Gridhot.ID - Sedang geger kasus pelecehan seksual yang dilakukan oleh oknum dosen Universitas Andalas.
Dikutip Gridhot dari Tribunnews, dosen tersebut melakukan pelecehan ke delapan mahasiswi.
Ketua Satgas PPKS Unand, Dr. dr Rika Susanti menjelaskan pelaku memanfaatkan kewenangannya sebagai dosen untuk melecehkan korban.
"Adanya relasi kuasa antara dosen dan mahasiswa, ya terkait nilai dan mata kuliah," jelasnya dikutip dari TribunPadang.com.
Ia mengatakan KC menawarkan perbaikan nilai kepada mahasiswi yang menjadi korban.
Salah satu korban bahkan diperkosa hingga mengalami trauma dan tak berani lagi berkuliah.
Dikutip Gridhot dari Kompas.com, oknum dosen Universitas Andalas (Unand) yang diduga melecehkan 8 orang mahasiswinya berasal dari Fakultas Ilmu Budaya.
Oknum dosen berinisial KC (50) itu bergelar doktor dan hampir 20 tahun mengajar.
"Oknumnya sebenarnya berinisial K, tapi ada yang bilang KC. Umur sekitar 50 tahun dan sudah bergelar doktor," kata Dekan Fakultas FIB Unand, Herwandi kepada wartawan, Jumat (23/12/2022) di Kampus Unand Limau Manis, Padang.
Herwandi menyebutkan, dosen itu sudah beristri dan sebelumnya cerai dengan istri pertama.
Menurut Herwandi, KC tinggal di kompleks Universitas Andalas dan diduga aksi bejatnya dilakukan di rumahnya.
Hanya saja saat ini, kata Herwandi, Rektor Unand sudah meminta KC untuk keluar dari kompleks Unand.
"Dia tinggal di kompleks Unand. Tapi sekarang sudah diminta Pak Rektor untuk pindah," jelas Herwandi.
Menurut Herwandi, dosen tersebut sudah dinonaktifkan sejak investigasi kasus dugaan pelecehan seksual dilaksanakan.
"Jadi sekarang dia sudah nonaktif, tapi kemarin dia masih sempat berani datang menemui saya dan mengatakan tidak bersalah," jelas Herwandi.
(*)