Find Us On Social Media :

Sudah Curigai Gelagat Clara Sejak Awal, Ningsih Tinampi Akui Siap Kembalikan Anak Mantan Pasiennya: Menolong, Dilaporkan, dan Dijatuhkan

Kolase Ningsih Tinampi (kanan)dan Clara (kiri)

GridHot.ID - Ningsih Tinampi ahli pengobatan alternatif asal Pasuruan Jawa Timur yang namanya menjadi sorotan beberapa hari terakhir.

Bukan perkara pengobatan tradisionalnya yang fenomenal, namun Ningsih Tinampi muncul karena sengketa hak asuh anak.

Sosok Ningsih Tinampi sendiri sudah banyak diketahui berkat aktivitasnya memberikan pengobatan spiritual.

Melansir tribunjateng.com, Clara Angeline meminta hak asuh anaknya yang ia lahirkan 3 tahun lalu di tempat pengobatan Ningsih Tinampi.

Bayi tersebut diserahkan oleh Ayah Clara kepada Ningsih Tinampi. Namun Clara mengaku menyesal.

Saat Clara ingin kembali mengambil anaknya, Clara mengaku diminta untuk membayar Rp 2,5 Miliar jika ingin mengambil anaknya kembali.

Lantaran tak mampu membayar, Clara melaporkan masalah tersebut sebagai kasus pemalsuan akta anak.

Laporan tersebut dibuat pada 5 Desember 2022.

Klarifikasi Ningsih Tinampi

Seperti yang diketahui, Clara perempuan asal Sidoarjo tersebut sempat melahirkan anaknya di tempat pengobatan alternatif Ningsih Tinampi di Pandaan, Kabupaten Pasuruan.

Clara mengaku sakit perut sudah 10 tahun dan tidak sembuh sekalipun sudah dibawa ke beberapa tempat pengobatan.

Baca Juga: Bisa Kantongi Rp 60 Juta Per Hari, Ningsih Tinampi Nyatanya Punya Latar Belakang Pendidikan di Luar Nalar, Dulu Ngurus Listrik Sekarang Dekat Dunia Mistik

Singkat cerita, ternyata setelah satu bulan dirawat di tempat praktik Ningsih Tinampi, Clara ini melahirkan seorang anak laki - laki.

“Saya sebenarnya sejak awal sudah curiga dengan gelagat Clara. Saya yakin ada yang disembunyikan dari keluarganya,” katanya kepada Surya Malang Jumat (2/12/2022) sore.

Setelah melahirkan, kata Ningsih, perwakilan keluarga Clara ini menawarkan bayi itu ke beberapa orang untuk mengasuhnya.

“Karena tetangga saya ini tidak berlebih, saya putuskan saya yang mengasuhnya. Itu bapaknya Clara yang memberikan ke saya,” terangnya.

Namun, perjalanan waktu, ia banyak kesibukan karena pasiennya yang bertambah, akhirnya anak itu dititipkan ke kerabatnya.

Setelah tiga tahun dirawat dan dibesarkan, kata Ningsih, tiba-tiba datang ke rumah kerabatnya, petugas Dinas Sosial Kabupaten Pasuruan.

Mereka tidak datang sendirian tapi rombongan. Ada juga perwakilan dari tim PPT PPA dan perwakilan Polres Pasuruan.

Rombongan petugas itu mendadak minta anak yang dirawat dikembalikan ke orang tuanya yakni Clara. Hal itu membuat Ningsih dan kerabatnya kaget.

Ia secara pribadi, tidak akan menahan anak ini. Namun, apakah dengan cara seperti ini setelah tiga tahun tidak memberi kabar.

“Apa seperti ini caranya berterima kasih ke kami. Misalnya , berbicara baik - baik kan bisa tanpa harus melapor dan memfitnah keluarga ini,” ujarnya.

Ia mengaku kecewa dengan sikap dari petugas Dinas Sosial Kabupaten Pasuruan yang datang bersama rombongan.

Baca Juga: Ningsih Tinampi Bagi Rahasia Resep Pengobatan, Sang Dukun Ternyata Hanya Pakai Buah Ini untuk Menyembuhkan Pasien, Harganya Murah dan Gampang Ditemui di Pasar

Ningsih meminta Dinas Sosial Kabupaten Pasuruan tidak mengulangi cara-cara pemaksaan untuk mengambil alih hak asuh.

Dinas Sosial harus mempertimbangkan faktor psikologis dan kejiwaan anak dan orangtua yang telah mengasuhnya selama tiga tahun.

