Find Us On Social Media :

Tubuhnya Gemetar Sambil Jongkok Telepon Sosok Ini, Arif Rachman Sebut Wajah Ferdy Sambo Memerah Saat Diberitahu Rekaman CCTV Brigadir J Masih Hidup

Arif Rachman menyebut jika wajah Ferdy Sambo memerah kala diberitahu bahwa di CCTV Brigadir J masih hidup.

GridHot.ID - Arif Rachman diketahui telah menonton rekaman CCTV komplek perumahan Duren Tiga.

Adapun rekaman CCTV tersebut memperlihatkan Brigadir J masih hidup saat Ferdy Sambo tiba pada 8 Juli 2022.

Arif Rachman menyebut jika wajah Ferdy Sambo memerah kala diberitahu bahwa di CCTV Brigadir J masih hidup.

Melansir tribun-video.com, terdakwa obstruction of justice kasus kematian Nofriansyah Yosua Hutabarat atau Brigadir J, Arif Rachman Arifin menangis di persidangan, Jumat (13/1/2022).

Arif Racham menangis saat memberikan kesaksian dalam sidang pemeriksaan terdakwa terhadap dirinya.

Ia mengaku memiliki rasa takut yang besar pada Ferdy Sambo.

Arif Rachman juga menyinggung soal kekhawatiran istrinya karena takut adanya ancaman pada keluargannya.

Awalnya Ketua Majelis Hakim, Akhmad Suhel mengatakan Arif menjadi terdakwa pertama yang diperiksa karena dinilai jujur.

Diketahui dari keenam terdakwa obstraction of justice, Arif Rachman termasuk terdakwa yang berani beberapa kali menyangkal keterangan Ferdy Sambo.

"Begini, saya beritahu ke Saudara, kenapa kami meminta Saudara yang pertama (diperiksa), karena saya melihat ada kejujuran di Saudara," ujar Hakim, Jumat, dikutip dari youTube Kompas Tv.

"Itu sebabnya saya minta Anda yang pertama, saya bisa pahami bagaimana perasaan Saudara. Itulah sebabnya, biar perkara ini menjadi terbuka dan itu harapan kami sebenarnya, tidak lain," lanjutnya.

Baca Juga: 'Jurus' Air Mata Putri Candrawathi dan Ferdy Sambo Bakal Gagal? Hakim Dinilai Kebal dari Gimik, Ahli Hukum Pidana: Tak Akan Terpengaruh

Hakim lalu meminta Arif untuk mengungkapkan hal-hal yang belum terungkap agar perkara obstruction of justice kasus kematian Brigadir J semakin terang benderang.

"Pada saat pemeriksaan, ada bantahan Saudara terhadap keterangan Ferdy Sambo."

"Di situ kemudian kami meminta kepada Saudara untuk pertama yang diperiksa. Silakan dibuka apa yang harus dibukakan Saudara di sini," ujar Hakim.

Menanggapi hal tersebut, Arif pun menyampaikan bahwa dirinya sudah menyampaikan semua hal yang ia ketahui terkait kasus Brigadir J ini.

Mantan Wakaden B Ropaminal Divpropam Polri kemudian menangis.

Ia menyinggung soal kekhawatiran istrinya karena takut ancaman juga datang pada keluargannya.

Dilansir dari tribunjabar.id, Arif Rachman, mantan Wakaden B Ropaminal Divpropam Polri yang tersangkut kasus menutupi kematian Brigadir J mengaku ketakutan melihat rekaman CCTV di rumah dinas Ferdy Sambo.

Awalnya, dia diberitahu kalau Brigadir J meninggal karena peristiwa tembak menembak di Magelang.

Arif baru sadar cerita tembak-menembak yang disebar Ferdy Sambo hanya rekayasa setelah menonton rekaman CCTV pos pengamanan Kompleks Polri Duren Tiga yang disita anak buah Ferdy Sambo.

Arif Rachman mengatakan bahwa muka Ferdy Sambo memerah saat diberitahu bahwa di CCTV Brigadir J masih hidup.

Pernyataan tersebut disampaikan Arif Rachman dalam sidang lanjutan di Pengadilan Negeri Jakarta Selatan, Jumat (13/1/2023) pada kasus perintangan penyelidikan tewasnya Brigadir J di Duren Tiga.

Baca Juga: Putri Candrawathi Kirim Whatsapp Ini ke Adik Brigadir J, Chuck Putranto Ungkap Hendra Kurniawan Sempat Curigai Istri Ferdy Sambo Karena 1 Hal, Apa?

"Mohon izin komandan saya kemarin sesuai dengan permintaan dari Chuck Putranto dan pas kami menonton melihat Joshua masih terlihat saat komandan sampai (Di Duren Tiga)," kata Arif Rachman di persidangan.

Lalu Ferdy Sambo dalam keterangan Arif Rachman menjelaskan bahwa hal itu tidak benar.

"Ah nggak benar itu," kata Ferdy Sambo.

Kemudian menurut Arif Rachman Ferdy Sambo marah dan bertanya siapa saja yang sudah nonton CCTV di Duren Tiga.

"Beliau mulai marah mukanya kaya memerah begitu, terus tanya siapa saja yang telah menonton," kata Arif Rachman.

Adapun dalam persidangan Arif Rachman mengaku dirinya tidak bisa berdiri setelah melihat tayangan CCTV Duren Tiga.

"Saya cerita sedikit Yang Mulia kondisinya itu setelah menonton benar kata Chuck kemarin. Saya itu tidak bisa ngomong, dengkul saya ini mau berdiri dari kursi di depan rumahnya Ridwan nggak bisa," kata Arif Rachman di persidangan.

"Jadi keluar itu nelpon mulanya nggak bisa berdiri karena gemetar. Nelpon Pak Hendra sambil jongkok. Pak Hendra sampai bilang sudah tenang-tenang jangan panik," sambungnya.

Menurut Arif Rachman itulah mengapa dalam Berita Acara Pemeriksaan (BAP) dirinya ada tulisan tenang jangan panik.

"Makanya saya di BAP ada tulisannya tenang jangan panik. Karena itu memang luar biasa bagi saya Yang Mulia," lanjut Arif Rachman.

Kemudian Majelis Hakim bertanya mengapa sampai demikian.

Baca Juga: Alibi Putri Candrawathi Terpatahkan, Begini Reaksi Tak Terduga Istri Ferdy Sambo Saat Diskakmat Hakim Soal Momennya Berdua dengan Kuat Ma'ruf yang Terekam CCTV

"Orang lain yang berbuat tapi saudara yang gemetaran?" tanya hakim di persidangan.

"Takut Yang Mulia," jawab Arif Rachman

"Apa yang saudara takutkan?" tanya hakim.

"Ada hal yang tidak sesuai Yang Mulia (Brigadir J masih hidup saat Ferdy Sambo datang di Duren Tiga)," jawab Arif Rachman. (*)