Find Us On Social Media :

KKB Papua Kocar-kacir, Warga Intan Jaya Bersatu Usir OPM dengan Busur dan Panah, Kapendam XVII/Cenderawasih: Masyarakat Melawan

Ilustrasi warga Intan Jaya usir gerombolan KKB Papua saat serang prajurit TNI

Gridhot.ID - Aksi teror yang dilakukan KKB Papua di Intan Jaya menyisakan trauma dan keresahan masyarakat.

Situasi warga di wilayah Kabupaten Intan Jaya, Papua Tengah sempat tidak kondusif.

Namun mulai Senin (24/4/2023), perkembangan situasi di Intan Jaya pasca gangguan KKB Papua sudah mulai kondusif.

Hal itu disampaikan Kepala Penerangan Komando Daerah (Kapendam) XVII/Cenderawasih, Kolonel Kav Herman Taryaman.

Melansir dari Kompas TV, Herman menjelaskan kronologi kontak tembak yang sebelumnya terjadi di Intan Jaya.

Herman mengatakan pada hari Minggu (23/4/2023), anggota KKB Papua atau Kelompok Separatis Teroris (KST) melakukan gangguan keamanan terhadap masyarakat dan personel TNI.

KKB Papua berupaya menyerang personel TNI Yonif 305/Tkr menggunakan dua senjata api laras panjang.

"Pada hari Minggu (23/4) gerombolan KST mengggunakan 2 senjata api laras panjang berupaya menyerang aparat TNI Yonif 305/Tkr saat berada di Kampung Sambili menuju Kampung Kusage, Kabupaten Intan Jaya," jelasnya, Selasa (25/4/2023).

Personel TNI kemudian melakukan penindakan dan membuat anggota KKB Papua melarikan diri.

"Selanjutnya aparat TNI melakukan penindakan, jadi terjadilah kontak tembak namun gerombolan KST atau KKB ini melarikan diri," imbuh Herman.

Akibat gangguan dari KKB Papua, masyarakat di Kampung Sambili, Kampung Kusagendan dan Kampung Mamba Bawah terganggu dan resah.

Baca Juga: 2 Pimpinan KKB Papua Saling Tembak, Holem Uamang Dieksekusi Mati di Beoga, Dituding Jadi Pengkhianat Karena Hal Ini

Keresahan itu juga memicu keributan antara gerombolan KKB Papua dengan masyarakat di kampung.

"Membuat resah masyarakat di kampung Sambili, Kampung Kusage dan Kampung Mamba Bawah, maka terjadi keributan antara gerombolan KST dengan masyarakat kampung," tuturnya.

Bahkan mereka mengusir dan berusaha melawan KKB Papua yang selama ini sering mengancam dan menjadikan warga sipil sebagai tameng.

"Masyarakat mengusir dan berusaha melawan gerombolan KST yang selama ini menjadikan masyarakat sebagai tameng dan sering mengancam masyarakat," kata Herman.

Pada hari Senin (24/4/2023), lanjut Herman, anggota KKB Papua kembali melakukan penyerangan dan penembakan, kali ini terhadap personel Brimob Polri di Kampung Bilogai, Kabupaten Intan Jaya.

Saat terjadi penyerangan, aparat keamanan langsung melakukan siaga mengantisipasi serangan KKB Papua.

Warga di Kampung Bilogai juga berkumpul membawa busur dan panah untuk berupaya mengusir KKB Papua.

"Aparat TNI dari Satgas Yonif 305/Tkr yang berada di sekitar wilayah Intan Jaya dan mendengar kejadian itu melakukan siaga mengantisipasi terjadi serangan gerombolan KST."

"Akibat serangan gerombolan KST, masyarakat Kampung Bilogai, Kabupaten Intan Jaya berkumpul membawa busur dan panah untuk berupaya mengusir gerombolan KST," tambahnya.

Hal yang sama, kata Herman, juga dilakukan oleh unsur Forkopimda Intan Jaya yang menegaskan sepakat untuk melawan KKB Papua karena meresahkan dan membuat situasi tidak aman.

Seperti diketahui, KKB Papua pimpinan Egianus Kogoya masih menyandera pilot Susi Air yang berkebangsaan Selandia Baru, Philips Marthen.

Meski sudah melakukan berbagai negosiasi, nyatanya belum membuahkan hasil yang tepat dan tidak beresiko panjang.

Bahkan dalam operasi pembebasan pilot Susi Air, lima prajurit TNI gugur akibat ditembaki KKB Papua saat sedang mendekati posisi penyandera Philips Marthen di Nduga.

Baca Juga: Innalillahi Wa Inna Ilaihi Rojiun, 1 Prajurit TNI yang Hilang Usai Penyerangan KKB Papua Ditemukan Tewas, Ini Identitasnya

(*)