Find Us On Social Media :

Tertangkap Basah Bangunkan Sahur Pakai Cara Tak Lazim, 15 Remaja Asal Cimahi Ini Berhasil Dibekuk Polisi, Berikut Kronologi Lengkapnya

Remaja yang membangunkan warga sahur sambil membawa senjata tajam saat sungkem kepada orang tuanya di Mapolsek Cimahi Selatan, Cimahi, Senin (27/3/2023).

Laporan Wartawan Gridhot.ID - Akhsan Erido Elezhar

Gridhot.ID - Membangunkan warga untuk sahur di bulan Ramadhan namun dengan cara yang tak biasa, sebanyak 15 remaja di Kota Cimahi kini diamankan polisi.

Mereka membangunkan warga sambil bikin onar di wilayah Kecamatan Cimahi Selatan, Senin (27/3/2023) dini hari.

Dilansir Gridhot.ID dari artikel terbitan Tribunnewsmaker, 27 Maret 2023, bahkan ada yang membawa senjata tajam hingga membuat masyarakat tak nyaman.

Aksi para remaja tersebut membuat masyarakat resah dan terganggu, hingga akhirnya mereka dilaporkan ke polisi dan langsung digelandang ke Mapolsek Cimahi Selatan untuk dilakukan pemeriksaan.

Kapolsek Cimahi Selatan, Kompol Caca Supriatna, mengatakan, dalam membangunkan warga untuk sahur itu mereka membawa roda, kentongan, dan pengeras suara, tetapi kegiatannya menyebabkan masyarakat tidak nyaman.

"Masyarakat tidak nyaman karena ada alat lain yang bisa digunakan untuk bangun demi melaksanakan sahur, ada HP dan sebagainya," ujarnya saat ditemui di Mapolsek Cimahi Selatan, Senin (27/3/2023).

Setelah merasa terganggu, kata Caca, masyarakat langsung melaporkan dan pihaknya pun menindaklanjuti laporan itu, hingga akhirnya berhasil diamankan 15 orang remaja yang melakukan kegiatan tersebut.

"Jumlahnya ada 15 orang yang kami amankan, sebagian masih pelajar ada yang SMA dan termuda SMP atau baru berusia 11 tahun," kata Caca.

Ia mengatakan, dari total 15 orang sudah diamankan itu, satu orang di antaranya membawa senjata tajam saat mengikuti kegiatan membangunkan warga untuk sahur tersebut.

Baca Juga: BCL Kena Imbas lantaran Diduga Pacaran dengan Tiko Aryawardhana, Sang Penyanyi Diminta Hapus Nama Sinclair

"Iya ada yang membawa senjata tajam satu orang, saat ini masih dilakukan pemeriksaan di unit Reskrim terkait motif dan tujuannya apa, jadi dia dipisahkan," ucapnya.

Sementara untuk remaja yang lainnya, kata Caca, sudah diberikan pembinaan agar mereka tidak kembali melakukan hal yang sama karena kegiatan seperti itu bisa merugikan orang lain.

"Pembinaannya, kami hanya memberikan nasihat lalu orang tua mereka dipanggil, mereka juga dites urine, buat surat pernyataan, dan diambil sidik jari," ujar Caca.

Dikutip Gridhot.ID dari artikel terbitan TribunJabar, 27 Maret 2023, Caca mengatakan, dari hasil pemeriksaan mereka semua mengaku tidak ada yang terlibat dalam geng motor, tetapi pihaknya menemukan bukti berupa atribut salah satu geng motor yang dibawa oleh mereka.

"Sudah kita interogasi semua, mereka tidak terlibat dalam golongan tertentu.

Tapi kita temukan satu baju (geng motor) yang masih kita lakukan penyelidikan," ucapnya.

Tangis 15 remaja itu ini juga pecah saat dijemput orang tuanya di Mapolsek Cimahi Selatan, Senin (27/3/2023).

Mereka terlihat memeluk dan sungkem kepada orang tuanya masing-masing yang didatangkan ke kantor polisi.

Mereka seakan menyesal telah berbuat onar di wilayah Kecamatan Cimahi Selatan saat bulan Ramadan hingga akhirnya harus berurusan dengan aparat berwajib.

Baca Juga: Bank Soal PPPK 2022, Ini Contoh Soal P3K Tenaga Teknis untuk Jabatan Surveyor Pemetaan, Lengkap dengan Kunci Jawaban

Yuli (45) orang tua satu remaja mengatakan, anaknya memang meminta izin untuk membangunkan warga sahur saat pamit. Tetapi dia tidak bilang bahwa kegiatan tersebut akan menggunakan alat.

"Biasanya kalau di daerah Sukamaju itu mereka keliling karena sudah menjadi tradisi dari dulu," ujar Yuli saat ditemui di Mapolsek Cimahi Selatan, Senin.

Dia pun berjanji bakal lebih memperketat pengawasan kepada anaknya supaya tidak terjerumus pada kegiatan negatif yang bisa membahayakan diri anaknya.

"Saya akan mendidik anak saya lebih baik lagi. Tapi enggak mungkin juga kalau dikurung di rumah. Harus dididik lebih keras agar jadi orang yang berguna," kata Yuli.

Selain itu dia juga akan lebih ketat dalam mengawasi pergaulan anaknya agar ke depan tidak lagi melakukan hal yang sama seperti yang sudah terjadi hingga harus berurusan dengan aparat kepolisian.

"Terima kasih kepada aparat kepolisian yang sudah membina anak kami. Semoga ini bisa membuat efek jera dan tidak lagi melakukan kesalahan yang sama seperti meresahkan dan menganggu masyarakat," ucapnya.

(*)