GridHot.ID - Ferdy Sambo hadir sebagai saksi mahkota dalam sidang perintangan penyidikan dengan terdakwa Chuck Putranto dan Baiquni Wibowo yang digelar di Pengadilan Negeri Jakarta Selatan pada Kamis (22/12/2022.
Saat menjadi saksi mahkota itu, Ferdy Sambo membahas lagi soal Richard Eliezer atau Bharada E yang sempat berbohong pada penyidik kepolisian tentang isi berita acara pemeriksaan (BAP) pada 5 Agustus 2022.
Dalam BAP tanggal 5 Agustus itu, Bharada E mengatakan bahwa dia tidak menembak Nofriansyah Yosua Hutabarat atau Brigadir J. Bharada E mengatakan semua tembakan berasal dari Ferdy Sambo.
Dilansir dari Tribunnews.com, Ferdy Sambo mulanya menjelaskan mengenai skenarionya di Duren Tiga terbongkar karena pengakuan Bharada E.
"Saudara sudah menonton video CCTV yang mengarah ke rumah dinas di Duren Tiga pada 8 Agustus. Jadi skenario yang saudara bangun terbongkar lebih dulu mana. Apakah dari keterangan Bharada E atau video ini?" tanya pengacara Chuck dalam persidangan di YouTube Kompas TV, Jumat (23/12/2022).
Menjawab pertanyaan itu, Ferdy Sambo menjelaskan bahwa keterangan Bharada E berubah pada 5 Agustus mengatakan dirinya yang menembak Brigadir J sebanyak lima kali.
"Saya dijemput rekan saya bintang dua di Mabes Polri pada 6 Agustus pagi. Tanggal 5 Agustus saya ditelpon ini Richard berubah. Saya sampaikan berubah gimana," ujar Ferdy Sambo.
"Saya bilang kalau mau bawa saya, saya pengen lihat apa keterangan dia. Di tanggal 5 itu dia sampaikan bahwa saya yang tembak 5 kali ke Yosua," ujarnya lagi.
"Loh kok jadi melimpahkan ke saya semua peristiwa ini," tambah Ferdy Sambo.
Ferdy Sambo kemudian membantah keterangan Bharada E bahwa dirinya yang menembak Brigadir J.
"Dalam proses itu saya pikir bukan saya yang tembak," ucapnya.