Find Us On Social Media :

Maag Kambuh Saat Puasa, Bisakah Memicu Serangan Jantung? Begini Penjelasan Dokter

Bisakah maag picu penyakit jantung?

Gridhot.ID - Maag kambuh saat puasa menjadi salah satu mimpi buruk para penderita asam lambung.

Maag kambuh saat puasa bisa membuat penderitanya mengalami sakit yang tidak mengenakkan selama menjalani ibadah.

Maag kambuh saat puasa juga bisa berakibat fatal jika salah penanganan.

Dikutip Gridhot dari TribunJabar, perut kosong dapat menyebabkan rasa perih di perut hingga tidak nyaman di dada, apalagi bila terlambat makan.

Penyakit maag sendiri adalah suatu kondisi yang menimbulkan rasa tidak nyaman akibat peradangan pada lapisan dalam lambung.

Maag yang kumat bisa menimbulkan berbagai gejala yang tidak mengenakkan.

Salah satunya adalah efek sakit nyeri di dada atau heartburn.

Namun apakah maag yang kumat bisa juga memicu penyakit jantung?

Dikutip Gridhot dari Kompas.com, Dokter Spesialis Penyakit Dalam Konsultan Gastroenterologi Hepatologi RS Pondok Indah, dr Hasan Maulahela SpPD-KGEH mengatakan bahwa ada beragam gejala yang bisa dirasakan pasien pengidap Gerd.

Di antaranya seperti heartburn atau rasa panas di dada, sakit dada, batuk kronis, mual, muntah, makanan atau cairan asam lambung berbalik di kerongkongan, tenggorokan terasa mengganjal, sesak napas, serak, iritasi (radang) pada kerongkongan.

"Ciri yang paling khas ya heartburn atau rasa panas di dada," kata dr Hasan.

Baca Juga: 'Ayo Dong Cari' Sudah 4 Tahun Lamanya Jadi Duda, Aktor Berparas Tampan Ini Didesak Sang Anak Buat Segera Miliki Pasangan

Umumnya, pasien mengeluhkan gejala heartburn setelah selesai makan, dan memburuk di malam hari.

Bahkan pada beberapa pasien, heartburn juga bisa semakin parah pada posisi tertentu, misalnya saat berbaring atau membungkuk.

Diakui dr Hasan, dikarenakan memilki salah satu gejala berupa keluhan nyeri di dada, seringkali masyarakat menanyakan apakah Gerd bisa memicu serangan jantung.

Menjawab kekhawatiran masyarakat mengenai hal ini, dr Hasan menegaskan sebenarnya gerd secara umum tidak berakibat fatal.

Namun, memang ada gejala seperti dada yang berdebar-debar atau nyeri dada yang sering diinterpretasikan sebagai kemungkinan penyakit jantung.

Apakah pasti berbahaya?

Tidak, jika pasien Gerd tidak memiliki faktor risiko sakit jantung.

Oleh sebab itu, Hasan menyarankan bagi pasien yang tidak memiliki riwayat jantung untuk menjaga pola gaya hidup dan mengontrol asam lambung.

"Tapi kalau ada (riwayat) penyakit jantung, maka itu sangat berbahaya," jelasnya.

"Kalau ada gejala seperti nyeri dada yang mirip sekali dengan gejala jantung, itu tidak berakibat fatal. Tapi kalau (penyakit) jantung, akan lebih berat (gejalanya) dan kita harus lebih waspada," imbuhnya.

Hal ini karena gerd bisa memicu irama detak jantung menjadi lebih cepat.

(*)