Find Us On Social Media :

Nursyah Ajukan Syarat Jika Indah Permatasari dan Arie Kriting Ingin Berdamai, Harus Lakukan 2 Ritual Ini

Nursyah berikan 2 syarat ini jika Arie Kriting dan Indah Permatasari ingin berdamai.

GridHot.ID - Ibunda Indah Permatasari masih menutup pintu damai untuk menantunya, Arie Kriting.

Nursyah ibunda Indah Permatasari secara sengaja menyebut musuh bebuyutannya hanya Arie Kriting.

Nursyah tampak menutup pintu damai pada Arie Kriting.

Secara blak-blakan, Nursyah mengaku bahwa musuh bebuyutannya adalah Arie Kriting.

Seperti dikutip dari TribunMedan, bahkan, ibu Indah Permatasari merasa Arie Kriting mengirim guna-guna padanya.

"Saya musuh bebuyutannya cuma Kriting, memang saya sengaja ngomong begitu," seru Nursyah.

"Musuh saya adalah kriting, kalo mau marah ya ayo, saya gak takut."

Usai perkataannya viral, Nursyah buka suara.

Ia diduga masih menuding Arie melakukan praktik ilmu hitam dengan mengirim santet ke rumahnya.

"Saya sengaja ngomong begitu. Musuh saya adalah keriting. Kenapa? Mobil dia itu datang di situ, jam satu (malam)," seru Nursyah.

"Ngapain? Tidak ada Indah Permatasari, tidak ada Sinta, tidak ada papinya. Ngapain? Dia mau memata-matai saya? Dua hari datang mobil itu, anak saya sakit. Saya curiga dia yang bawa ular itu, yang santet anakku. Kalau ke kamarnya sakit, kalau ke kamarku sakit, akhirnya saya zikir, baru air ruqyah saya baca terus, dibantu kakak sepupu saya, akhirnya kelihatan itu ular. Memang saya curiganya di situ."

 Baca Juga: Masih Tak Sudi Restui Arie Kriting, Nursyah Blak-blakan Sebut Suami Indah Permatasari adalah Musuhnya hingga Singgung Sikap Sang Menantu

Nursyah sebelumnya juga sudah curiga kalau suaminya juga kena sihir seseorang.

Sementara itu, Indah Permatasari menikah dengan Arie Kriting pada 12 Januari 2021.

Kala itu, Indah Permatasari yang berusia 23 tahun menikah dengan Arie Kriting yang berjarak 12 tahun lebih tua tanpa restu dari sang ibunda.

Sejak menikah dengan Arie Kriting, Indah Permatasari menjadi pejuang restu sang ibunda.

Seperti yang diketahui dari TribunJatim, Nursyah ibunda Indah Permatasari telah menentang pernikahan putrinya dan bersikap tidak bersahabat pada Arie Kriting meski pasangan tersebut tampak bahagia di media sosial.

Beberapa waktu lalu, Indah Permatasari tampak menghadiri pernikahan adiknya, Sinta Mutiara Bella, tanpa didampingi sang suami.

Terkait perseteruan Nursyah dengan anak dan mantu, ayah Indah Permatasari membeberkan bahwa keluarga sudah berusaha mendamaikan mereka.

"Arie kebetulan dari keluarga ibu itu mau mendamaikan. Tapi kan ibu tidak tahu," kata Nasruddin, ayah Indah Permatasari dalam video YouTube STARPRO yang diunggah pada Minggu (12/3/2023).

Penjelasan lebih lanjut, ayah Indah Permatasari mengungkap bahwa Nursyah masih belum mau bertemu dengan Arie.

Sedangkan dari sisi Nursyah mengaku menghindari Arie karena tidak ingin salah bicara dan menggiring konflik lebih lanjut.

Meski Indah Permatasari dan Arie Kriting sudah dikaruniai anak laki-laki, Nursyah masih belum menemui.

 Baca Juga: Arie Kriting Mendadak Singgung Nursyah Soal Pakai Ilmu Hitam, Indah Permatasari Justru Beri Reaksi Tak Terduga: Aneh Ya Bang

Menurut sang suami, Nursyah enggan bertemu jika pasangan tersebut belum melakukan syarat yang sudah ditetapkan.

"Saya sih ketemu (cucu) kalau ibu nggak. Dia mungkin lihat. Belum sih, belum sempat sih, langsung sudah pulang," beber Nasruddin.

"Kalau itu sebentar, karena kalau ibu kan ada syaratnya... ada di YouTube, nanti dilihat saja."

Masih sama seperti yang sempat terucap, Nursyah kekeuh meminta dua syarat kepada pasangan tersebut sebelum damai.

Adapun syarat yang diajukan Nursyah adalah agar Indah Permatasari diruqyah dan Arie Kriting melakukan mubahalah di masjid.

Banyak yang menilai bahwa syarat itu terlalu berat untuk Arie Kriting dan Indah Permatasari, pasalnya mubahalah hampir serupa dengan sumpah pocong.

Mubahalah biasanya dilakukan untuk perbuatan dosa yang tidak main-main karena risikonya terlalu besar.

Dalam ritual ini, seseorang yang berdusta akan benar-benar dilaknat oleh Tuhan.

(*)