GridHot.ID - Penyakit maag dan asam lambung memang lekat kaitannya dengan gaya hidup yang tak sehat dan pola makan yang tidak teratur.
Kesibukkan yang dialami memang terkadang membuat kita terlambat makan dan pekerjaan yang menumpuk akhirnya menimbulkan stres.
Sakit maag dan asam lambung bisa datang kepada kita tanpa disadari sebelumnya dan bisa saja kita terkena penyakit maag di saat sedang sibuk menjalani rutinitas pekerjaan.
Meski terkesan penyakit yang tidak terlalu berat namun bukan berarti kita boleh meremehkan sakit maag.
Seperti dilansir dari TribunJogja, penyakit maag yang dipicu oleh sakit pada lambung bisa mengakibatkan gangguan pada pencernaan, sehingga bila tidak ditangani dengan tepat maka bisa saja akhirnya mengganggu tubuh secara keseluruhan bila sakit yang diderita pada lambung sudah tergolong kronis.
Sensasi terbakar di tengah dada berhubungan dengan penyakit gastroesophageal reflux (GERD).
GERD terjadi ketika asam didorong naik dari perut kembali ke kerongkongan, yang menyebabkan sensasi panas.
Meskipun orang sering menggunakan obat untuk mengobati refluks asam dan GERD, banyak modifikasi gaya hidup juga dapat membantu Anda mengurangi gejala dan meningkatkan kualitas hidup Anda.
Berikut adalah cara alami untuk mengurangi refluks asam dan mulas yang dilansir Bangkapos dari Healthline.
Mengunyah permen karet
Beberapa penelitian menunjukkan bahwa mengunyah permen karet dapat membantu menurunkan keasaman di kerongkongan.
Permen karet yang mengandung bikarbonat sangat efektif karena dapat membantu menetralkan asam untuk mencegah refluks.
Mengunyah permen karet juga dapat meningkatkan produksi air liur, yang dapat membantu membersihkan kerongkongan dari asam.
Tinggikan kepala tempat tidur
Beberapa orang mengalami gejala refluks pada malam hari, yang dapat mempengaruhi kualitas tidur dan membuatnya lebih sulit untuk tertidur.
Mengubah posisi tidur dengan meninggikan kepala tempat tidur Anda dapat membantu mengurangi gejala refluks asam dan meningkatkan kualitas tidur.
Satu tinjauan dari empat penelitian menemukan bahwa meninggikan kepala tempat tidur menurunkan refluks asam dan memperbaiki gejala seperti mulas dan regurgitasi pada orang dengan GERD.
Makan malam lebih awal
Dokter sering menyarankan orang dengan GERD untuk menghindari makan dalam 3 jam sebelum mereka tidur.
Itu karena berbaring horizontal setelah makan membuat pencernaan lebih sulit dan emperburuk gejala GERD.
Menurut satu ulasan, makan larut malam meningkatkan paparan asam saat berbaring sebesar 5%, dibandingkan dengan makan lebih awal di malam hari.
Pilih bawang yang dimasak daripada mentah
Baca Juga: Tidurmu Dijamin Nyenyak, Pengidap Asam Lambung Wajib Hindari Makanan Ini Sebelum Tidur Malam
Bawang mentah adalah pemicu umum untuk penderita GERD.
Satu penelitian yang lebih tua pada orang dengan refluks asam menunjukkan bahwa makan makanan yang mengandung bawang mentah secara signifikan meningkatkan refluks asam dan GERD.
Bawang mentah juga lebih sulit dicerna dan dapat mengiritasi lapisan kerongkongan.
Makan lebih sedikit dan lebih sering
Ada otot seperti cincin yang dikenal sebagai sfingter esofagus bagian bawah di mana kerongkongan membuka ke perut.
Ini bertindak sebagai katup dan biasanya mencegah isi asam lambung naik ke kerongkongan.
Pada orang dengan refluks asam, otot ini melemah atau tidak berfungsi.
Penderita GERD juga dapat terjadi ketika ada terlalu banyak tekanan pada otot, menyebabkan asam masuk melalui lubang.
Oleh karena itu, makan dalam porsi kecil dan lebih sering sepanjang hari dapat membantu mengurangi gejala maag.
Jangan minum kopi terlalu banyak
Studi telah menemukan bahwa kopi mengendurkan sfingter esofagus bagian bawah, meningkatkan risiko refluks asam.
Beberapa bukti juga menunjukkan kafein sebagai kemungkinan penyebabnya. Sama halnya dengan kopi, kafein melemaskan sfingter esofagus bagian bawah, yang dapat menyebabkan naiknya asam lambung.
(*)