Find Us On Social Media :

Negosiasi KKB Papua Belum Berhasil, Susi Pudjiastuti Murka Pilotnya Tak Kunjung Dibebaskan Egianus Kogoya: Apa Salah dan Dosa Saya?

Susi Pudjiastuti marah bukan main dengan KKB Papua

Susi menyatakan, apabila keputusan pembebasan Philips ada pada dirinya, ia ingin menyelamatkan Philips dengan membom KKB langsung.

"Kalau saya suruh menyelamatkan pilot saya sendiri, saya akan minta bom sama TNI, saya bom semua sendiri, saya marah," tegas Susi.

Susi mengakui bahwa selama ini dirinya mencari makan di Papua. Akan tetapi, ia mempertanyakan kejahatan apa yang telah diperbuatnya untuk masyarakat Papua sehingga KKB membakar pesawat dan menculik pilotnya.

Dikutip Gridhot.ID dari artikel terbitan Tribunnews, 7 Mei 2023, sebaliknya, ia justru mempertanyakan sikap KKB yang justru terkesan membiarkan begitu saja terhadap mereka yang hanya mencari untung saja di Papua.

"Kenapa pesawat saya dibakar, pilot saya diculik, apa kejahatan saya sehingga mereka jahati saya seperti ini. Lalu kemudian tiba-tiba mereka mau negosiasi dengan TNI dan Polda, saya sudah senang," ungkap Susi.

"Dua hari kemudian tembaki TNI, itu apa? Katanya mau negosiasi tapi kalian (KKB) bunuh putra-putra bangsa, saya jadi lebih marah lagi, mau diambil apa? Sementara orang lain cari untung saja di Papua, kalian biarkan," tegas Susi.

Sebagaimana diketahui, KKB pimpinan Egianus Kogoya membakar pesawat Susi Air di Bandar Udara Paro, Kabupaten Nduga, Papua Pegunungan, Selasa (7/2/2023).

Tak hanya membakar, faksi ini juga menyandera sang pilot, Philips, yang hingga detik ini tak kunjung dibebaskan KKB.

Baca Juga: 3 Weton Wanita Pembawa Keberuntungan di Tahun 2023, Diprediksi Primbon Jawa Bakal Kaya Raya

Dalam upaya pembebasan Philips, KKB sedianya sudah membuka diri untuk melakukan negosiasi.

Akan tetapi, beberapa waktu kemudian, mereka justru menembaki personel TNI dari Satuan Tugas Batalion Infanteri (Yonif) Raider 321/Galuh Taruna Komando Cadangan Strategis Angkatan Darat (Kostrad) di Distrik Mugi, Nduga, Papua Pegunungan, Sabtu (15/4/2023).

Setidaknya ada empat personel yang gugur. Mereka yakni Prajurit Satu (Pratu) Miftahul Arifin, Pratu Ibrahim, Pratu Kurniawan, dan Prajurit Dua (Prada) Sukra.

(*)