Laporan Gridhot.ID - Akhsan Erido Elezhar
Gridhot.ID -KKB Papua tak henti-hentinya menebar teror yang membuat takut masyarakat sipil.
Tak hanya dalam bentuk kekerasan, teror KKB Papua secara lisan juga membuat masyarakat resah.
Dilansir Gridhot.ID dari artikel terbitan TribunPalu, 9 Maret 2023, oleh karena itu, Komandan Korem 172/PWY Brigjen TNI JO Sembiring memperingatkan KKB Papua berhenti menebar teror di tengah masyarakat.
Hal ini ia sampaikan sekaligus membantah tudingan yang dilayangkan KKB Papua pimpinan Elkius Kobak.
Diketahui, dalam video yang beredar, KKB pimpinan Elkius Kobak menyebut aparat TNI-Polri melakukan penyisiran di Kabupaten Yahukimo, Papua Pegunungan.
"Tuduhan penyisiran tersebut dikaitkan pascakejadian penembakan yang dilakukan oleh pihak KKB terhadap prajurit Kodim 1715/Yahukimo yang terjadi beberapa waktu lalu," kata Sembiring melalui keterangan tertulis, Selasa (7/3/2023) dini hari.
Sembiring menjelaskan, keberadaan aparat keamanan di Yahukimo guna menjaga Kamtibmas dan memberikan rasa aman kepada masyarakat.
“Tidak ada penyisiran. Keberadaan TNI untuk bersinergi dengan Kepolisian melakukan kegiatan-kegiatan untuk menumbuhkan rasa aman bagi masyarakat. Jadi tidak benar tuduhan yang dilayangkan seperti yang disampaikan dalam video yang tersebar,” tegasnya.
Sembiring memperingatkan KKB pimpinan Elkius Kobak berhenti menyebar hoaks dan segera menyerahkan diri.
“Pesan saya kepada Elkius Kobak segera menyerahkan diri ke Polisi untuk mempertanggung jawabkan perbuatannya di depan hukum."
"Dan segera berhenti menyebar fitnah dan informasi-informasi bohong atau hoaks yang bertujuan untuk menimbulkan ketakutan dikalangan masyarakat,” terangnya.
Soal ancaman KKB akan masuk kota, Sembiring menegaskan bahwa aparat keamanan akan segera menangkap Elkius Kobak dan kelompoknya.
"Intinya semua yang kami lakukan adalah untuk melindungi masyarakat,” ungkapnya.
Sebelumnya telah beredar video singkat KKB oleh penanggungjawab Kodap 16 Yahukimo, Elkius Kobak di berbagai media sosial.
Dalam video tersebut KKB meminta agar aparat keamanan TNI-Polri untuk tidak melakukan penyisiran dan mengancam akan masuk ke Kota Yahukimo apabila tuntutannya tidak dipenuhi.
Diketahui, hal ini merupakan rentetan dari kejadian penyerangan yang dilakukan oleh KKB Kodap 16 Yahukimo bertempat di jalan Paradiso, Distrik Dekai,Kabupaten Yahukimo yang mengakibatkan 1 prajurit TNI tewas dan beberapa prajurit luka-luka.
Dikutip Gridhot.ID dari artikel terbitan TribunPapua, 9 Maret 2023, diberitakan sebelumnya, Kelompok kriminal bersenjata (KKB) di Kabupaten Yahukimo, Papua Pegunungan kembali bersuara dan meminta agar aparat keamanan TNI-Polri untuk tidak melakukan penyisiran.
Karena menurutnya, pihkanya saat ini ada di medan perang (hutan Yahukimo).
Baca Juga: Muntah-muntah Akibat Asam Lambung Naik, Ini 5 Cara Alami Mengatasinya
Hal ini dikatakan penanggungjawab Kodap 16 Yahukimo, Elkius Kobak dalam video singkat yang diperoleh Tribun-Papua.com, Senin (6/3/2023).
