiak ada larangan dalam agama untuk membuat foto dengan berbagai model baik manusia maupun hewan.
Hal tersebut diperbolehkan selama tidak menimbulkan fitnah atau hal maksiat lainnya.
Sementara itu , bagaimana jika memajang foto keluarga di rumah?
Ada yang mengatakan haram, ada juga yang memperbolehkan.
Dikutip Gridhot dari Banjarmasin Post, berikut ini penjelasan Ustaz Abdul Somad yang dibagikan melalui kanal YouTube Aswaja TV.
Pada sebuah kesempatan ceramah, UAS menegaskan bahwa memajang foto keluarga di dalam rumah adalah diperbolehkan.
“Tapi katanya haram? Yang haram itu patung atau gambar 3 dimensi, dicetak, dipahat, dibentuk, diukir, disenter ada gambarnya, itu yang nggak boleh,” tuturnya.
Ia juga menambahkan jika malaikat enggan untuk masuk ketika ada patung di dalam rumah.
“Tapi yang nggak masuk itu Malaikat Rahmat, Malaikat Maut tetap masuk,” ungkapnya.
Adapun foto yang boleh dipajang di dinding rumah adalah foto yang sopan.
“Kalau bapaknya pakai celana pendek, ibunya pakai ‘you can see’ jangan dipajang di ruang tamu, nanti ada tamu ada yang bilang ‘emakmu cantik juga dulu ya’,” jelas Ustaz Abdul Somad.
Selain itu, ia juga menyarankan foto yang dipajang di dinding rumah sebaiknya foto yang berhijab untuk perempuan.
Tujuannya, selain tidak memperlihatkan aurat, juga agar tidak menimbulkan pertanyaan saat orang lain melihatnya.
Demikianlah hukum memajang foto di dinding rumah yang telah dijabarkan oleh Ustaz Abdul Somad.
Semoga dengan mengetahuinya, kita tergerak untuk mengutamakan aturan Islam di atas segalanya.
(*)