Find Us On Social Media :

Berlimpah Pahala Jika Diamalkan, Ini 5 Amalan Sunnah yang Baik Dilakukan di Bulan Syawal

ilustrasi amalan sunnah yang bisa dikerjakan saat bulan Syawal

GridHot.ID - Hari Raya Idulfitri 1444 H telah tiba.

Umat muslim di seluruh dunia kini telah mencapai hari kemenangan setelah sebulan penuh berperang melawan hawa nafsu.

Berikut ini amalan doa sunnah di bulan Syawal yang baik untuk dilakukan.

Dilansir dari Tribunjabar.id, setelah merayakan Hari Raya Idul Fitri 1444 H, kini kita menjalani waktu di bulan Syawal. Apa saja amalan sunah bulan Syawal yang baik dilakukan?

Idul Fitri atau Lebaran sekaligus menandai datangnya bulan Syawal.

Seperti bulan lainnya, bulan Syawal juga memiliki keistimewaan untuk meraih pahala sebanyak-banyaknya.

Ada sederet keistimewaan yang ada pada bulan Syawal ini, sehingga umat muslim dianjurkan untuk melakukan ibadah sunah.

Adapun beberapa amalan sunah yang bisa dilakukan pada bulan Syawal, salah satunya adalah melakukan puasa Syawal.

Selain itu, ada lagi ibadah sunah lainnya yang mendatangkan banyak pahala, termasuk menikah.

Berikut ini dirangkum amalan-amalan sunah yang dianjurkan dilakukan saat bulan Syawal.

1. Bersilaturahmi

Baca Juga: Ajaran Nabi Muhammad SAW yang Bisa Dibaca Setiap Hari, Ini Amalan Doa Agar Punya Ingatan Tajam dan Mampu Meningkatkan Kemampuan Berpikir

Seperti diketahui, Syawal adalah bulan di mana terdapat Hari Kemenangan, Lebaran.

Pada momen Lebaran, semestinya orang saling memaafkan dan berkunjung atau bersilaturahmi.

Ibnu 'Umar radhiyallahu 'anhu berkata:

"Siapa yang bertakwa kepada Rabb-nya dan menyambung silaturrahmi niscaya umurnya akan diperpanjang dan hartanya akan diperbanyak serta keluarganya akan mencintainya." (Diriwayatkan oleh Bukhari dalam Adabul Mufrod).

2. Melakukan I'tikaf

I'tikaf adalah berdiam diri di dalam masjid sebagai ibadah sunah dengan syarat-syarat tertentu.

Amalan sunah ini biasanya dilakukan pada bulan Ramadhan.

Rasulullah SAW biasa melakukan i'tikaf pada sepuluh hari Ramadhan.

Namun, jika berhalangan melakukan i'tikaf pada Ramadhan, Rasul biasa menggantinya sengan i'tikaf pada bulan Syawal.

Terdapat riwayat yang shahih dari Ummu al-Mukminin, yang menyatakan bahwasanya nabi shallallahu ‘alaihi wa sallam beri’tikaf di sepuluh hari pertama bulan Syawal dan dalam satu riwayat beliau melaksanakannya di sepuluh hari terakhir bulan Syawal. (HR. Bukhori & Muslim).

3. Puasa Syawal 6 Hari

Baca Juga: Beban dan Masalah Bisa Terangkat, Simak Amalan Doa Harian Agar Hati Tenang dan Hidup Nyaman Terbebas dari Stress

Seperti telah disebutkan, umat muslim disunahkan melakukan puasa Syawal.

Adapun puasa Syawal dikerjakan selama 6 hari.

Disebutkan bahwa seseorang yang mengerjakan puasa Syawal, akan mendapatkan ganjaran setara dengan puasa setahun penuh.

Hal itu merujuk pada sebuah hadis riwayat sebagai berikut.

Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda:

مَنْ صَامَ رَمَضَانَ ثُمَّ أَتْبَعَهُ سِتًّا مِنْ شَوَّالٍ كَانَ كَصِيَامِ الدَّهْرِ

"Siapa yang telah berpuasa puasa Ramadhan satu bulan penuh, kemudian ia mengikuti puasanya itu selama enam hari di bulan Syawal, maka sesungguhnya dia seolah telah berpuasa selama satu tahun penuh," (HR. Muslim no. 204).

4. Puasa Ayyamul Bidh

Puasa sunah Ayyamul Bidh adalah puasa yang bisa dilakukan di pertengahan setiap bulan pada kalender Hijriah.

Ibadah ini jatuh pada hari ke-13, 14, dan 15 hijriah tiap bulannya.

Disebut Puasa Ayyamul Bidh karena pada 3 hari itulah bulan bersinar terang, sehingga malam tampak putih bercahaya.

Baca Juga: Sambut Hari Kemenangan dengan Datangkan Pahala, Simak 5 Amalan Doa Sunnah Saat Malam Takbiran Idul Fitri

Hadits dari Abu Hurairah radhiyallahu ‘anhu, ia berkata,

أَوْصَانِى خَلِيلِى بِثَلاَثٍ لاَ أَدَعُهُنَّ حَتَّى أَمُوتَ صَوْمِ ثَلاَثَةِ أَيَّامٍ مِنْ كُلِّ شَهْرٍ ، وَصَلاَةِ الضُّحَى ، وَنَوْمٍ عَلَى وِتْرٍ

“Kekasihku (yaitu Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam) mewasiatkan padaku tiga nasehat yang aku tidak meninggalkannya hingga aku mati: 1- berpuasa tiga hari setiap bulannya, 2- mengerjakan shalat Dhuha, 3- mengerjakan shalat witir sebelum tidur.” (HR. Bukhari no. 1178).

Namun, ada satu tanggal di mana tidak boleh melaksanakan puasa yakni pada 13 Dzulhijah.

Tanggal 13 Dzulhijah merupakan hari tasyrik, sehingga puasa ayyamul bidh tidak boleh dilaksanakan pada hari tersebut.

5. Menikah

Amalan ini merujuk pada Rasulullah yang menikahi Aisyah pada bulan Syawal.

Hal ini berdasarkan hadis riwayat sebagai berikut.

"Rasulullah shallallhu 'alaihi wasallam menikahiku (Aisyah) pada bulan Syawal dan mengadakan malam pertama pada bulan Syawal. Istri Rasulullah mana yang lebih beruntung ketimbang diriku di sisi beliau?" (HR Muslim).

Para ulama khususnya kalangan madzhab Syafi'i menganggap bahwa menikah, menikahkan, atau berhubungan intim dengan istri baik dan dianjurkan untuk dilakukan pada bulan Syawal.(*)