Find Us On Social Media :

Tata Cara Sholat Dhuha 4 Rakaat, Perhatian dalam Hal Niat, Ini Keutamaan Mengamalkannya yang Dicatat oleh Malaikat

ilustrasi sholat dan berdoa

Usholli sunnatadh dhuhaa arba'aa roka'aatin mustaqbilal qiblati adaa'an lillaahi ta'aalaa.

Artinya: “Aku niat shalat sunnah dhuha empat rakaat menghadap kiblat saat ini karena Allah Ta’ala.”

Setelah itu mengikuti tata cara berikut sholat dhuha 4 rakaat berikut:

  1. Membaca niat
  2. Takbiratul ihram, lebih baik dilanjutkan dengan membaca doa iftitah
  3. Membaca surat Al Fatihah
  4. Membaca surat atau ayat Alquran, bisa membaca surat Asy Syamsu atau surat lainnya
  5. Rukuk dengan tuma'ninah
  6. I'tidal dengan tuma'ninah
  7. Sujud dengan tuma'ninah
  8. Duduk di antara dua sujud dengan tuma'ninah
  9. Sujud kedua dengan tuma'ninah
  10. Berdiri lagi untuk menunaikan rakaat kedua
  11. Mengulangi urutan nomor 3-9 hingga rakaat keempat
  12. Tahiyat akhir dengan tuma'ninah
  13. Salam
  14. Membaca doa

Adapun untuk yang hendak melaksanakan sholat dhuha dengan 2 kali salam (2 rakaat salam dan diulangi) melaksanakan sholat sesuai tata cara yang biasa.

Baca Juga: Ustaz Adi Hidayat Berpesan Agar Dibaca Laki-laki Usai Shalat Jumat, Amalan Doa Pendek Ini Ternyata Simpan Manfaat Luar Biasa

Doa Sholat Dhuha

Tata cara sholat dhuha 4 rakaat selanjutnya adalah membaca doa.

Dikutip dari NU Online, ada tiga bacaan yang bisa diamalkan setelah sholat dhuha, yaitu:

1. Doa Pertama

اَللّٰهُمَّ إِنَّ الضَّحَآءَ ضَحَاءُكَ، وَالْبَهَاءَ بَهَاءُكَ، وَالْجَمَالَ جَمَــالُكَ، وَالْقُوَّةَ قُوَّتُكَ، وَالْقُدْرَةَ قُدْرَتُكَ، وَالْعِصْمَةَ عِصْمَتُكَ. اَللّٰهُمَّ إِنْ كَانَ رِزْقِيْ فِي السَّمَآءِ فَأَنْزِلْهُ، وَإِنْ كَانَ فِي الْأَرْضِ فَأَخْرِجْهُ، وَإِنْ كَانَ مُعْسَرًا فَيَسِّرْهُ، وَإِنْ كَانَ حَرَامًا فَطَهِّرْهُ، وَإِنْ كَانَ بَعِيْدًا فَقَرِّبْهُ، بِحَقِّ ضَحَاءِكَ وَبَهَاءِكَ وَجَمَالِكَ وَقُوَّتِكَ وَقُدْرَتِكَ آتِنِيْ مَآ أَتَيْتَ عِبَادَكَ الصَّالِحِيْنَ

Allâhumma innad dlahâ’a dlahâ’uka, wal bahâ’a bahâ’uka, wal jamâla jamâluka, wal quwwata quwwatuka, wal qudrata qudratuka, wal ishmata ishmatuka. Allâhuma in kâna rizqî fis samâ’i fa anzilhu, wa inkâna fil ardhi fa akhrijhu, wa inkâna mu’siran (mu‘assaran) fa yassirhu, wa in kâna harâman fa thahhirhu, wa inkâna ba‘îdan fa qarribhu, bi haqqi dlahâ’ika wa bahâ’ika wa jamâlika wa quwwatika wa qudratika, âtinî mâ atayta ‘ibâdakas shâlihîn.

Artinya, “Wahai Tuhanku, sungguh dhuha ini adalah dhuha-Mu, keagungan ini adalah keagungan-Mu, keindahan ini adalah keindahan-Mu, kekuatan ini adalah kekuatan-Mu, dan penjagaan ini adalah penjagaan-Mu. Wahai Tuhanku, jika rejekiku berada di atas langit, maka turunkanlah; jika berada di dalam bumi, maka keluarkanlah; jika dipersulit, mudahkanlah; jika (tercampur tanpa sengaja dengan yang) haram, sucikanlah; jika jauh, dekatkanlah; dengan hak dhuha, keelokan, keindahan, kekuatan, dan kekuasaan-Mu, datangkanlah kepadaku apa yang Engkau datangkan kepada para hamba-Mu yang saleh.”