Laporan Wartawan Gridhot.ID - Akhsan Erido Elezhar
Gridhot.ID - Sosok ini mengungkap perkembangan kondisi Ibu Eny setelah beberapa hari dirawat di RSJ.
Ibu Eny masih mendapat perawatan di sebuah rumah sakit jiwa.
Dilansir Gridhot.ID dari artikel terbitan Tribunnewsmaker, 11 Januari 2022, setelah sepekan dirawat, kondisi ibu Eny pun terungkap.
Melihat perkembangan mantan istri Herman Moedji Susanto membuat sosok ini merinding.
Bahkan, Ibu Eny tak segan mengungkap pesan pada Tiko sang putra.
Seperti apa kisah selengkapnya?
Seperti diketahui, kisah perjuangan Tiko yang viral merawat ibu Eny bertahan hidup 11 tahun tinggal di rumah mewah tanpa air dan listrik yang berada di Kompleks PLN, Kecamatan Cakung, Jakarta Timur.
Baru-baru ini, pak RT setempat mengungkapkan kondisi terbaru ibu Eny usai sepakan di rawat di RSJ.
Noves mengatakan bahwa kondisi ibu Eny saat ini sudah jauh berubah dari sebelumnya. Dilansir Youtube Misteri Mbak Suci, Rabu (11/1/2023).
"Saya bersama Tiko menjenguk ibu Eny disana, saya ketemu langsung alhamdulillah sekarang jauh berubah," ungkap Noves.
Dijelaskan pak RT pula bahwa saat ini ibu Eny sudah bisa beradaptasi dengan orang sekitarnya.
Bahkan, ibu Eny kini nada bicaranya disebut lembut sangat berbeda dari sebelumnya.
"Pas kemarin diangkut muka nya tegang, emosian kemarin saya ketemu saya cium tangan ibu Eny, eh dia cium juga tangan saya, itu tidak seperti biasanya, ngomongnya juga sekarang lembut," bebernya.
"Hasilnya positif, merinding saya melihat perubahannya," jelasnya.
"Sama ibu RT juga dia tahu, sampe merinding saya dia bisa mengingat lagi sudah jauh perubahannya," sambungnya.
Lebih lanjut, Noves juga mengatakan bahwa ibu Eny hingga saat ini masih dalam tahap pengobatan dan tidak lepas dari obat.
"Kalau secara medis keterangan dari dokter memang masih dalam tahap pengobatan berjalan tidak lepas dari obat, tetap akan diawasi," terangnya.
"Nanti juga kalau sudah pulang ke rumah masih tetap ada pengobatan berkala," sambungnya.
Sementara terkait kepulangan ibu Eny, Noves mengatakan bahwa perawat ibu Eny diperkiran bisa pulang ke rumah setelah menjalani 2 minggu perawatan.
"Menurut informasi perawatannya 2 minggu disana," jelasnya.
Tak hanya itu saja, saat pak RT bersama Tiko yang berkunjung ke RSJ, ibu Eny ternyata sempat menanyakan kasur miliknya kepada Tiko untuk tidak dibuang.
"Cuma ada satu yang diminta ibu Eny ke Tiko 'Tiko kasur mama masih ada kan, jangan dibuang ya', dia masih ingat," bebernya.
Lebih lanjut, Noves selaku RT setempat juga turut mengucapkan terimakasih kepada pihak-pihak yang telah membantu ibu Eny hingga menjalani perawatan di RSJ.
"Alhamdulillah saya mengucapkan terimakasih kepada tim Dinas Sosial dari Jakarta Timur dan teman-teman Youtuber yang bisa membawa mamanya Tiko ke rumah sakit." jelas pak RT.
Diketahui, kisah Tiko yang belasan tahun merawat ibunya yang alami depresi viral di media sosial.
Ibu Eny mengalami depresi setelah ditinggalkan oleh suaminya. Ia tinggal tanpa listrik dan air bertahun-tahun di rumah mewah terbengkalai.
Viralnya kisah Tiko dan Ibu Eny turut memunculkan nama Herman Moedji Susanto. Herman Moedji Susanto merupakan ayah Tiko, dengan kata lain suami Ibu Eny.
Suami Ibu Eny sudah belasan tahun meninggalkan istri dan anaknya di rumah mewah terbengkalai.
Ibu Eny mengalami depresi lantaran bercerai dengan sang suami sejak tahun 2011 silam dan membawa semua harta benda rumahnya.
Tiko Akhirnya Bertemu Keluarga Ibu Eny
Dikutip Gridhot.ID dari artikel terbitan TribunSumsel, 11 Januari 2022, sementara itu disisi lain, baru-baru ini Tiko akhirnya bertemu dengan keluarga ibu Eny di kampung.
Hal ini diketahui dalam tayangan youtube SANG EXPLORE, Selasa (9/1/2023) Tiko tampak mendatangi kediaman keluarga sang ibu, Sumaryono.
