Find Us On Social Media :

Susi Pudjiastuti Ajak Buat Tak Dukung KKB Papua, Sebby Sambom Justru Sebut Lucu, Kenapa?

Pemilik maskpai Susi Air Susi Pudjiastuti saat wawancara eksklusif di program Rosi KOMPAS TV, Kamis (11/5/2023).

Laporan Wartawan Gridhot.ID - Akhsan Erido Elezhar

Gridhot.ID - Pemilik maskpai Susi Air Susi Pudjiastuti mengajak masyarakat Papua untuk tidak mendukung Kelompok Kriminal Bersenjata (KKB Papua).

Dalam catatannya dalam dua tahun terkahir KKB Papua telah merusak fasilitas umum, seperti pembakaran sekolah, rumah sakit, rumah warga hingga menewaskan warga yang tidak bersalah atas dasar kebebasan.

Menurut Susi tindakan KKB Papua tersebut tidak bisa dibenarkan dan jauh dari peri kemanusiaan.

"Saya pikir situasi ini sudah tidak bisa dipertahankan," ujar Susi dalam wawancara eksklusif di program Rosi KOMPAS TV, Kamis (11/5/2023).

Dilansir Gridhot.ID dari artikel terbitan KompasTV, 12 Mei 2023, Susi menambahkan semakin lama KKB hidup, maka semakin banyak pihak yang menjadi korban.

Suplai logistik hingga obat-obatan untuk masyarakat di pengunungan Papua terhambat karena pesawat perintis tidak terbang lantaran khawatir disandera.

Dampaknya pembangunan di daerah tersebut menjadi terhambat, belum lagi pasokan makanan menipis yang bisa membuat konflik sosial meningkat.

Begitu juga dengan pihak luar yang ingin bekerja sama untuk pengembangan daerah hingga membuka lapangan pekerjaan di Papua juga akan mundur.

"Saya ingin masyarakat Papua juga ujungnya harus mengerti dan sadar memperjuangkan hak, keinginan dan cita-cita mereka dengan kekerasan, penyanderaan itu bukan jalan yang terbaik dan mestinya masyarakat Papua tidak mendukung itu. Tidak boleh mendukung itu," ujar Susi.

Baca Juga: 3 Weton Orang yang Cocok Menjadi Atlet, Perhatikan Cabang Olahraga yang Paling Pas Untuknya

Bebaskan Pilot Susi Air

Lebih lanjut Susi mendesak KKB membebaskan pilot Susi Air Philips Mehrtens yang saat ini masih disandera.

Susi menyatakan Philips tidak memiliki kaitan dengan permasalahan yang terjadi di Papua.

Bahkan Philips melalui Susi Air ikut membantu masyarakat dan pembangunan di Papua.

Sejak 2006, Susi Air ikut mambantu masyarakat dan membangun di Papua. Terutama di daerah pegunungan.

Melalui maskapai penerbangannya, kebutuhan masyarkat Papua di pegunungan cukup terpenuhi. Bahkan Susi mengesampingkan bisnis jika ada masyarakat membutuhkan pertolongan darurat.

Sebelum menjadi menteri, setiap enam bulan sekali Susi lama tinggal di Papua sekaligus membuka batuan sosial di bidang kesehatan dan membawa obat-obatan yang diperlukan masyarakat.

"Mereka harus bebaskan dan kembalikan Phil sehat tanpa syarat. Itu adalah jalan negosiasi yang benar. Kembali ke pemerintah membangun Papua bersama-sama, itu saya pikir akan terpuji untuk mereka," ujar Susi.

Dikutip Gridhot.ID dari artikel terbitan TribunSumsel, 12 Mei 2022, sementara itu, juru bicara Tentara Pembebasan Nasional Papua Barat-Organisasi Papua Merdeka (TPNPB-OPM) Sebby Sambom memberikan tanggapannya atas kemarahan Susi Pudjiastuti.

Sebby menilai aksi yang dilakukan Susi sebagai tindakan yang lucu.

