Find Us On Social Media :

Arti Kedutan di Dubur Menurut Primbon Jawa, Waspada Karena Bakal Terserang Penyakit dalam Waktu Dekat

arti kedutan di dubur

GridHot.ID - Arti kedutan masih menjadi salah satu mitos yang dipercaya masyarakat, terutama masyarakat Jawa.

Arti dari kedutan itu sendiri disebut merupakan pertanda dari tubuh mengenai hal yang terjadi di masa depan.

Berikut ini merupakan arti kedutan di dubur menurut Primbon Jawa.

Melansir Suar.id, Indonesia merupakan salah satu negara yang memiliki banyak sekali mitos.

Mitos itu sendiri tak dapat diketahui asal-muasalnya.

Hal ini dikarenakan, banyak dari mitos ini disebarkan melalui mulut ke mulut atau dari generasi ke generasi.

Meski begitu, di era modern seperti sekarang ini, tak sedikit orang yang masih mempercayai kebenaran dari suatu mitos.

Salah satunya adalah mitos mengenai kedutan.

Dikutip dari intisari-online.com, Primbon Jawa masih dipercaya oleh sebagian besar masyarakat Jawa untuk mengartikan sesuatu.

Dimulai dari watak seseorang dari tanggal lahir, bulan, atau pasaran lahir, bahkan arti mimpi.

Tidak hanya itu saja, untuk menentukan arah bangunan ketika membangun rumah pun bisa melihat dahulu dari primbon Jawa.

 Baca Juga: Arti Kedutan di Kelopak Mata Kiri Menurut Primbon Jawa, Bakal Ketemu Kekasih yang Jauh hingga Terserang Penyakit

Demikianlah, Indonesia merupakan negara yang memiliki beragam mitos.

Dan mitos tersebut dipercaya disebarkan dari mulut ke mulut.

Bahkan di era modern seperti sekarang pun berbagai mitos masih dipercaya oleh masyarakat.

Salah satunya adalah mitos mengenai kedutan.

Kedutan biasa terjadi, apalagi terjadi di area mata.

Ternyata, tidak hanya di area mata, kedutan juga bisa terjadi di bagian lain pada tubuh.

Mengutip dari Kitab Primbon Betaljemur Adammakna, inilah firasat yang terjadi bila kedutan terjadi di tubuh bagian bawah.

Bila kedutan pada pinggang bagian kanan, bermakna akan mendapatkan keselamatan dan perlindungan Tuhan.

Bila kedutan pada pinggang bagian kiri, bermakna akan disukai dan disayang orang lain.

Bila kedutan pada buah zakar bagian kanan, bermakna akan melakukan persetubuhan dengan pasangan.

Bila kedutan pada buah zakar bagian kiri, bermakna akan menjadi penghulu.

 Baca Juga: 5 Arti Kedutan di Kaki Berdasarkan Letaknya, Primbon Jawa Ramalkan Harus Hati-hati Jika Alami di Bagian Ini

Bila kedutan pada bokong bagian kanan, pertanda akan kedatangan tamu.

Bila kedutan pada bokong bagian kiri, bermakna akan mendapatkan karunia dan kebahagiaan.

Bila kedutan pada bokong wanita, bermakna akan mendapatkan jodoh.

Bila kedutan pada paha kanan, bermakna akan mendapatkan atau menjumpai pasangan.

Bila kedutan pada paha kiri, bermakna akna sembuh dari sakit dan mendapatkan kebaikan.

Bila kedutan pada tekukan lutut kiri, bermakna akan mendapatkan uang dan kemudahan usaha.

Bila kedutan pada tekukan lutut kanan, bermakna akan mendapatkan kekuasaan dan kewibawaan.

Bila kedutan pada betis kanan, bermakna akan mendapatkan musuh baru.

Bila kedutan pada betis kiri, bermakna akan berjumpa dengan sanak saudara.

Bila kedutan pada tulang kering kanan, bermakna akan melakukan perjalanan atau bepergian.

Bila kedutan pada tulang kering kiri, bermakna akan ada orang yang memperhatikan dan memerlukan pertolongan.

 Baca Juga: 4 Arti Kedutan di Siku Kanan Menurut Primbon Jawa, Konon Jadi Pertanda Bakal Kemalingan hingga Putus Silaturahmi

Bila kedutan pada telapak kaki kiri, bermakna akan melakukan perjalanan.

Bila kedutan pada telapak kaki kanan, akan mendapatkan kesulitan.

Bila kedutan pada sela-sela jari kaki kiri, bermakna akan segera mendapatkan jodoh.

Bila kedutan pada sela-sela jari kanan, bermakna akan mendapatkan kecemerlangan dalam karier dan bisnis.

Bila kedutan pada kaki kanan, bermakna akan mendapatkan rezeki yang banyak.

Bila kedutan pada kaki kiri, bermakna akan dimudahkan dalam mendapatkan penghasilan.

Bila kedutan pada kemaluan, bermakna akan adanya keinginan yang dipendam dalam hati.

Bila kedutan pada dubur, pertanda akan menderita sakit.

Anda boleh tidak mempercayai hal tersebut di atas, tapi anggaplah ini sebagai tambahan pengetahuan untuk melestarikan kebudayaan yang ada di Indonesia. (*)