Gridhot.ID - Sedang viral di sosial media terkait kasus pembunuhan bos galon di Tembalang, Banyumanik, Semarang.
Dikutip Gridhot dari Tribunnews Maker, viral seorang pengusaha depot air isi ulang tewas dalam kondisi mengenaskan.
Korban ditemukan dalam kondisi termutilasi dengan kepala dan kaki terpisah.
Lebih kejamnya lagi, jasad korban dicor semen di celah bangunan tempat usahanya.
Jasad korban terungkap usai pemilik lain dari depot air isi ulang tersebut berusaha membuka toko yang sudah lama tertutup.
Is Wargono (50) kemudian kaget bukan main saat mencium bau busuk dari tempat usahanya.
Dirinya lebih syok lagi ketika menemukan adanya gundukan coran semen yang ternyata berisi potongan kaki dari korban.
Polisi pun langsung turun tangan untuk mengatasi kasus mengerikan ini.
Berdasarkan penyelidikan kepolisian, korban diduga dianiaya menggunakan linggis hingga akhirnya meninggal dunia.
"Hasil olah TKP sementara, sebelum dicor, korban dianiaya hingga meninggal dunia dengan menggunakan linggis," kata Kapolrestabes Semarang Kombes Irwan Anwar.
Menurut Irwan, korban sebelum dicor oleh pelaku dimutilasi menjadi empat bagian.
Rincian, kedua tangan dari kepala dan badan.
"Menjadi empat bagian, kepala, dua tangan dan badan," bebernya.
Dikutip Gridhot dari Tribun Jateng, Tim gabungan Polda Jateng dan Polrestabes Semarang masih menyelidiki dalang pembunuhan keji Irwan Hutagalung bos galon yang tewas dicor dan dimutilasi di tempat usahanya.
Polisi masih terus mengumpulkan sejumlah bukti dan keterangan para saksi.
Kapolrestabes Semarang Kombes Irwan Anwar mengatakan, masih mengaitkan antara keterangan para saksi, hasil olah tempat kejadian perkara dan pemeriksaan dokter forensik supaya menguak tabir yang mengarah ke pelaku dari peristiwa ini.
"Ada kemungkinan (mengarah ke orang terdekat)," katanya, Selasa (9/5/2023).
Terkait dugaan motif pembunuhan, Kapolrestabes masih akan mengembangkan.
"Motifnya apa nanti menyusul saat tersangka ditangkap," bebernya.
Polisi dalam olah tempat kejadian perkara belum menemukan arah pembunuhan bermotif perampokan.
Musababnya, handphone, motor dan mobil pikap korban masih ditemukan di lokasi.
"Adapula barang bukti linggis yang diduga kuat digunakan untuk aniaya kemungkinan lain untuk tanam korban," imbuh Irwan.
(*)