Find Us On Social Media :

Muntah dan Diare Usai Hadiri Resepsi Pernikahan, 280 Orang Keracunan Makanan di Sragen, Camat Setempat Ungkap Penyebabnya

Ilustrasi keracunan makanan.

Menurut Didik, awalnya hanya ada satu orang yang datang ke bidan desa dan mengeluhkan mual yang dirasakannya.

Akan tetapi, semakin malam, jumlah warga yang datang dengan keluhan serupa bertambah banyak.

Cerita korban

Salah satu korban keracunan, Ari Setiyantini mengaku merasa mual setelah makan daging sapi yang ada dalam nasi kotak hantaran tersebut.

Dia membeberkan, di dalam kotak hantaran tersebut terdiri dari nasi putih, rendang daging sapi, tempe kering, dan kerupuk.

"Makan daging sapi dari orang hajatan itu, makannya hanya sedikit, tapi perut itu rasanya seperti kayak diaduk-aduk," ucap Ari.

Baca Juga: 3 Tanggal Lahir Ini Hidupnya Bakal Mujur, Kariernya Disebut Akan Selalu Mulus Tak Pernah Ada Gangguan Sampai Tua

"Jam 17.00 WIB saya makan, 20.30 WIB baru terasa ingin ke belakang, terus mual-mual," imbuhnya.

Merasa kondisi tubuhnya semakin memburuk, dia kemudian memeriksakan kesehatannya ke bidan desa setempat pada sekitar pukul 21.30 WIB.

"Saya merasakan mual itu jam 21.30 WIB, lalu ke bidan desa, minum obat malah muntah-muntah, akhirnya ke Puskesmas," ungkapnya.

Hal senada juga diungkapkan korban lainnya, Karsa Supi.

Dia pun mengaku hanya makan nasi dengan sedikit daging sapi dari dalam nasi kotak itu.

"Saya makan jam 16.00 WIB, perut sudah tidak enak, padahal makannya sedikit, kok muntah-muntah," tandasnya.

Hajatan tetap berlanjut

Hajatan warga Dukuh Kebon Loji, Desa Jambeyan, Kecamatan Sambirejo, itu disebut akan tetap berlangsung pada Minggu (30/4/2023) meski makanan hantarannya diduga menjadi penyebab ratusan orang keracunan.

"Hajatannya besok tetap berlangsung, tetapi tadi sudah diberikan pendampingan dan edukasi," tukas Didik.

Baca Juga: Artis Ini Cerai Diam-diam, Ngaku Tak Menyesal Nikah Muda dan Malah Puji Mantan Suaminya: Dia Nggak Cuma Model Cokelat

Dia pun mengimbau kepada para warga agar lebih berhati-hati dalam memasak makanan yang nantinya akan disajikan untuk tamu.

"Kami edukasi untuk kehati-hatian, makanan yang akan disajikan berikutnya tentu sudah harus dipisahkan, bukan lagi bahan makanan yang kemarin," pungkasnya.

106 Orang Malah Keracunan Es Kelapa di Purwakarta

Dikutip Gridhot.ID dari artikel terbitan Kompas.com, 30 April 2023, hal serupa juga sempat terjadi sebelumnya, ratusan orang justru keracunan setelah minum es kelapa.

Kini korban keracunan di Kecamatan Maniis, Kabupaten Purwakarta, Jawa Barat terus bertambah.

Para korban mendapatkan perawatan medis di Puskesmas.

Hingga Jumat (21/4/2023) siang, tercatat oleh Puskesmas Maniis Purwakarta ada 106 orang yang mengalami keracunan es kelapa.

“Yang datang ke puskesmas ada 94 pasien, lalu satu orang dirujuk ke rumah sakit dan 11 orang dirawat oleh bidan desa.

Jadi totalnya ada 106 orang," kata Bidan Yuni, petugas kesehatan Puskesmas Maniis saat ditemui Tribunjabar.id, Jumat (21/4/2023).

Baca Juga: 3 Tanggal Lahir yang Rezekinya Sulit Putus karena Selalu Mengedepankan Kebahagiaan Keluarga

Ia mengatakan, puskesmas penuh oleh pasien keracunan bahkan sampai harus di rawat di lobi puskesmas.

"Sekarang sebagian pasien sudah membaik dan sudah diperbolehkan pulang," katanya.

Perlu diketahui, ratusan warga itu keracunan es kelapa yang dibeli untuk berbuka puasa pada Selasa (18/4) dan Rabu (19/4/2023) kemarin.

Warga yang keracunan setelah menyantap es kelapa itu kemudian mendatangi sejumlah fasilitas kesehatan seperti puskesmas dan bidan desa.

Rika Astuti (27) warga Desa Pasir Jambu, Kecamatan Maniis yang menjadi korban keracunan es kelapa itu mengaku bahwa efek samping yang dihasilkan terjadi setelah beberapa jam dikonsumsi.

Lebih lanjut ia mengatakan, mengetahui kondisi tubuh kian menurun bersama sang anak, ia memilih untuk mengunjungi puskesmas.

"Kata dokter sih keracunan, saya akhirnya bermalam di puskesmas sampai keadaan membaik," katanya.

Adapun pantauan Tribunjabar.id di Puskesmas Maniis Purwakarta pada Jumat (21/4/2023), sejumlah pasien keracunan es kelapa mengaku kian membaik.