Dalam video berdurasi 3,15 menit itu, Elkius mengatakan, apabila penyisiran masih terus dilakukan, maka pihaknya bakal melakukan aksi di pusat kota.
"Saya akan masuk ke kota dan serang orang non Papua yang ada di Yahukimo," tegasnya.
Sementara, Komandan Operasi Umum Kodap 16 Yahukimo, Koni Sobolim menambahkan, saat ini ada 3 batalyon yang sedang beroperasi di daerah tersebut.
Kata dia, 3 batalyon itu dipimpin oleh, pertama dirinya sendiri, lalu Yosua Sobolim dan Kopitua Heluka dengan tujuan perang.
"Kami mau perang, dan lepas dari NKRI. Jadi TNI-Polri jangan main-main," ujarnya.
Diketahui, Elkius Kobak merupakan panglima TPNPB Kodap XVI Yahukimo.
Namanya menjadi sorotan publik setelah melakukan kontak tembak dengan aparat TNI-Polri pada, Rabu (1/3/2023).
Elkianus menjelaskan penyerangan tersebut dilakukan tepatnya di KM 4, jalan Paradiso Distrik Dekai, Yahukimo, Papua Pegunungan.
Menurut dia, dalam kontak tembak, pihaknya mengklaim menembak mati satu anggota TNI.
“Kami TPNPB-OPM Kodap XVI di bawah pimpinan Elkius Kobak bertanggung jawab atas penyerangan terhadap anggota TNI dan Polri di Kabupaten Yahukimo," ujar Kobak melalui keterangan tertulis, Kamis (2/3/2023) pagi.
Lanjut dia, pasukan TPNPB berhasil menembak mati 1 anggota TNI dan melukai 5 anggota lainnya.
"Kontak tembak hingga menewaskan satu anggota TNI itu terjadi pada pukul 15.30 WIT," ungkapnya.
Sebelumnya, Dandim 1705/Yahukimo Letkol Inf Johanis V Tethool dikabarkan tertembak saat diserang oleh KKB Papua, pada Rabu (1/3/2023).
Letkol Inf Johanis V Tethool ditembak saat melintas di Kilometer 4 Jalan Paradiso Distrik Dekai, Kabupaten Yahukimo, Papua Pegunungan.
Kepala Penerangan Komando Daerah Militer (Kapendam) XVII/Cenderawasih Kolonel Kav Herman Taryaman mengatakan, Letkol Inf Johanis V Tethool tertembak di bagian tangan kanan dan kaki kiri.
"Bahwa benar Letkol Inf JV Tethool, Dandim 1715/Yahukimo juga tertembak dan mengakibatkan dia mengalami luka tembakan," ujarnya dalam keterangan tertulis, Rabu.
Usai kejadian tersebut, Dandim Yahukimo langsung dilarikan ke rumah sakit.
Selain itu, mobil dinas korban mengalami kerusakan akibat terkena tembakan.
Selain Letkol Inf JV Tethool, dua anggota TNI juga terluka dan satu orang lainnya meninggal dunia.
Adapun korban jiwa dalam kejadian ini berinisial Pratu LW.
Sedangkan, dua prajurit Komando Distrik Militer (Kodim) 1705/Yahukimo yang terluka berinisial Pratu NS dan Sertu RS.
Menurut Herman, saat ini Pratu NS dan Sertu RS sedang menjalani perawatan medis di RSUD Yahukimo. Mereka dalam kondisi sadar.
Akan tetapi, Herman tidak menjelaskan apakah Letkol Inf JV Tethool tertembak di lokasi yang sama dengan anggotanya atau tidak.
Terkait penembakan di Yahukimo yang dilakukan KKB, Herman menjelaskan bahwa usai peristiwa tersebut, terjadi kontak tembak antara personel TNI dengan KKB.
"Sampai dengan pukul 16.20 WIT, gerombolan KKB masih melakukan penembakan sehingga terjadi kontak tembak," ungkapnya.
Ia mengaku pihaknya belum bisa memastikan kelompok mana yang melakukan penyerangan.
(*)