Anton Gobay Ternyata Pilot Simpatisan KKB Papua, Akui Selundupkan Senjata dari Filipina untuk Dukung OPM, Sebby Sambom: Dia Anggota Benny Wenda

Sabtu, 14 Januari 2023 | 20:13
Istimewa/Kompas.com

WNI Anton Gobay yang ditangkap Kepolisian Filipina mengenakan seragam pilot sedang berfoto bersama Gubernur Papua Lukas Enembe

Gridhot.ID - Mabes Polri menyatakan WNI asal Papua, Anton Gobay, yang ditangkap kepolisian Filipina pada Sabtu (7/1/2023) lalu adalah simpatisan KKB Papua.

Diberitakan sebelumnya, Anton Gobay diamankan kepolisian Filipina di Provinsi Sarangani, Filipina, bersama 2 rekannya.

Anton Gobay dan 2 rekannya yang berwarga negara Filipina itu ditangkap karena kedapatan membawa belasan senjata api tanpa izin.

Dari penangkapan ini, aparat keamanan setempat mengamankan 12 senjata api yang terdiri atas laras panjang dan pendek.

Belasan senjata apa ini dibelinya di wilayah Danao City, Provinsi Cebu, Filipina, untuk kembali dijual di Papua.

Adapun 12 senjata api yang dibeli Anton meliputi, 10 pucuk senjata api laras panjang jenis M4 kaliber 5,56 milimeter (mm) senilai 50.00 Peso, tanpa amunisi.

Selanjutnya, dua pucuk senjata api laras pendek merek Ingram 9 mm senilai 45.000 Peso, tanpa amunisi.

Simpatisan KKB Papua

Saat ini, Tim Mabes Polri dari Badan Intelijen dan Keamanan (Baintelkam), Badan Reserse Kriminal (Bareskrim), dan Divisi Hubungan Internasional (Hubinter) telah terbang ke Filipina untuk meminta keterangan Anton.

Dalam penelusuran Mabes Polri, Anton merupakan simpatisan Kelompok Kriminal Bersenjata di Papua atau KKB Papua.

Diduga, rencana aksi Anton menyelundupkan senjata api ini tak lepas karena faktor cuan di balik bisnis jual beli senjata api di Papua.

Baca Juga: WNI Anton Gobay Bawa Lusinan Senjata saat Ditangkap di Filipina, Polri Usut Dugaan Terkait KKB Papua, Irjen Khrisna Murti: Saya Sudah Perintahkan

Mengutip Kompas.com, Kadiv Humas Mabes Polri Irjen Dedi Prasetyo mengatakan, Anton membeli belasan senjata api itu dengan cara menyamar.Selain itu, Dedi menyebut tujuan Anton membeli senjata api tersebut tak lain karena faktor bisnis senjata api di Papua.

"Tujuan AG membeli senjata api yaitu aspek bisnis karena penjualan senjata api sangat menjanjikan di Papua," ujar Dedi.

Dedi menyebut Anton akan menjual kepada siapapun yang sanggup membeli senjata api tersebut dengan harga tinggi apabila berhasil lolos masuk ke Papua.

Anton pun sudah menyiapkan rencana penyelundupan. Anton berencana menyelundupkan senjata api itu melalui jalur Davao City menuju ke Gensan.

Istimewa
Istimewa

Anton Gobay, WNI yang ditangkap oleh Kepolisian Filipina di Provinsi Sarangani pada Sabtu (7/1/2023) terkait kasus kepemilikan senpi ilegal

Namun, rencana tersebut gagal terlaksana karena Anton lebih dulu diringkus petugas.

Terlepas dari kepentingan bisnis, kegiatan Anton yang berencana menyelundupkan senjata api karena ia merupakan simpatisan KKB.

"Iya (KKB), kalau menurut yang bersangkutan (Anton) seperti itu," ujar Kadiv Hubinter Polri Irjen Krishna Murti, Rabu (11/1/2023).

Hal ini juga diperkuat dengan hasil wawancara Tim Polri dan Kepolisian Filipina kepada Anton.

Dari wawancara tersebut, Anton mengaku sebagai putra Papua yang mendukung perjuangan rakyat Papua untuk merdeka.

