Kemudian saya sebagai orangtua juga meminta maaf mungkin karena saya lalai mendidik anak saya," ungkap Rafael Alun dilansir TribunnewsBogor.com dari tayangan Kompas TV.
Bercerita panjang lebar soal kasus Mario, Rafael pun teringat dengan sosok putra keduanya itu.
Diakui Rafael, Mario Dandy adalah putra kebanggaannya karena punya cita-cita yang tinggi.
"Mario ini sebetulnya orang yang taat terhadap komitmen.
Dia punya cita-cita dan dia mencoba mewujudkannya.
Ini anak sebenarnya anak kebanggaan saya karena dia punya tekad dan kemauan yang besar," ujar Rafael Alun.
Namun setelah bersekolah di semi militer, sifat baik Mario Dandy berubah drastis.
Hal itulah yang sempat membuat Rafael Alun khawatir.
"Tapi setelah dia bersekolah di tempat yang mendidik dia dengan semi militer, saya melihat ada perubahan karakter, dia menjadi overconfident, dia tidak takut, bertemu siapapun dia tidak minder, ini sudah berulang kali saya ingatkan 'jadi orang kalau terlalu percaya diri, nanti ujungnya tidak bisa dikasih tahu, tidak bisa mendengarkan nasihat', itu berulang-ulang saya ingatkan," pungkas Rafael.
Terus membahas soal sang putra, tangis Rafael Alun tiba-tiba pecah.
Dalam tayangan viral di Youtube, Rafael berurai air mata saat membahas soal Mario Dandy.