Gridhot.ID - KKB Papua masih terus menahan pilot Susi Air, kapten Philip Mark Mahterns sebagai sandera.
KKB Papua pimpinan Egianus Kogoya tersebut nampak belum sedikitpun bergerak untuk melepaskan pilot Susi Air tersebut.
Malahan, dikutip Gridhot dari Serambinews, KKB Papua di tempat lain semakin brutal dan menyerang Kodim Persiapan Distrik Gome.
Rumah guru juga dibakar KKB Papua pada akhir Maret 2023.
Tidak ada korban jiwa dalam aksi yang dipimpin Jelek Waker dan Numbuk Telenggen itu.
Namun pihak kepolisian meminta agar warga tetap waspada dalam menghadapi para anggota KKB Papua.
Polisi dan TNI terus berupaya untuk melakukan penanganan terkait berbagai kasus KKB Papua ini termasuk masalah upaya pembebasan pilot Susi Air.
Dikutip Gridhot dari Tribun Papua, upaya pencarian Pilot Susi Air, Philip Mark Mahrtens yang disandera Kelompok Kriminal Bersenjata (KKB Papua) pimpinan Egianus Kogoya pada (7/2/2023) lalu di Distrik Paro, Kabupaten Nduga, Provinsi Papua Pegunungan dilakukan aparat gabungan dari unsur TNI dan Polri.
Selama hamper dua bulan, petugas gabungan masih melakukan pencarian dengan menyisir sejumlah wilayah yang diduga menjadi lokasi penyanderaan pilot berkebangsaan asing tersebut.
Wakil Kepala Kepolisian daerah (Wakapolda) Papua, Brigjen Pol Ramdani Hidayat saat ditemui Tribun-Papua.com mengatakan, hingga saat ini jajarannya masih melakukan pencarian dengan mengoptimalkan pasukan yang ada.
"Proses pencarian tetap berjalan. Kalau penambahan pasukan belum ada, karena kita maksimalkan perseonel yang ada," katanya saat ditemui di Timika.
Lebih lanjut dia mengatakan, terkait penambahan personel dan alustista untuk penyalamatan pilot belum ada karena menurutnya kemampuan yang dimiliki TNI-Polri saat ini sudah cukup.
"Kami tetap meminta dukungan semua elemen masyarakat dan juga pasti keluarga pilot menunggu upaya penyalamatan TNI-Polri di Nduga," katanya.
Dikatakan, upaya negosiasi oleh Pemda Nduga juga terus dilakukan hingga saat ini bekerja sama dengan TNI-Polri disusul langkah lain yang sedang di upayakan.
"Masih dilakukan pengembangan karena kita belum tahu kondisi pilot seperti apa, namuan kami berharap pilot tetap sehat. Intinya bahwa pilot harus selamat," katanya.
Ia kembali memastikan bahwa, saat ini situasi di Distrik Paro dan Nduga saat ini aman terkendali.
(*)