Menurutnya, proses asuh anak itu didasarkan atas rasa kemanusiaan. Jadi, perlu dipertimbangkan psikis anak dalam ini.

Ningsih juga menyebut bahwa penyerahan anak ini dilakukan oleh ibu dan keluarga karena tidak mengakui anak hasil hubungan gelap.

"Clara dan ayahnya sudah menandatangani pernyataan penyerahan anaknya. Ini juga disaksikan aparat Babinsa, Babinkamtibmas,” paparnya.

Disampaikan Ningsih, keluarganya justru sudah berniat baik dengan menolong agar anak yang tidak dikehendaki keluarganya ini menjadi anak terlantar.

Dilansir dari Suryamalang.com, perseteruan kerabat Ningsih Tinampi dengan Clara, mantan pasien Ningsih Tinampi terkait hak asuh anak akhirnya berakhir damai.

Kedua belah pihak bersepakat berdamai setelah dimediasi oleh Polres Pasuruan melalui jalan Restorative Justice (RJ), Senin (19/12/2022).

Kapolres Pasuruan AKBP Bayu Pratama Gubunagi mengatakan, proses mediasi sudah berjalan tiga kali dan akhirnya menemukan solusi.

“Mempertimbangkan beberapa pihak dengan kelapangan hati sehingga ada beberapa poin yang disepakati dan akhirnya berdamai,” katanya.

Disampaikan Kapolres, ada empat poin yang disepakati, yakni pihak Ningsih Tinampi menyerahkan sukarela anak Clara.

Baca Juga: Ningsih Tinampi Buka Rahasia Dapatkan Ilmu Pengobatan, Sang 'Orang Pintar' Ternyata Dulunya Hanya Seorang Pegawai, Perselingkuhan Suami Jadi Pembuka Jalan

Anak itu sudah diasuh selama 3 tahun dan akan diserahkan ke Dinas Sosial untuk dilakukan assesment terlebih dahulu sebelum dikembalikan ke orangtua.

Kedua, pihak Clara menyampaikan permohonan maaf dan menyampaikan terima kasih atas kelegaan keluarga Ningsih Tinampi.

Ketiga, pihak clara akan mencabut laporan pemalsuan dokumen yang diduga dilakukan keluarga Ningsih Tinampi di Polres Pasuruan.

Keempat, kedua belah pihak menyepakati menyelesaikan permasalahan dengan restorative justice sesuai dengan undang - undang.

“Saya mengapresiasi kedua belah pihak yang sudah arif dan bijaksana dalam melihat kontruksi kasus ini. Semoga membawa kebaikan semuanya,” urainya.

Disampaikan Kapolres, anak ini akan menjadi anak yang diasuh negara. Dinsos yang akan membentuk tim untuk assesment.

“Jadi belum tentu Clara akan mengasuh anak ini, karena menunggu hasil asesmen. Kalau direkomendasikan ya akan kembali,” paparnya.

Jika tidak, kata dia, hak asuh tidak akan kembali lagi ke Clara. Jadi, kesimpulannya menunggu hasil asesment yang dilakukan.

Clara menyampaikan permohonan maaf ke keluarga Ningsih Tinampi atas perbuatan dan perkataan yang tidak berkenan dan menyinggung perasaan.

Ia juga menyampaikan terima kasih kepada Ningsih Tinampi dan keluarga besarnya yang sudah merawat dan menjaga anaknya selama tiga tahun.

“Yang jelas saya tidak akan memutus tali silaturahmi, saya akan menjaga silaturahmi baik dengan bu Ningsih dan keluarganya,” papar dia.

Baca Juga: Mendadak Sakti Setelah Diselingkuhi, Terkuak Asal-usul Ilmu Spiritual Ningsih Tinampi, Ada Peran Dukun dan Dengar Bisikan Mengerikan Ini: Jangan Diobati Suaminya

Ningsih Tinampi mengakui dari awal sudah siap memberikan anak. Tapi, caranya yang salah karena datang dengan tidak baik.

“Dari awal tidak ada paksaan dan memang niat sudah saya kasihkan. Kita berfikirnya kemanusiaan saja,” kata dia.

Ia mengaku, menerima semua apa yang disampaikan Clara di media sosial. Menurutnya, ia tidak ada paksaan menyerahkan anak itu.

“Memang dia itu anaknya. Kalau omongan Clara saya biarkan saja, sekarang zaman keren. Menolong, dilaporkan dan dijatuhkan,” tutupnya.(*)