Laporan Wartawan Gridhot.ID - Akhsan Erido Elezhar
Gridhot.ID -Rusia melancarkan serangan dahsyat di Ukraina tepat pada pergantian tahun baru, Sabtu (31/12/2022).
Dilansir Gridhot.ID dari artikel terbitan TribunWow.com, 2 Januari 2023, serangan tersebut menyebabkan empat orang tewas dan melukai puluhan orang akhir pekan ini.
Bahkan, seorang anak berusia 13 tahun di wilayah Kherson, dilaporkan menjadi korban serangan Rusia sebanyak dua kali.
Ibukota Ukraina dan kota-kota lain mendapat rentetan serangan dari rudal dan drone buatan Iran pada hari Sabtu, yang menewaskan tiga orang.
Menurut gambar yang dirilis oleh otoritas Ukraina, setidaknya ada satu drone bertuliskan kata-kata Rusia "Selamat Tahun Baru" berwarna merah.
Pihak berwenang Ukraina menyatakan serangan terbaru pada hari Minggu (1/1/2023), telah menewaskan satu orang di wilayah selatan Zaporizhzhia dan melukai tiga lainnya.
Mykhailo Podolyak, penasihat Presiden Ukraina Volodymyr Zelensky, menekankan bahwa serangan Tahun Baru Rusia menargetkan area pusat kota di kota-kota besar dan menunjuk pada perubahan taktik Moskow.
"Rusia tidak lagi memiliki tujuan militer dan berusaha membunuh warga sipil sebanyak mungkin dan menghancurkan lebih banyak fasilitas sipil," cuit Podolyak dikutip The Moscow Times, Minggu (1/1/2023).
"Perang untuk membunuh."
Serangan itu terjadi saat invasi Presiden Rusia Vladimir Putin ke Ukraina memasuki bulan ke-11.
Oleksandr Starukh, gubernur wilayah Zaporizhzhia, mengatakan pada hari Minggu bahwa 'Salam Tahun Baru' dari Rusia tiba di kota Orikhiv pada siang hari.
Akibatnya, satu orang tewas, dan tiga lainnya luka-luka.
Kyrylo Tymoshenko, wakil kepala kantor Zelensky, mengatakan dua orang tewas di Kyiv dan wilayah selatan Kherson dan 50 lainnya cedera pada Sabtu.
Menurut Gubernur Serhiy Gamaliy, seorang wanita berusia 22 tahun terluka parah di kota barat Khmelnytskyi dan kemudian meninggal karena lukanya.
Dalam serangan malam Tahun Baru di wilayah selatan Kherson, seorang bocah laki-laki berusia 13 tahun terkena serangan Rusia dua kali, kedua kalinya ketika dia masih dalam perawatan intensif.
Ketika itu, artileri Rusia menghantam desa Naddniprianske di luar kota Kherson, melukai seorang bocah lelaki berusia 13 tahun, Yaroslav.
"Bocah itu dibawa ke rumah sakit dalam kondisi serius di mana dokter benar-benar menghidupkannya kembali dari kematian," tulis Gubernur Yaroslav Yanushevych.
Kemudian tentara Rusia menyerang rumah sakit tempat bocah itu terbaring dalam perawatan intensif, menghancurkan jendela bangsal.
"Bocah itu dievakuasi ke Mykolaiv di mana dokter terus berjuang untuk hidupnya," kata Yanushevych di aplikasi perpesanan Telegram.
"Apa yang dilakukan anak laki-laki berusia 13 tahun itu terhadap orang-orang yang tidak manusiawi ini sehingga mereka mencoba membunuhnya dua kali?"
Dikutip Gridhot.ID dari artikel terbitan Tribunnews, 1 Januari 2022, gempuran Rusia merusak rumah sakit Kherson dan juga meninggalkan kota dan pemukiman sekitarnya tanpa listrik.
Pasukan Rusia pada bulan November menarik diri dari Kherson, satu-satunya ibu kota regional yang dipegang oleh Moskow, tetapi terus menyerang kota.
Angkatan udara Ukraina mengatakan 45 drone buatan Iran telah dihancurkan dalam semalam.
Tiga belas drone ditembak jatuh pada akhir tahun 2022 dan 32 lainnya setelah tengah malam.
Kepala polisi Kyiv, Andriy Nebitov merilis gambar reruntuhan pesawat tak berawak yang jatuh yang menampilkan kata-kata "Selamat Tahun Baru" dalam bahasa Rusia.
"Itu semua yang perlu Anda ketahui tentang negara teror dan tentaranya," kata Nebitov.
Di wilayah timur Donetsk, otoritas separatis pro-Rusia mengatakan penembakan Ukraina menewaskan seorang warga sipil di kota Yasynuvata.
Setelah serangkaian kekalahan militer yang memalukan, Rusia pada bulan Oktober mulai menargetkan infrastruktur Ukraina.
"Moral, kebenaran sejarah ada di pihak kita," kata Putin saat menyampaikan pidato tengah malamnya dengan berdiri di antara pria dan wanita berseragam militer.
Moskow mengatakan pada hari Minggu bahwa serangan Tahun Baru tersebut menargetkan produksi drone negara pro-Barat itu.
Kementerian Pertahanan Rusia mengatakan serangan itu menghantam fasilitas kompleks industri militer Ukraina yang terlibat dalam produksi drone.
"Fasilitas penyimpanan dan tempat peluncuran untuk drone juga telah dihancurkan," kata kementerian tersebut.
"Rencana rezim Kyiv untuk melakukan serangan teror terhadap Rusia dalam waktu dekat telah digagalkan."
(*)