Baca Juga: Dipimpin Ananias Atimin, KKB Papua yang Berulah dan Tembak Polisi di Oksibil Kini Kabur ke Hutan, Ini Nama 3 Aparat yang Jadi Korban

Anton mengaku bahwa dirinya hanya seorang simpatisan yang mendukung KKB, dan tidak mempedulikan posisi atau jabatan terhadap organisasi tersebut.

Selain itu, Anton mengakui pernah mengikuti acara pertemuan di Papua Nugini untuk membahas pergerakan Papua Barat dan merupakan salah satu pendiri gerakan Komunal untuk wilayah Vanimo di Papua Nugini.

Pilot

Hasil introgasi awal penangkapan Anton menyebut Anton merupakan pilot yang bekerja di Filipina.

Setelah ditelusuri lebih mendalam, ternyata Anton pernah mengikuti sekolah penerbangan selama tiga tahun di Filipina.

Anton pernah mengenyam pendidikan penerbang di perusahaan Asia Aviation Academy (AAA) dari tahun 2015 dan lulus tahun 2018.

Namun, kegiatan Anton setelah lulus dari sekolah itu masih belum diketahui.

Menurut polisi, identitas Anton mulai terungkap pernah bekerja di salah satu perusahaan maskapai setelah Anton ditangkap Kepolisian Filipina.

"Sampai dengan tertangkapnya baru ditemukan adanya ID bahwa AG pernah bekerja di perusahan maskapai Topflite," tutur Dedi.

Disidang di Filipina

Setelah ditangkap Kepolisian Filipina, Anton ditahan oleh Police Regional Office 12 di General Santos, Filipina.

Baca Juga: KKB Papua Ngamuk Tembaki Pesawat, Maskapai Trigana Air Hentikan Penerbangan ke Oksibil, Kapten Alfred: Ini Demi Keselamatan

Polri memastikan keadaan Anton dalam keadaan sehat, serta hak-haknya sebagai warga negara Indonesia (WNI) telah dipenuhi.

Anton akan segera diadili atas perbuatannya oleh aparat penegak hukum setempat. Saat ini, proses hukum di Filipina terus belangsung.

Berkas perkara Anton Gobay akan dilimpahkan ke Kejaksaan setempat pada Jumat (13/1/2023).

TPNPB-OPM: Anton Gobay bukan anggota kami

Sementara itu, Juru bicara Komando Nasional Tentara Pembebasan Nasional Papua Barat–Organisasi Papua Merdeka (TPNPB-OPM), Sebby Sambom, menegaskan bahwa Anton Gobay bukan bagian dari organisasinya.

Sebby mengatakan, Anton Gobay berasal dari kelompok West Papua Army (WPA) pimpinan Benny Wenda.

"Anton Gobay bukan bagian dari anggota kami. Dia bagian dari milisi-milisi tandingan yang mau saingi kami. Dia anggota Benny Wenda dari West Papua Army," kata dia.

Sebby juga menegaskan bahwa senjata-senjata yang digunakan oleh kelompoknya berasal dari 2 sumber, yaitu hasil rampasan usai tembak menembak dengan aparat TNI/Polri, dan juga pembelian dari oknum-oknum aparat keamanan. "Kalau beli itu satu-satu saja dari polisi dan tentara itu, namanya bisnis, uang, money is power. Sementara dari Filipina tidak pernah, kami tidak punya jaringan," ujar dia.

Di sisi lain, Ketua Organisasi Papua Merdeka dan Tentara Pembebasan Nasional Papua Barat (OPM-TPNPB), Jeffrey Bomanak, membenarkan bahwa senjata yang dibawa Anton Gobay merupakan milik organisasinya.

Tapi, pernyataan Jeffrey dibantah oleh Sebby yang mengatakan, "Jeffrey dan Benny itu anak kriminal, kelompok-kelompok kecil saja mereka, orang-orang ambisus. Seluruh Papua tidak akui mereka".

Baca Juga: Strategi Kapolri Tangkal Serangan KKB Papua, Jenderal Listyo Sigit Beri Tugas Khusus ke Satgas Damai Cartenz, Mabes Polri: Kami Minta Semua Waspada

(*)

Tag

Editor : Candra Mega Sari

Sumber Kompas.com