Baca Juga: Fakta-fakta YouTuber Korea Selatan Sang Ho Han yang Nikahi Anak Bupati Pandeglang, Sudah Sunat sejak Kecil, Memiliki Nama Islam

Ia pun menyebut bahwa Susi tak sadar jika mantan Menteri Kelautan dan Perikanan tersebut sudah melakukan penjajahan di Papua.

Sebby Sambom menyampaikan tanggapannya itu melalui rekaman suara yang diunggah oleh akun Twitter @PartaiSocmed pada Senin (8/5).

Dalam rekaman itu, Sebby menyebut Susi Pudjiastuti sebagai wanita yang lucu saat menangis-nangis dan seakan menyebut dirinya tak bersalah.

"Saya atas nama panglima dari markas pusat kami perlu sampaikan pada publik bahwa apa yang Bu Susi menangis-nangis, tidak bersalah, salah apa, itu wanita yang lucu begitu,"terangnya dari rekaman suara beredar.

Ia lantas mengungkapkan alasannya menyebut Susi sebagai wanita lucu.

Sebby mengaku mengikuti sejarah Susi semenjak menjadi Menteri Keluatan dan Perikanan.

Ia mengetahui bahwa Susi menjual ikan dari Pangandaran dan wilayah Cilacap untuk dijual ke Jakarta menggunakan pesawat.

Hingga hal itu menjadikan perusahaannya menjadi besar.

Sebby menyebut bahwa Susi orang yang aneh lantaran tak sadar jika dirinya sendiri adalah seorang penjajah.

Baca Juga: Fakta-fakta YouTuber Korea Selatan Sang Ho Han yang Nikahi Anak Bupati Pandeglang, Sudah Sunat sejak Kecil, Memiliki Nama Islam

Sebby menilai bahwa Indonesia melakukan pendudukan di tanah asli Papua dan diambil kekayaannya.

Sehingga ia menyebut bahwa semua orang Indonesia itu adalah penjajah.

"Dia kan pernah jadi Menteri Kelautan dan Perikanan. Dia kan mendirikan pesawat karena kan saya ikuti, dia kan biasa jual ikan dari Pangandaran, dan wilayah itu Cilacap untuk jual ke Jakarta dengan menggunakan peawat kemudian perusahaannya jadi besar," jelasnya.

"Dia bilang dia salah apa? Kita bisa katakan ibu ini orang aneh yang lucu, dia tidak sadar kalau dia sendiri penjajah. Indonesia melakukan pendudukan di tanah tanah asli Papua, diambil kekayaannya, itu penjajahan, semua orang Indonesia itu penjajahan," sambungnya Sebby Sambom.

Kemudian Sabby Sembom pun menyebut jika Philip Marthenes merupakan bagian dari keamanan udara Indonesia lantaran membantu aparat.

"Saya sudah ikuti di semua media-media Indonesia juga untuk channel macam ya semua! Lalu pilot itu kan menerima surat persetujuan Panglima untuk menerbangkan pesawat, berarti pilot New Zealand itu bagian dari Indonesia Security Force yg membantu aparat keamanan.," tegasnya.

Terakhir Sebby pun menegaskan pihak TPNPB Papua akan terus membakar semua infrakstruktur dibangun Indonesia di Papua.

Termasuk didalamnya yakni sekolah sekolah, lantaran akan dibangun kembali dengan uang milik rakyat Papua sendiri.

"Kami tidak butuh pembangunan infrastruktur dll oleh Indonesia. Semua sekolah akan dibakar dan Papua merdeka akan bangun sekolah lagi".tegasnya.

Baca Juga: Jennifer Dunn Lepas Hijab, Tampil Pede Pakai Sendal Jepit, Istri Faissal Harris Tuai Pujian

Diketahuis sebelumnya, Susi Pudjiastuti sempat murka kepada KKB yang menyandera pilot pesawatnya Kapten Philips.

Dalam kesempatan itu, Susi mempertanyakan apa kesalahannya pada Papua hingga mereka bertindak keji kepada dirinya.

(*)