GridHot.ID - Kelompok Kriminal Bersenjata Papua atau KKB Papua menembak mati seorang pegawai Bank Papua Daerah (BPD) bernama Darius Yumame (34).
Darius Yumame diketahui bekerja di Kantor Cabang Sinak, Kabupaten Puncak, Papua Tengah.
Dilansir dari Tribun Papua, peristiwa penembakan terhadap Darius Yuame terjadi di Pasar Tradisional Sinak, Kampung Gigobak,Distrik Sinak, Kabupaten Puncak Papua, Provinsi Papua Tengah, pada Selasa (13/12/2022) sekitar pukul 09.30 WIT.
Darius Yuame mengalami luka tembak pada bagian belakang kepala yang mengakibatkan meninggal dunia.
Dilansir dari Kompas.com, polisi telah mengantongi identitas KKB Papua yang diduga sebagai pelaku penembakan terhadap pegawai Bank Papua Daerah bernama Darius Yumame itu.
Pimpinan Kelompok Kriminal Bersenjata (KKB), Kalenak Murib cs diduga sebagai aktor penembakan tersebut.
Direktur Reserse Kriminal Umum Polda Papua, Kombes Faizal Ramadhani menyebut, Kalenak Murib sebagai sosok yang bertanggung jawab.
"Dari keterangan saksi di lokasi kejadian, diduga kuat penembaknya adalah Kalenak Murib," ujarnya saat dihubungi melalui sambungan telepon, Selasa.
Kalenak atau dikenal dengan nama Yonis Murib merupakan narapidana yang kabur dari Lapas Klas IIA Abepura, Kota Jayapura, pada 12 Juli 2022.
Saat itu, ia tengah menjalani hukuman penjara selama 16 tahun karena terlibat aksi penyerangan Polsek Pirime pada November 2012.
Semenjak melarikan diri, terang Faizal, Kalenak diduga pergi ke Kabupaten Puncak dan bergabung dengan KKB pimpinan Lekagak Telenggen.
Namun, di kelompok tersebut, ia kerap beraksi di luar koordinasi sehingga sempat diberikan sanksi adat.
"Dia ini ikut kelompok mana saja tapi dia bergerak tanpa koordinasi. Terakhir dia dikasih denda adat sama Lekagak tapi belum selesai dia sudah berulah lagi," kata dia.
Mengenai motif penyerangannya, Faizal belum dapat memastikannya karena dari catatan aksinya, Kalenak kerap bergerak secara acak.
Kalenak Murib busungka dada usai tembak mati anak kepala suku
Dilansir dari Pos Kupang, Kalenak Murib membusung dada setelah menembak mati anak kepala suku di Kabupaten Puncak.
Aksi biadab Kalenak Murib ini terjadi usai dirinya diusir warga untuk meninggalkan lokasi.
Bukannya pergi, Kalenak Murib malah menembak mati anak kepala suku yang paling dihormati di lokasi.
Seusai membunuh warga pedalaman, Kalenak Murib kemudian menebar ancaman baru.
Melalui media sosial terungkap, ancaman Kalenak Murib itu ditujukan kepada Bupati Puncak, Willem Wandik.
Kalenak Murib mengancam akan membunuh Bupati Puncak bersama para kepala dinas di kabupaten tersebut.
Baca Juga: KKB Papua Kelewatan, Pegawai Bank Dibantai Saat Belanja di Pasar, Ini Sosok Korban
Ancaman pembunuhan itu dilontarkannya selang sehari setelah Kalenak Murib membunuh anak seorang kepala suku di daerah itu.
Kalenak Murib juga menyatakan akan menembak mati para aparatur sipil negara (ASN) di daerah itu.
"Saya akan menembak mati semua ASN di Kabupaten Puncak," ancam Kalenak Murib sebagaimana yang beredar dalam video viral tersebut.
"Saya juga akan menembak mati bupati kalau tidak mendukung perjuangan Papua merdeka," sambung Kalenak Murib.
Tatkala ancaman ke Bupati beredar luas, Willem Wandik yang disasar pun angkat bicara.
Willem Wandik menyatakan, KKB merupakan gerombolan yang hanya mengatasnamakan kemerdekaan Papua untuk memuluskan tindakannya.
Sebab, katanya, saat ini KKB Papua bukan lagi organisasi yang memperjuangkan kemerdekaan Papua sebagaimana yang didengungkan selama ini.
KKB telah dijadikan sebagai wadah untuk melakukan pelbagai tindakan kriminal dengan mengatasnamakan Papua merdeka.
Dengan demikian, Willem Wandik meminta aparat TNI Polri agar lebih tegas memberikan tindakan kepada kelompok tersebut.
Pernyataan Willem Wandik itu ternyata bukan tanpa dasar.
Ia mengungkapkan itu setelah bertemu Nikolas Hababa, ayahanda dari korban tembakan.
Kepada Bupati Willem Wandik, keluarga korban menyatakan bahwa Nikolas Hababa telah mengusir Kalenak Murib keluar dari kampung tersebut.
"Biar kami keluar semua dari sini, supaya ko yang tinggal sendiri di sini," tambah Willem Wandik menirukan ucapan Nikolas Hababa.
Menurutnya, saat ini KKB tak lagi berjuang murni untuk Papua merdeka.
Arah perjuangannya sudah dikotori oleh kepentingan sesaat para anggota yang membaur dalam wadah tersebut.
Buktinya, akhir-akhir ini tersiar kabar bahwa KKB sering menembak mati warga sendiri (orang asli Papua) dan warga sipil lainnya.
KKB juga menembak mati para aparatur sipil negara (ASN), petugas kesehatan bahkan aparat TNI Polri.
Karena itu, katanya, aparat TNI Polri harus lebih tegas. Tangkap semua anggota KKB lalu proseskan secara hukum.
KKB, katanya, adalah kelompok kriminal yang pantas dibasmi dari tanah Papua.
Dari video yang beredar viral tersebut, tak terungkap seperti apa nasib Kalenak Murib saat ini.
Tak diungkapkan pula seperti apa anggota KKB yang sekelompok dengan Kalenak Murib.
(*)