Find Us On Social Media :

Kenal Lewat Ta'ruf, Wanita di Madiun Kecewa Berat Suaminya Ternyata Penyuka Sesama Jenis: Keluarganya Baik-baik, Rajin Ibadah, di Balik Itu Semua Sisi Gelap

Ilustrasi pernikahan ala adat Jawa

"Biasanya kalau teman banyak grup wajar pulang tidak kenal waktu. Cuma suami saya waktu itu sama temannya pulang sampai pagi. Terkadang sampai malam baru pulang, tidak wajar bahkan setiap minggu selalu begitu. Kadang temannya tiba tiba datang ke rumah. Aku dititipkan ke rumah mertua, nanti dia main sama temennya ini," ungkapnya.

"Aku mengajukan cerai bulan Oktober 2022. September mengetahui semua bukti. Awalnya tidak mau mengakui, aku tunjukan yang pertama bukti transferan sama bookingan hotel banyak. Ternyata selama aku di rumah, sebelum dia pulang dari luar kota maupun mau balik ternyata mampir dulu ke temannya," sambungnya.

Setelah ditunjukkan bukti transferan, kata Gadis, Jaka berkilah kalau itu adalah pembayaran hutang kepada temannya. Tapi Gadis tidak puas karena disitu ada keterangan "I Love U". Bahkan Jaka juga pura pura tidak mengetahui saat ditanya bukti percakapan mesra dengan temannya itu.

"Akhirnya mengakui punya kelainan dari kecil. Terus tidak bisa sembuh. Saya sebagai istri memberikan pilihan, yang pertama kalau sekedar masa lalu, aku tidak masalah asal sudah berani komitmen masuk ke pernikahan ya harus meninggalkan masa lalu," tegasnya.

Gadis yang juga sebagai istri Jaka sampai ada niat mendampingi, mendukung hingga sembuh. Sempat ia sarankan juga ke dokter Psikologi agar Jaka sembuh, tetapi tidak mau pergi berobat.

"Dia tak suruh blokir kontaknya pasangannya juga tidak mau. Alasannya ada urusan sampai hutang itu tadi. Pernah aku bicarakan ke keluarga besarnya, ke kakaknya. Lalu menyarankan mediasi, aku, mantan suamiku sama kakak dia sendiri. Keluarganya tidak tau masalah aku pisah. Sampai saat ini menyalahkanku," tuturnya.

Tentu saja kepribadian penyuka sesama jenis ini berbanding terbalik dengan karakter luarnya. Gadis menyebut Jaka terkenal agamis dan anak baik baik. Setiap hari salat lima waktu di masjid, mengaji rutin, serta aktif ibadah sunnah.

"Kesehariannya tidak menyangka dan terlihat baik dari luar. Pesan saya jangan terlalu percaya sama dengan sifat baik dari luar. Di balik itu semua ada sisi gelap. Dia dari background keluarga yang baik-baik. Tetapi belum tentu bisa memperlakukan sesama manusia dengan baik," pungkasnya.

(*)