Tinggal Tunggu Perintah Negara, TNI Pastikan Sanggup Eksekusi Geng KKB Papua dalam Sekejap, Negosiasi Pelepasan Pilot Susi Air Diprediksi Butuh Waktu Panjang

Rabu, 15 Maret 2023 | 19:25
Tribun-Papua.com/Istimewa

Kondisi terbaru pilot Susi Air, Kapten Philips Marthen. Ia terlihat sehat dikelilingi pasukan KKB Papua di hutan Kabupaten Nduga, Provinsi Papua Pegunungan

Gridhot.ID - Hingga kini KKB Papua pimpinan Egianus Kogoya masih terus menyandera pilot Susi Air, kapten Philip Mark Mertens.

Sudah lebih dari satu bulan pilot Susi Air disandera oleh KKB Papua pimpinan Egianus Kogoya tersebut.

TNI Polri pun terus berusaha melacak jejak KKB Papua pimpinan Egianus Kogoya.

Pasalnya, Egianus Kogoya terus membawa sandera berpindah-pindah tempat.

Dikutip Gridhot dari Kompas.com, kabar terakhir mengungkapkan kondisi kapten Philip yang masih nampak sehat.

Nampak dalam sebuah foto yang dibagikan KKB Papua menunjukkan kondisi kapten Philip yang berada di tengah anggota OPM yang membawa senjata baik senapa api modern maupun senjata tradisional.

Pasukan yang menjaga pilot Susi Air juga nampak bertambah.

TNI bisa saja langsung melakukan operasi pembebasan.

Namun, pihak pemerintah Selandia Baru menginginkan tidak adanya kekerasan dalam pelepasan warganya agar tidak muncul konflik internasional.

Dikutip Gridhot dari Tribunnews, Kepala Pusat Penerangan TNI Laksda TNI Kisdiyanto mengungkapkan sampai saat ini satuan TNI di wilayah Papua masih melaksanakan operasi bersama Polri terkait pemebebasan pilot Susi Air Captain Phillip Mark Mehrtens yang disandera Kelompok Separatis Teroris (KST) di Papua.

Namun demikian, kata dia, operasi penegakan hukum tersebut mengutamakan keselamatan sandera.

Baca Juga: Pasta Gigi Ganja dari Indonesia Dikirim Buat PM dan Menteri Malaysia, Polisi Turun Tangan, Rafizi Ramli: Pengirimnya Buang Duit!

Hal tersebut disampaikannya di sela-sela kegiatan Media Gathering Puspen TNI di Markas PMPP TNI di Sentul Bogor Jawa Barat pada Rabu (15/3/2023).

"Seperti Bapak Panglima sampaikan, bahwa kalau kita mau, satuan khusus yang dimiliki oleh TNI mampu untuk segera mengeksekusi para separatis itu," kata Kisdiyanto.

"Namun kita, karena mengikuti kebijakan pemerintah bahwa kita (pemerintah daerah) bernegosiasi dulu agar sandera ini selamat tanpa ada cedera apapun," sambung dia.

Instagram/kodam17 dan TPNPB
Instagram/kodam17 dan TPNPB

Brigjen TNI Sri Widodo Saat Kunjungi Pasukan Tengkorak Penumpas KKB Papua di Intan Jaya

Negosiasi tersebut, kata dia, merupakan permintaan dari pemerintah Selandia Baru.

Duta Besar Selandia Baru, kata dia, juga telah menghadap Panglima TNI Laksamana Yudo Margono dan menawarkan bantuan.

Namun demikian, lanjut dia, Yudo menyatakan bahwa satuan TNI masih cukup untuk bisa menangani masalah penyanderaan tersebut.

Proses negosiasi tersebut, kata dia, diperkirakan membutuhkan waktu yang panjang.

Untuk itu, kata dia, diperlukan kesabaran semua pihak karena hal tersebut menyangkut nyawa manusia yang harus diselamatkan meskipun hanya satu orang.

Dengan demikian, kata dia, TNI tidak akan asal-asalan dalam menindak KST.

"Memang KST ini memang sudah sangat meresahkan dan mereka tidak peduli pada rakyat Papua sendiri. Terbukti apa, masyarakat dan anak-anak menjadi korban, jadi tameng hidup buat mereka," kata dia.

"Sebenarnya TNI kalau sudah ada perintah dari negara, pemerintah, untuk segera mengeksekusi kita akan laksanakan," sambung dia.

(*)

Tag

Editor : Angriawan Cahyo Pawenang

Sumber Kompas.com, tribunnews