Gridhot.ID - Ustaz Abdul Somad menjelaskan tentang hukum berkumur saat puasa.
Ustaz Abdul Somad memperingatkan jangan sampai salah berkumur bisa membuat puasa batal.
Simak penjelasan selengkapnya dari Ustaz Abdul Somad mengenai permasalahan ini.
Dikutip Gridhot dari Halodoc, berkumur adalah kegiatan membersihkan rongga mulut menggunakan cairan.
Berkumur nyatanya bukan hanya aktivitas untuk membersihkan rongga mulut saja.
Namun juga memberikan manfaat luar biasa bagi kesehatan.
Rajin berkumur juga bisa membantu melawan bakteri yang bersarang di mulut.
Namun saat menjalankan ibadah puasa, berkumur tak bisa dilakukan sembarangan agar ibadah tidak batal di tengah perjalanan.
Dikutip Gridhot dari Banjamasin Post, penceramah Ustadz Abdul Somad menerangkan hukum kumur-kumur bagi umat muslim di siang hari saat puasa di bulan Ramadhan 2023.
Disampaikan Ustadz Abdul Somad, berkumur-kumur ketika puasa hukumnya mubah atau boleh.
Namun kumur-kumur yang dimaksud, Ustadz Abdul Somad mengimbau sewajarnya saja jangan berlebihan yang menjurus pada kemakruhan.
Kini umat Islam telah memasuki awal bulan Ramadhan 1444 Hijriyah bertepatan di bulan Maret 2023.
Pada bulan Ramadhan umat muslim diperintahkan menunaikan puasa dari terbit hingga tenggelamnya fajar selama 30 hari atau satu bulan.
Selain ibadah puasa, umat muslim juga diperintahkah melaksanakan ibadah sholat fardhu.
Sebelum menunaikan sholat, harus bersuci terlebih dahulu yakni dengan berwudhu.
Saat berwudhu, sunnahnya yakni berkumur-kumur, bagaimana hukumnya dilakukan di siang hari saat puasa? Bagaimana pula jika bergosok gigi saat mandi pagi?
Ustadz Abdul Somad menjelaskan kaum muslimin berkumur-kumur saat puasa hukumnya boleh.
"Asal jangan berkumur-kumur terlalu ekstrim, misalnya hampir menelan atau meneguk air. Cukup berkumur sekadarnya saja," jelas Ustadz Abdul Somad dilansir Banjarmasinpost.co.id dari kanal youtube ASWAJA TV.
Sama halnya dengan gosok gigi saat puasa hukumnya juga boleh atau mubah dilakukan di pagi.
Namun sebagian ulama berpendapat setelah tergelincir matahari hukumnya makruh.
"Pada jam-jam berikut, jam 12, jam 1, jam 3, jam 4 itu makruh, karena pada jam itu banyak orang yang dalam keadaan amat sangat haus, letih, lemah, lesu, loyo, " ujarnya.
Hal tersebut jika dilakukan dapat membuat kekhawatiran dan ketakutan jika puasanya batal.
Ini adalah tujuan dari ibadah untuk membuat rasa takut kepada Allah SWT.
Ibadah puasa wajib menuntun generasi umat untuk merasakan takut lebih panjang, karena harus menahan hawa nafsu kurang lebih 13 jam.
"Selama 13 jam kurang lebih menjaga puasa agar tidak rusak, takut berbuat sesuatu yang berdampak buruk terhadap ibadah puasa," tukas Ustadz Abdul Somad.
(*)