Find Us On Social Media :

KKB Papua Kejam Tak Pandang Bulu, Egianus Kogoya Tembak Mati Bocah 8 Tahun Gara-gara Kepala Kampung Tak Penuhi 1 Hal Ini

Pimpinan KKB Egianus Kogoya memberikan pernyataan setelah melakukan penyerangan pada Kamis (7/3/2019).

GridHot.ID - KKB Papua kembali menyerang warga sipil.

Tak hanya orang dewasa, KKB Papua belakangan diketahui turut menyerang anak-anak.

Terungkap kejamnya perlakuan KKB Papua pada anak-anak itu hingga meregang nyawa.

Melansir surya.co.id, kebrutalan KKB Papua penyandera pilot Susi Air semakin parah, mereka tega menembak anak kepala kampung gara-gara hal sepele.

KKB Papua tersebut merupakan pimpinan Egianus Kogoya.

Melansir dari laman polri.go.id, KKB Papua pimpinan Egianus Kagoya membunuh seorang anak berusia 8 tahun.

Korban adalah anak kepala kampung Pimbinom, Distrik Kuyugawe, Kabupaten Lanny Jaya, Papua Pegunungan, berinisial MT.

Kepala Operasi Satgas Damai Cartenz 2023, Kombes Pol. Dr. Faizal Ramadhani. S.Sos., S.I.K., M.H., menjelaskan, pembunuhan ini terjadi pada minggu lalu, ketika Satgas Damai Cartenz 2023 melakukan pengejaran terhadap KKB Papua.

Pembunuhan itu dilakukan kelompok Egianus Kogoya karena Kepala Kampung Pimbinom 55 ST menolak memberi bantuan bahan makanan.

"Kepala kampung berinisial ST tidak bersedia membantu kelompok Egianus Kagoya datang ke kampungnya untuk meminta bahan makanan dan akhirnya anak yang berusia 8 tahun berinisial MT dibunuh oleh Egianus Kagoya sendiri," jelasnya.

Kombes Faizal, menambahkan, penembakan terhadap korban dilakukan oleh KKB pimpinan Egianus Kagoya setelah petugas melakukan pemeriksaan terhadap sejumlah saksi atas insiden tersebut.

Baca Juga: 8 Buah HT Berhasil Disita Jajaran Polres Lanny Jaya, Polisi Menduga Akan Diberikan pada KKB Papua Pimpinan Egianus Kogoya

"Ada saksi yang kita ambil keterangannya, walaupun ada beberapa kendala yakni bahasa. Tapi kita coba jembatani.

Saksi juga melihat kelompok Egianus membawa tiga senapan laras panjang. Kami bertekad untuk menangkap Egianus dan juga membebaskan pilot Susi Air,” ungkapnya yang juga merupakan Direktur Kriminal Umum Polda Papua.

Dilansir dari tribunpalu.com, perbuatan kejam KKB Papua terhadap warga sipil kembali terjadi.

Kali ini, panglima KKB Papua Egianus Kogoya dengan kejam menumpahkan darah seorang bocah.

Hal itu dilakukan karena warga sipil tak memenuhi sebuah permintaan dari KKB Papua.

Egianus Kogoya yang merupakan pimpinan Kelompok Kriminal Bersenjata (KKB) di wilayah Nduga disebut sempat berada di Kampung Pimbinom, Distrik Kuyawage, Kabupaten Lanny Jaya, Papua Pegunungan.

Seperti dilansir dari Kompas.com, hal ini diketahui setelah Satgas Damai Cartenz 2023 melakukan penjejakan terhadap kelompok kriminal yang sedang menyandera Pilot Susi Air Kapten Philip Mark Merthens.

Kepala Operasi Damai Cartenz 2023 Kombes Faizal Ramadhani mengungkap bahwa Egianus kembali melakukan aksi kejam dengan membunuh anak dari kepala kampung setempat.

Pembunuhan dilakukan Egianus karena permintaannya kepada kepala kampung untuk memberi bahan makanan, tidak dipenuhi.

"Kepala kampung berinisial ST tidak bersedia membantu kelompok Egianus Kagoya datang ke kampungnya untuk meminta bahan makanan dan akhirnya anak yang berusia 6-8 tahun dengan inisial MT dibunuh oleh Egianus Kogoya sendiri," ujar Faizal, melalui keterangan tertulis, Minggu (5/3/2023).

Menurut Faizal, kejadian tersebut diperkirakan terjadi sepekan lalu atau setelah kasus pembakaran pesawat Susi Air di Distrik Paro, Kabupaten Nduga, pada 7 Februari 2023.

Baca Juga: Strategi Polri Cari Pilot Susi Air yang Disandera KKB Papua, Sebut Egianus Kogoya Sosok Militan, Mathius D Fakhiri: Kita Harus Bersabar

Aksi pembunuhan tersebut diyakini benar karena Satgas Damai Cartenz sudah berhasil mengambil keterangan dari mata yang melihat penembakan yang dilakukan kelompok Egianus Kagoya tersebut.

"Ada saksi yang kita ambil keterangannya walaupun ada beberapa kendala yakni bahasa, kita coba jembatani bahwa yang melakukan kelompok Egianus Kogoya dan yang menembak adalah Egianus," kata Faizal.

Saksi, sambungnya, juga melihat kelompok EK membawa tiga senapan laras panjang.

Namun Faizal tidak menjelaskan apakah pilot Susi Air Kapten Philip Mark Merthens juga terlihat saat Egianus berada di Kuyawage.

Kasus penyanderaan Kapten Philip bermula pada 7 Februari 2023.

Saat itu, WN Selandia Baru itu membawa pesawat Susi Air dengan nomor registrasi PK-BVY mendarat di Lapangan Terbang Distrik Paro, Kabupaten Nduga, Papua Pegunungan.

Saat mendarat, Egianus Kogoya dan kelompoknya menyandera Kapten Philip dan membakar pesawatnya.

Akibat kejadian tersebut, warga di Distrik Paro mengungsi ke Distrik Kenyam sehingga wilayah tersebut menjadi kosong.

Diketahui dari TribunJabar, pada 18-19 Februari 2022, Tim Gabungan Operasi Damai Cartenz melakukan operasi penegakan hukum di tiga lokasi berbeda.

Hasilnya, puluhan barang bukti berhasil diamankan, mulai dari senjata api hingga kamera video profesional, serta alat komunikasi.(*)