GridHot.ID - Sebentar lagi puasa Ramadhan 2023.
Disaat puasa tentu umat muslim tidak makan dan minum dari pagi hingga maghrib.
Maka dari itu tubuh harus kebal lantaran tidak menerima asupan makan dan minum hampir 14 jam.
Namun meski begitu, puasa juga mempunyai manfaat.
Penggagas kesehatan ala Rasulullah SAW, dr Zaidul Akbar menjelaskan khasiat puasa ditinjau dari segi kesehatan.
Menjelang bulan Ramadhan 2023, dipaparkan dr Zaidul Akbar terdapat keajaiban kinerja tubuh saat puasa.
dr Zaidul Akbar menuturkan puasa dapat membersihkan tubuh atau dengan kata lain tubuh akan direset dari racun atau makanan-makanan tak sehat selama 11 bulan yang lalu.
Baik puasa sunnah maupun puasa wajib di bulan Ramadhan, ibadah ini sama-sama menahan hawa nafsu, di antaranya tidak makan dan minum di siang hari.
Selain mendapat pahala, puasa juga memberikan efek menyehatkan tubuh sebab adanya pembatasan makanan yang masuk dapat mencegah berbagai penyakit.
Ini karena jenis makanan yang masuk ke tubuh saat sahur maupun puasa berpengaruh pada seluruh organ-organ tubuh.
dr Zaidul Akbar menjelaskan di fase makan insulin otomatis terjadi penaikan insulin, yang terjadi adalah gula disimpan di dalam hati produksi lemak di hati akan bertambah.
"Menariknya di fase puasa insulinnya akan turun. Ramadhan itu kalau kita kembalikan ke konsep dasar adalah bulan bersih-bersih hormon, reset, karena 11 bulan sebelumnya semua makanan sehat maupun tidak dimakan semua, seperti laptop yang lagi hang, pencet satu tombil langsung reset," jelas dr Zaidul Akbar dilansir Banjarmasinpost.co.id dari kanal youtube dr. Zaidul Akbar Official.
Maka yang terjadi saat puasa, terjadi keajaiban yang tak semua orang tahu, yakni tubuh akan membakar simpanan gula dalam bentuk glikogen dan membakar simpanan lemak.
Ditambahkannya, orang mengikhlaskan niatnya untuk berpuasa akan bertenaga atau powerfull.
"Karena apa? Karena sahur itu ibarat kata berita yang menyampaikan bahwa di tubuh tidak ada makanan, dan dipersilakan memakai cadangan makanan yang ada, gula, glikogen atau lemak. Ini adalah rahasia puasa," paparnya.
dr Zaidul Akbar mengibaratkan cadangan makanan di tubuh seperti bahan bakar di tangki mobil yang memiliki cadangan.
Agar bahan bakar di tangki cadangan terpakai maka jangan berhenti di rest area. Ini artinya adalah sama dengan orang yang berpuasa tak mendapat makanan tambahan seharian penuh.
"Kalau lemak sudah dipakai sebagai bahan bakar, satu atau dua sendok minyak zaitun diminum di pagi hari Insya Allah sampai sore akan powerful," imbaunya.
Lemak yang dapat digunakan tubuh tersebut adalah jenis lemak yang baik, bukan lemak jenuh yang berasal dari minyak goreng atau tepung-tepungan.
dr Zaidul Akbar pun mengungkapkan rahasia bagi yang ingin kurus atau bersih-bersih organ tubuh saat bulan Ramadhan.
"Caranya adalah saat buka puasa ambillah 3-5 butir kurma untuk membatalkan puasa. Setelah itu jangan makan lagi, kalau ada tanda-tanda lapar berarti adanya sinyal pengalihan bahan bakar dari gula ke lemak. Kalau lemak sudah dipakai maka akan powerfull luar biasa," ucap dr Zaidul Akbar.
Hal ini bisa diterapkan namun tidak disarankan bagi orang yang sangat kurus.
Baca Juga: Talbinah si 'Tepung Gandumnya Nabi', Bisa Dikonsumsi untuk Atasi Asam Lambung Tinggi
Makan kembali saat waktu sahur, otomatis tubuh berada dalam fase puasa terus-menerus.
Bagi laki-laki memicu kenaikan hormon testosteron, sedangkan bagi perempuan satu per satu hormon akan reset.
"Tapi setelah tarawih, ada lontong, nasi goreng, ini godaan. Makanya puasa itu berat, makanya semakin berat suatu amalan semakin besar pahalanya. Saking beratnya disiapkan satu pintu khusus bagi orang yang mau puasa," tuturnya.
Di bulan Ramadhan diperlukan makanan fisik secukupnya saja, dr Zaidul Akbar menyebutkan perlu satu piring yang isinya sabar, subur, ikhlas, tawaddu, pemaaf, kasih sayang.
"Itu yang kita makan tiap hari dengan cara membaca Quran, sedekah sehingga menjadi makanan untuk qolbu kita," ujarnya.
Konsep makan fisik yang telah dijelaskan juga diyakini akan menurunkan berat badan, sehingga selama bulan Ramadhan akan tetap ideal.
(*)