Find Us On Social Media :

Innalillahi Wa Innailaihi Rojiun, Maestro Ketoprak Indonesia Meninggal Dunia Mendadak, Malam Hari Masih Sempat Latih Murid-murid Saat Dibangunkan Sudah Tiada

Bondan Nusantara meninggal dunia

Gridhot.ID - Innalillahi wa innailaihi rojiun, sosok penting di dunia seni Indonesia meninggal dunia.

Meski telah lama meninggal dunia, namanya terus dikenang berkat jasa-jasanya di dunia hiburan terutama dalam bidang Ketoprak.

Sosok yang telah meninggal dunia tersebut adalah Bondan Nusantara.

Dikutip Gridhot dari Kompas.com, Bondan Nusantara meninggal dunia pada Rabu, 20 April 2023.

Namanya melejit di dunia hiburan ketoprak berkat totalitasnya dalam berkarya.

Bahkan, Bondan Nusantara sudah bisa disebut sebagai seorang maestro ternama di dunia Ketoprak.

Diketahui Bondan meninggal dunia di Yogyakarta.

Semasa hidupnya Bondan dikenal sebagai seniman yang memiliki totalitas dalam mengembangkan seni ketoprak.

Bahkan sehari sebelum ajal menjemput, Bondan Nusantara masih menjadi pelatih ketoprak hingga malam hari. Bondan juga tidak pernah mengeluh sakit dengan keluarganya.

"Malam masih melatih teman-teman ketoprak di Panembahan sampai jam 21.00 WIB," kata Anak Pertama Bondan, Arcaya Manikotama ditemui di rumah duka di Kasongan, Bantul, Kamis (21/4/2022).

Arcaya meyampaikan kemarin pagi ayahnya memiliki agenda rapat dengan Dewan Kebudayaan DIY, tetapi saat dibangunkan ternyata ayahnya itu sudah berpulang.

Baca Juga: 4 Arti Kedutan Area Lengan Kanan Menurut Primbon Jawa, Ada Pertanda Buruk yang Berkaitan dengan Orang Tercinta

"Saat dibangunkan masih jawab pada pagi hari. Ibu itu tau aktivitas sampai subuh mungkin capek, karena bapak biasa tidur sampai siang kita bangunkan jam 2 ternyata sudah meninggal," ujar dia.

Arcaya bercerita ayahnya memiliki dedikasi tinggi pada seni ketoprak, pada umurnya yang ke-69 Bondan masih aktif melatih generasi muda untuk menjadi seorang seniman ketoprak.

Tujuannya hanya satu regenerasi seniman ketoprak dapat terus berjalan.

"Memang bapak itu sering sampai malam aktif sekali, masih terus semangat pengennya ketoprak ini punya regenerasi," ucap dia.

Berbagai upaya dilakukan Bondan Nusantara untuk menciptakan seniman-seniman baru di dunia ketoprak mulai dari melatih langsung Sekolah Menengah Karawitan Indonesia (SMKI), hingga membuat sebuah tontonan ketoprak bernama Sineprak.

"Ada Sineprak, bapak juga sering melatih ke SMKi melatih anak-anak usia SMA bibit-bibit Ketoprak," katanya.

Walau memiliki dedikasi tinggi di dunia ketoprak dan menginginkan adanya regenerasi, Bondan Nusantara tidak memaksa atau mengarahkan anak-anaknya untuk mengikuti jejaknya.

"Bapak orangnya tegas, mendidik anaknya dengan cara demokratis bapak itu nggak mengharuskan anaknya di dunia kesenian tradisi. Komunikasi dengan ibu juga baik, sehari-hari seperti bapak pada umumnya," ungkapnya.

Dalam mendidik anaknya Bondan sering berpesan kepada anak-anaknya. Namun, ada dua pesan yang melekat pada diri Arcaya yakni pesan agar tidak takut jika benar dan bersungguh-sungguh jika meyukai sesuatu.

"Pesannya banyak, bapak itu mendidiknya itu nek koe bener ojo wedi (kalau kamu benar jangan takut) dan, nek kowe seneng ya lakokno sek tenanan (kalau kamu suka ya jalani dengan sungguh-sungguh)," katanya.

Jenazah Bondan akan dikremasi pada siang ini sesuai dengan pesan yang sudah disampaikan sebelum dia meninggal dunia.

Baca Juga: Cukup Modal Bahan Alami Satu Ini, Maag Kambuh saat Puasa Dijamin Tak Bakal Kambuh Lagi, Berikut Cara Olahnya

Pesan ini disampaikan dengan keluarga dengan cara bercanda.

"Ya bapak itu sudah pesen sama banyak orang, jadi sebelum bapak tindak (meninggal) sudah kaya pesen dengan bercandanya nanti kalau aku ra ono (tidak ada) kremasi wae (saja) ya. Sudah lama banyak yang sudah tahu," ungkapnya.

Dikutip Gridhot dari Tribun Jogja, Hal senada disampaikan murid didik Bondan Nusantara lainnya, Thomas Rian Jati Purnomo. Ia mengatakan, mengenal Bondan Nusantara sejak menimba ilmu di SMKI dan berlanjut di Tim Pengembangan Kethoprak (TPK) DIY.

"Pak Bondan merupakan guru yang sangat saya hormati, karena beliau yang mengajarkan saya budaya kethoprak, kedisiplinan dalam berproses, dan melakukan apapun itu dengan ikhlas. Pesan itu yang terus saya pegang teguh," ujarnya.

Anak didik lainnya, Petrus Loyal Bilyarta Martono mengungkapkan bahwa semalam, Selasa (19/4), ia masih bertemu dengan Bondan Nusantara untuk berlatih mempersiapkan agenda pementasan kethoprak "Nagih Janji" yang rencananya akan digelar 11 Mei 2022 mendatang, di Taman Budaya Yogyakarta.

"Mungkin pertemuan semalam merupakan perpisahan, pamit dari beliau," sambung Petrus.

Bondan Nusantara sudah aktif mengikuti kethoprak keliling 'Dahono Mataram' semenjak lulus SMP tahun 1970.

Bakatnya diturunkan dari ibunya yang menjadi pemain kethoprak legendaris.

Bondan belajar menulis naskah kethoprak dari Handung Kussudarsana pada tahun 1980.

Naskahnya telah dimainkan dan disiarkan di beberapa radio di Yogyakarta, di antaranya di Rasia Lima, Retjo Buntung, dan MBS Kotagede.

Dia juga menulis naskah kethoprak sandiwara di TVRI sampai dengan 1999.

Dia juga menjadi sutradara dan penulis naskah untuk Komunitas Seni Dagelan Mataram Baru.

(*)