Find Us On Social Media :

Menu Diet Ini Disebut Bikin Asam Lambung Lebih Terkontrol, Simak 7 Aturan Saat Sahur yang Tak Bakal Bikin Maag Kambuh

menu untuk dikonsumsi penderita maag saat sahur

Menempatkan porsi yang lebih kecil dan sedang di piring adalah ide yang baik untuk membatasi asupan makanan terutama saat berbuka puasa.

4. Hindari tidur setelah sahur

Cara mencegah maag tidak kambuh adalah dengan tidak tidur setelah sahur.

Hindari berbaring selama satu hingga tiga jam setelah makan berat karena dapat dengan mudah menyebabkan mulas dan mual.

Jika seseorang harus berbaring, sandarkan kepala pada permukaan yang lebih tinggi karena ini dapat mencegah refluks asam dan gangguan pencernaan lain.

5. Hindari melewatkan sahur

Tubuh membutuhkan makanan untuk memberi energi untuk berpuasa sepanjang harti.

Supaya maag tidak mudah kambuh, sebaiknya tetap diusahakan sahur.

Bila melewatkan sahur, ini akan menyebabkan perut kosong lebih lama, sehingga memperbesar risiko maag.

Bila tidak memiliki nafsu makan, bisa mengonsumsi kurma dan minum susu atau air putih.

Kurma kaya akan antioksidan dan serat makanan, dan terbukti efektif dalam mencegah maag.

Baca Juga: Hindari Sekarang Juga, Beberapa Jenis Buah Ini Justru Buat Maag Kambuh saat Puasa, Jangan Sampai Dimakan Waktu Buka

6. Minum air yang cukup

Selama berpuasa, penting untuk mencukupi kebutuhan air setidaknya dua liter sehari.

Asupan air yang baik dapat membantu mencegah dehidrasi dan masalah kesehatan lainnya.

Namun, pelan-pelan dan minumlah lebih sedikit. Meneguk air dalam jumlah banyak justru bisa memicu perut kembung dan menyebabkan mulas.

7. Minum obat maag

Mereka yang memiliki masalah pencernaan yang sudah ada sebelumnya akan belajar dari pengalaman masa lalu.

Biasanya meminum obat lambung terlebih dahulu sebagai tindakan pencegahan.

Efek dari sebagian besar obat ini seringkali dapat bertahan sepanjang hari.

Jika mereka memilih untuk hanya minum obat ketika berbuka puasa, maka mereka harus minum obatnya dan berdoa terlebih dahulu. Setelah setengah jam, mereka kemudian dapat makan. (*)