Laporan Wartawan Gridhot.ID - Akhsan Erido Elezhar
Gridhot.ID -Hari ini, Rabu (15/3/2023) merupakan hari ke-36 penyanderaan Pilot Susi Air, Kapten Philips Mark Methrtens oleh Kelompok Kriminal Bersenjata (KKB) Papua pimpinan Egianus Kogoya.
Kepala Pusat Penerangan (Kapuspen) TNI, Laksamana Muda Kisdiyanto mengatakan bahwa aparat TNI - Polri sebenarnya bisa saja mengeksekusi KKB Papua yang melakukan penyanderaan.
Dilansir Gridhot.ID dari artikel terbitan TribunToraja, 16 Maret 2023, namun, hal tersebut harus berdasarkan perintah dari negara.
"Sebenarnya TNI kalau sudah ada perintah dari negara, pemerintah, untuk segera mengeksekusi, kami akan laksanakan," ujar Kisdiyanto kepada awak media di Pusat Misi Pemeliharaan Perdamaian (PMPP) TNI, Sentul, Bogor, Rabu.
Kisdiyanto mengklaim aparat TNI - Polri telah mengetahui titik-titik yang diprediksi menjadi tempat KKB membawa pilot Susi Air apabila ingin mengeksekusi.
"Kami memang tidak bisa fix tahu. Kami melalui sarana yang kami miliki, baik itu pesawat udara maupun intelejen lain, kami sudah mengetahui beberapa lokasi di wilayah Papua yang dimungkinkan itu adalah posisi mereka," jelas Kisdiyanto.
Dirinya juga menekankan bahwa operasi yang dilakukan adalah operasi penegakan hukum dan mengedepankan negosiasi.
“Sehingga yang lebih dikedepankan adalah bagaimana sandera ini selamat,” ucap dia.
Diberitakan sebelumnya, Panglima TNI Laksamana Yudo Margono mengungkapkan bahwa kondisi pilot Philips masih baik-baik saja.
Hal itu diungkapkan Yudo di sela-sela kegiatan Karya Bakti TNI Skala Besar TA 2023 di Kabupaten Madiun, Jawa Timur, Sabtu (11/3/2023).
Juga diberitakan sebelumnya, Juru bicara Tentara Pembebasan Nasional Papua Barat-Organisasi Papua Merdeka (TPNPB - OPM), Sebby Sambom, menyampaikan kondisi terkini pilot Susi Air, Philips Mark Methrtens, Jumat (10/3/2023).
"Kondisinya baik-baik saja, aman, dan sehat," ujar Sebby Sambom dalam video yang diterima Tribun Papua.
Dikutip Gridhot.ID dari artikel terbitan TribunVideo, 16 Maret 2023, namun dari sekian gambar yang ada, terdapat satu video permintaan oleh TPNPB-OPM kepada negara Selandia baru untuk mengambil tindakan.
"Kami TPNPB-OPM minta Selandia baru membawa konflik bersenjata di Papua ke Dewan Keamanan(PBB)," kata salah satu anggota KKB dalam video berdurasi 2,50 menit itu.
Selain itu, mereka juga meminta agar beberapa negara luar untuk mengambil tindakan dalam hal hubungan bilateral.
"Kami minta Selandia baru, Australia, Inggris, Perancis, China, dan Rusia untuk putuskan kerjasama militer ke Indonesia," ujarnya
Kemudian, mereka juga meminta agar dewan keamanan dapat melakukan mediasi antara TPNPB-OPM dan Indonesia soal konflik Papua.
"Kami TPNPB-OPM mengajak semua negara agar silahkan berbicara melalui ketua badan Diplomat kami, yaitu tuan Akoibo, dan Amatus Douw," ujarnya mereka.
Panglima TNI Marsekal Laksamana TNI Yudo Margono juga menolak tawaran bantuan pemerintah Selandia Baru untuk membantu uapaya pembebasan Kapten Philip yang disandera KKB.
Menurutnya, TNI bersama Polri masih mampu untuk menangani penyelamatan Pilot Susi Air tersebut. Hasilnya, pemerintah Selandia Baru pun mempercayakan kepada aparat Indonesia.
"Dia tetap nyerahin kepada kita, percayakan pada kita. Dia menawarkan bantuan tapi saya masih mampu menyelesaikan," ujar Panglima TNI saat ditemui di Mabes TNI, Cilangkap, Jakarta Timur pada Rabu (8/3/2023).
Yudo menuturkan bahwa pemerintah Selandia Baru menawarkan bantuan lantaran khawatir warga negaranya yang disandera terjadi celaka. Mereka masih berharap warganya bisa selamat dengan hidup.
"Dia berharap tadi supaya tidak terjadi celaka terhadap pilotnya, supaya tidak dengan pencarian yang kita gelar ini dia berharap mereka pliot ini selamat," jelas Yudo.
Lebih lanjut, Yudo menambahkan bahwa pihaknya pun telah menjelaskan proses penyelamatan pilot Susi Air itu kepada pihak pemerintah Selandia Baru.
"Tentunya apa yang ditawarkan sama ya tadi diplomasi dan apa saja tadi itu, saya kira itu juga kemarin menghadap saya dan saya sampaikan bahwa kita sudah melaksanakan pencarian itu," tukasnya.
Diberitakan sebelumnya, Kapten Philip disandera KKB pimpinan Egianus Kogoya.
Ia disandera KKB setelah pesawat yang dia terbangkan dibakar di Distrik Paro, Kabupaten Nduga, Papua Pegunungan, pada 7 Februari 2023.
(*)