Kedatangan Tiko yang disambut dengan penuh haru oleh keluarga ibu Eny.
Seperti diketahui, sosok Sumaryono ini kerabat terdekat ibu Eny yang masih memiliki hubungan keluarga dengan Tiko.
Dalam tayangan video tersebut tampak Tiko yang berpelukan dengan keluarga Sumaryono hingga membuatnya menangis pilu.
Pertemuan itu tampak membuat Tiko sangat terharu karena mengingat belasan tahun dirinya merawat sang ibu yang tak tahu keluarga ibu Eny dan sang ayah.
Kini akhirnya Tiko mengetahui keberadaan keluarganya, Sumaryono.
Sementara sebelumnya, setelah viral kisah perjuangan Tiko merawat ibu Eny alami depresi 11 tahun, Sumaryono beberapa waktu lalu muncul ungkap fakta dibalik kisah pernikahan ibu Eny dan ayah Tiko.
Sumaryono mengaku bahwa kedekatannya dengan keluarga ibu Eny masih memiliki hubungan saudara. Dilansir Youtube Dendenny, Minggu (8/1/2023).
"Saya dengan ibu Eny itu karena satu desa biasanya itu masih ada hubungan cuma kita kerabatnya itu gak terlalu dekat, kita hanya satu nenek dan kakek masih saudara," ungkap Sumaryono.
"Mangkanya kita panggil pak Puh, jadi posisinya masih tua keluarga dia dari pada keluarga saya," jelasnya.
Sumaryono menceritakan bahwa dirinya termasuk salah satu saksi terkait pernikahan ibu Eny dan mantan suaminya yang menikah pada tahun 1996.
"Dulu waktu ibu Eny menikah saya juga ikut mengantarkan pada tahun kira-kira tahun 1996 atau 1997," terangnya.
Tak hanya itu saja, kerabat juga mengatakan bahwa pernikahan ibu Eny dan mendiang ayah Tiko ternyata adanya perjodohan.
"Waktu nikah dengan ibu Eny itu, pak Herman ini di jodohkan dengan keponakannya sendiri, dia mintak dicarikan janda yang gak punya anak untuk mendampingi dia," jelasnya.
Bak menepis asal usul Tiko yang disebut bukan anak kandung, Sumaryono menjelaskan bahwa Tiko lahir di Jakarta namun saat itu seringnya terjadi banjir akhirnya keluarga ibu Eny pindah ke rumah komplek PLN pada tahun 2004.
"Tiko waktu itu lahir masih di Jakarta di Bantara, waktu itu musim banjir terus mangkanya pindah ke kelender komplek PLN itu posisinya rumah kosong tahun 2004," bebernya.
Lebih lanjut, Sumaryono juga menceritakan bahwa sosok ayah mendiang Tiko ini dikenal cekatan dalam berbisnis sehingga bisa membeli beberapa rumah saat itu.
"Pak Puh itu memang cekatan jadi memang bisa beli rumah di Bintara dan Kelender," terangnya.
Dijelaskan Sumaryono juga ternyata mendiang ayah Tiko sempat memiliki usaha jual beli mobil hingga akhirnya ditipu membuatnya harus kehilangan mobil.
"Selain dia di departemen keuangan dia itu juga terakhir jual beli mobil disewain," ungkapnya.
"Kemudian terakhir itu dia cerita ke saya dia di tipu rekan bisnisnya, itu mobil bikinan Amerika, jadi suratnya ada tapi mobilnya gak ada," sambungnya.
"Setelah itu kami lost kontak, saya dengar pak Puh akhirnya pindah ke Madiun," sambungnya.
Sumaryono, selaku kerabat Tiko juga membenarkan terkait ayah mendiang Tiko yang disebutkan meninggalkan ibu Eny dan Tiko, dirinya menjelaskan bahwa saat itu sebelum meninggalkan rumah memang sempat adu cekcok karena masalah ekonomi sehingga membuat Herman pergi dari rumah.
"Pak Herman waktu itu bukannya meninggalkan ibu Eny, tetapi mereka sempat adu cekcok rumah tangga mungkin karena masalah ekonomi, saat itu pak Herman bisnisnya mulai menurun, mungkin juga ibu Eny gak terima," bebernya.
Tak hanya itu saja, ternyata ayah Tiko diusir saat itu pergi meninggalkan rumah dengan mengendarai mobil truk dan membawa barang-barangnya.
"Yang lebih sedih lagi, pak Herman itu disuruh pergi bareng sama truk angkutan barangnya," terangnya.
Diceritakannya pula bahwa ayah mendiang Tiko meninggal pada tahun 2015 di Desa Bayemtaman, Kabupaten Magetan.
"Pak Herman baru beberapa tahun di Madiun dia meninggal pada tahun 2015 di kebumikan di desa bayem taman, Kabupaten Magetan." jelasnya.
(*)