Find Us On Social Media :

Karakter Pemilik Weton Sabtu Kliwon, Sang Pendiam yang Kaku dan Hidupnya Bergantung Pada Batara Asmara

Selebgram Rachel Vennya

Gridhot.ID - Pemilik weton Sabtu Kliwon memiliki karakter atau watak yang cukup unik.

Di dunia keartisan, salah satu sosok yang memiliki weton Sabtu Kliwon adalah sang selebgram Rachel Vennya.

Dikutip Gridhot dari Tribun Jateng, weton adalah hari lahir berdasarakan pasaran kalender Jawa.

Weton ini tak hanya sekadar berfungsi sebagai penanda hari kelahiran di Primbon Jawa.

Weton bisa menunjukkan karakter seseorang bahkan sampai ramalan hidup orang tersebut.

Ramalan weton diolah menggunakan ilmu titen Primbon Jawa.

Dalam artikel ini, karakter weton yang akan dibahas adalah Sabtu Kliwon.

Dikutip Gridhot dari Intisari Online, Mereka yang lahir pada weton Sabtu Kliwon memiliki sifat Lakuning Bumi atau layaknya bumi dan Sanggar Waringin atau seperti pohon beringin.

Sifat lakuning bumi itu berarti kalau orangnya bijaksana, suka mengalah, penyabar, dan melindungi orang yang ada di sekitarnya.

Sifat Sanggar Waringin berarti termasuk orang yang bijaksana dan memiliki keteduhan hati.

Mereka kelahiran weton Sabtu Kliwon selalu bersyukur dengan apa yang dimilikinya, tidak pernah berpikiran untuk menerima atau meminta sesuatu dari orang lain, memiliki sifat dermawan dan juga tekun.

Baca Juga: 7 Tanggal Lahir Paling Keramat, Ucapan Mereka Mudah Jadi Kenyataan

Bila ada orang lain yang lebih membutuhkan maka dia tidak segan-segan untuk memberikan apa yang dimilikinya.

Sifat baik lainnya adalah penyabar, mau mengalah, rendah hati, dan suka mengingatkan sesamanya bila sedang melakukan kesalahan.

Tetapi, mereka juga memiliki sifat negatif, seperti angkuh dan suka membantah, tidak mau diperintah, jika ada orang yang mengecewakan maka akan selalu mengingatnya, jik amarah maka menjadi orang yang sangat menakutkan.

Weton Sabtu Kliwon berada di bawah naungan Tunggak Semi, yang rezekinya selalu ada, akan habis, tetapi akan mendapatkan lagi.

Weton Sabtu Kliwon juga berada di bawah naungan Nohan Rembulan, yang berarti selalu berubah, indah dan mempesona, serta welas asih.

Kelahiran Mongso Kalima, Pancuran Emas Sumawur Ing Jagad, untuk mereka yang lahir pada 14 Oktober hingga 9 November.

Mongso Kalima itu hawanya sejuk dan cuaca syahdu, karena langit diselimuti dengan mendung, bahkan sering turun hujan, dengan curah hujan yang serin gpula sangat lebat.

Mangsa Kalima ini dikuasai oleh Batara Asmara, yang lama orbitnya 27 hari, maka sifat, tingkah laku, bahkan keberuntungannya sangat dipengaruhi oleh Batara Asmara.

Batara Asmara adalah dewa kesenangan an keberuntungan, namun sebelum kesenangan itu datang, datanglah terlebih dahulu godaan yang berupa gangguan-gangguan yang tidak menyenangkan.

Jika orang itu tabah, maka kesenangan dan keberuntungan segera menggantikan derita itu.

Pengaruh Batara Asmara pada orang yang lahir dengan mongso Kalima, adalah kewibawaan, harga diri, bekerja dengan diam-diam tetapi sukses.

Baca Juga: 3 Weton Ini Terkenal Punya Watak Paling Sabar dan Bertanggung Jawab, Pantas Saja Hidupnya Selalu Kaya Raya

Oleh karena itu, orang yang terlahir dalam mongso Kalima biasanya orang-orang yang pendiam, namun mereka dapat memberikan nasihat bagi orang yang membutuhkan, pandai menyimpan rahasia, sehingga banyak kawan yang mempercayai untuk sesuatu rahasia.

Penampilan mereka penuh misteri, hal itu karena mereka lebih senang bekerja secara diam-diam, perkataannya penuh arti dan kepastian.

Mungkin yang belum mengenal orang kelahiran mongso Kalima, terasa sangat kaku bergaul dengannya, segalanya tampak sangat tertutup, tetapi bila sudah mengenalnya lebih lama, maka terasa suatu hubungan persahabatan yang baik dan penuh canda, bahkan enak diajak untuk berbincang-bincang.

Sesuatu yang luar biasa bagi kelahiran mongso Kalima adalah ketabahan hati, dalam menghadapi kehidupan penuh dengan rasa percaya diri, jarang mengeluh, dan tidak pernah menyerah bila menghadapi kesulitan apa pun bentuknya.

Istimewanya lagi, ketika mereka mengalami suatu kesulitan, maka akan menemukan suatu jalan untuk mengatasi kesulitan itu, dan berhasil!

Bagi orang kelahiran mongso Kalima, tidak ada hal-hal yang dianggapnya sulit dan luar biasa, semua masalah dan kehidupan ini, dihadapinya dengan gembira dan tidak pernah berkeluh kesah.

(*)