Find Us On Social Media :

Ditandatangani Egianus Kogoya, KKB Papua Tinggalkan Surat di Lokasi Pembakaran Susi Air, Satgas Cartenz Soroti Kejanggalan Ini

Kolase foto surat yang ditinggalkan KKB Papua dan KKB Papua yang menyandera pilot Susi Air

GridHot.ID - Kelompok Kriminal Bersenjata (KKB) Papua seolah tak pernah berhenti menebar teror.

Diketahui, pekan lalu, KKB Papua membakar pesawat Susi Air.

Seolah tak cukup sampai disitu, KKB Papua juga menyandera pilot Susi Air.

Mengutip tribun-medan.com, pesawat Susi Air dibakar oleh Kelompok Kriminal Bersenjata (KKB) pada pekan lalu.

Personel TNI dan Polisi telah melakukan olah TKP di bangkai pesawat Susi Air di Distrik Paro, Kabupaten Nduga, Papua.

Tim gabungan TNI-Polri melakukan olah TKP pesawat Susi Air yang di bakar Kelompok Kriminal Bersenjata (KKB) pimpinan Egianus Kogoya.

"Kami sudah lakukan olah TKP pesawat Susi Air dan melaksanakan kegiatan pengecekan apakah masih ada masyarakat di Paro atau tidak," kata Kepala Operasi Damai Cartenz Kombes Faizal Ramadhani, Rabu (15/2/2023) malam di Timika, Papua Tengah.

Dilansir dari Tribunnews, Kepala Operasi Damai Cartenz Kombes Faizal Ramadhani mengatakan pengecekan dan olah TKP dilakukan selama dua jam.

"Kami juga telah melakukan pembersihan di area landing Paro untuk digunakan untuk pendaratan pesawat," katanya.

"Personil sudah di Paro dan KKB sudah tidak ada di Paro. Sudah berpindah," tuturnya.

Kemudian, KBB Papua pimpinan Egianus Kogoya memastikan menyandera Pilot Susi Air, Phillip Marthens.

Baca Juga: Pilot Susi Air Masih Disandera KKB Papua, Egianus Kogoya Minta Syarat Ini Jika Philip Mark Mehrtens Ingin Bebas, Mahfud MD Beri Tanggapan Begini

Penyanderaan ini berlangsung selama satu minggu hingga telah beredar foto penyendara di media sosial.

Dilansir dari Kompas.com, Kepala Operasi Damai Cartenz Kombes Faizal Ramadhani mengungkap bahwa Egianus Kogoya yang merupakan pimpinan tertinggi Kelompok Kriminal Bersenjata (KKB) wilayah Nduga, meninggalkan sebuah surat di dekat lokasi pembakaran Susi Air, Distrik Paro, Kabupaten Nduga, Papua Pegunungan.

"Di TKP kita menemukan ada surat yang ditinggalkan Egianus, kita tahu itu ditinggalkan karena ditaruh di tiang yang ditanam di depan TKP," ujar Faizal di Mimika, Jumat (17/2/2023).

Menurut dia, surat yang ditinggalkan tersebut merupakan hasil ketikan komputer dan sudah lama dibuat.

Faizal memastikan, dalam surat itu tidak ada pesan khusus terkait aksi penyanderaaan pilot Susi Air Kapten Philip Mark Merthens.

"Setelah kita buka, ternyata itu surat tertandanya sudah lama, 17 Oktober 2018, tapi itu menunjukan bahwa kejadian di Paro dilakukan oleh Egianus," kata Faizal.

Berikut isi dari surat yang ditandatangani oleh Egianus Kogoya tersebut,

"Dengan ini saya memohon kekuatan/militer TPN-OPM mengganggu fasilitas keamanan militer Indonesia. Ini bukan Papua atau masyarakat Indonesia. Mohon: jangan mengejar masyarakat, jangan menganggu masyarakat, jangan olok-olok masyarakat, jangan caci maki masyarakat. Yang menganggu fasilitas keamanan kami militer TPN-OPM, boleh kejar saya, saya tidak mundur satu langkahpun dan dimana bertemu sekali bertemu. Yang mengeluarkan surat komando ini, dikeluarkan Markas Besar PertahananTPN-OPM Papua Barat, Ndugama, Makodap III."

Situasi keamanan di Distrik Paro menjadi tidak kondusif setelah KKB pimpinan Egianus Kogoya mengancam pekerja bangunan yang sedang membangun Puskesmas Paro, pada Sabtu (4/2/2023).

Setelah itu, KKB membakar pesawat pilatus milik Susi Air di Lapangan Terbang Paro pada Selasa (7/2/2023) pagi.

Keberadaan pilot Philip Mark Merthens pun hingga kini belum diketahui.

Baca Juga: Bikin Warga Ketakutan, KKB Papua Sebarkan Video Penyanderaan Philips Mark Merthens dan Pembakaran Pesawat Susi Air

Kemudian pada Rabu (8/2/2023), Satgas Ops Damai Cartenz mengevakuasi 15 pekerja bangunan yang sempat diancam Egianus Kogoya, ke Kabupaten Mimika, Papua Tengah.

Akibat situasi tersebut pada Kamis (9/20/2023) malam, Kapolres Nduga AKBP Rio Aleksander Penelewan mengungkapkan bahwa Warga Distrik Paro berbondong-bondong mengamankan diri ke Distrik Kenyam dengan berjalan kaki.

Kapolda Papua Irjen Mathius D. Fakhiri menyatakan saat ini Kapten Philip ada di tangan Egianus Kogoya, namun lokasi persisnya belum dapat diketahui. (*)