Laporan Wartawan Gridhot.ID - Akhsan Erido Elezhar
Gridhot.ID - Warga Batam baru saja dihebohkan dengan penemuan dua mayat wanita di kamar hotel.
Dua jasa wanita itu ditemukan di hotel Lovina Inn Lubukbaja.
Lantas, dalam kondisi apa keduanya meninggal dunia?
Dilansir Gridhot.ID dari artikel terbitan Tribunnewsmaker, 24 April 2023, diketahui, kedua korban itu ditemukan di kamar hotel pada Minggu (23/4/2023) tepat satu hari setelah lebaran 2023.
Dari informasi yang diterima ada dua orang yang ditemukan dalam kondisi meninggal dunia sekitar pukul 14.30 WIB.
Keduanya berjenis kelamin perempuan.
Kapolsek Lubukbaja Kompol Yudi Arvian saat dikonfirmasi membenarkan adanya kejadian tersebut.
Anggota sudah berhasil melakukan penangkapan kedua korban tersebut, kata Yudi, sejauh ini belum diketahui penyebab pasti kejadian itu.
Kedua jenazah tersebut sudah berada di bawah ke Rumah Sakit Bhayangkara Polda Kepri untuk dilakukan pemeriksaan lebih lanjut.
"Nanti kami sampaikan kembali indentitas dan penyebab kematian kedua perempuan tersebut."
"Saat ini kami masih dalam lidik," katanya.
Dikutip Gridhot.ID dari artikel terbitan TribunMedan, 24 April 2023, diketahui, sebelumnya juga sempat geger penemuan mayat WNI (Warga Negara Indonesia) di dalam koper.
Mayat tersebut memiliki identitas yang diduga seorang Tenaga Kerja Indonesia (TKI) asal Kabupaten Pati, Jawa Tengah tewas dibunuh di Jepang.
Mayat yang ditemukan di dalam koper tersebut cukup menggegerkan warga setempat.
Pasalnya, mayat tersebut telah hilang sejak bulan Desember. Namun baru ditemukan belum lama ini.
Keadaan jasad juga terlihat mengenaskan. Seperti apa kisah penemuan mayat di dalam koper?
Akun Twitter centang biru @Kevin Pramudya Utama mengejutkan jagat maya setelah membagikan unggahan yang menginformasikan dugaan seorang Tenaga Kerja Indonesia (TKI) asal Kabupaten Pati, Jawa Tengah tewas dibunuh di Jepang.
Dalam tweet pada Rabu (19/4/2023) itu juga disisipkan screenshot atau tangkapan layar berita dari media di Jepang.
Baca Juga: 4 Zodiak yang Paling Bahagia di Tahun 2023, Selalu Banjir Rezeki dan Tak Akan Mengalami Kesulitan
"WNI yang tinggal di Jepang lagi dikejutkan sama berita ini, polisi Jepang baru saja menemukan mayat WNI di dalam sebuah koper di Prefektur Fukushima. Korban sudah hilang sejak Desember 2021, setelah makan bersama ketiga tersangka yang juga WNI sekaligus teman kerja, udah gila," tulis akun milik WNI yang dalam profilnya tinggal di Tokyo itu.
Kabid Penempatan dan Pengembangan Tenaga Kerja Disnaker Pati, Sri Mulyanto menyampaikan, pada pekan lalu instansinya menerima pengaduan dari warga Desa Triguno, Kecamatan Pucakwangi, Pati.
Menurutnya, warga tersebut mengaku kehilangan kontak dengan anggota keluarganya yang bekerja sebagai pekerja migran di Jepang. Identitas TKI tersebut yakni pemuda berusia 30 tahun bernama Aris Setiya Irawan.
Dalam penelusuran Disnaker Pati, Aris sapaannya itu merantau ke Jepang sebagai PMI formal dalam program magang yang diberangkatkan LPK Iroha, Sleman, Yogyakarta pada 2016.
Namun menurut pengakuan keluarganya, sudah sejak akhir Desember 2021 komunikasi dengan Aris terputus. Aris tiba-tiba menghilang dan keberadaannya tak lagi bisa diakses."25 Desember 2021, Aris sudah tak bisa dihubungi," kata Mulyanto saat dihubungi melalui ponsel, Rabu (19/4/2024) malam.
Keluarga Aris pun syok begitu mengetahui ada kabar adanya mayat lelaki WNI di Jepang ditemukan di dalam carry bag atau koper jinjing besar di sebuah lapangan, di Prefektur Fukushima.
Sementara itu, KBRI Tokyo pada April 2023 menerima informasi dari Kantor Polisi Konosu, Saitama menyoal penangkapan tiga WNI yang diduga terlibat pembunuhan pada 30 Desember 2021 lalu.
Penangkapan itu buntut pelaporan hilangnya WNI di Kota Konosu, Prefektur Saitama sejak Desember 2021.
Korban dilaporkan hilang setelah makan dan minum di sebuah apartemen bersama ketiga terduga pelaku sesama rekan kerja. Ketiganya yaitu Ahmad Saefudin (36), Suwanti (31), dan Dedi Setiawan (33) yang tinggal di Kota Konosu, Prefektur Saitama.
Baca Juga: 4 Zodiak Paling Gengsian, Enggan Mengakui Kesalahan Sendiri dan Sulit Ditebak Maunya Apa
"Informasi dari LPK Iroha, Aris yang magang di pabrik di Jepang pada 2017 memilih hengkang dan kemungkinan pindah kerjaan lewat jalur lain. Kami masih menunggu informasi dari Kementerian dan identitas korban masih diidentifikasi. Apakah itu Aris atau bukan belum jelas. Keluarga sangat cemas," terang Mulyanto.
Paman Aris, Wardono membenarkan jika keluarga telah kehilangan komunikasi dengan Aris sejak akhir Desember 2021. Selama ini, kata Wardono, Aris yang merantau ke Jepang mulai 2016 sudah sering mengirim uang hasil jerih payahnya.
“Kami berharap itu bukan Aris. Keponakan saya yang dikenal baik, supel dan ringan tangan terhadap keluarga,” tutur Aris.
(*)