Gridhot.ID - Kapal Titanic menjadi salah satu kapal yang mengalami tragedi paling mengerikan di lautan.
Dikutip Gridhot dari Tribunnews, kapal Titanic merupakan kapal berpenumpang yang tenggelam pada tahun 1912 atau 111 tahun lalu.
Kapal tersebut dilaporkan karam usai menabrak gunung es saat berlayar bersama ribuan orang di dalamnya.
Tragedi kapal Titanic kemudian difilmkan dan dikomentasi ke berbagai medium untuk mengenang para korban.
Para peneliti pun terus berusaha menelaah tentang apa yang sebenarnya terjadi pada salah satu kapal paling besar pada zamannya tersebut.
Kini Bangkai kapal Titanic yang tenggelam pada 1912 dapat dilihat dengan jelas dan utuh.
Dikutip Gridhot dari Kompas.com, penampakan secara utuh untuk pertama kali sejak kapal tenggelam itu dapat dilihat dengan teknik pemindaian digital.
Dilansir dari LiveScience, pemindaian digital skala penuh kapal dilakukan menggunakan lebih dari 715.000 gambar.
Kumpulan gambar tersebut kemudian disatukan untuk menciptakan “kembaran digital”.
Bangkai kapal Titanic sebelumnya ditemukan pada tahun 1985 atau masa Perang Dingin.
Namun saat itu, bangkai kapal tidak dapat dilihat dengan jelas karena diselimuti lumpur dan dikelilingi oleh air hitam yang pekat.
Kapal paling terkenal di dunia itu tenggelam di kedalaman 3.800 meter samudera Atlantik.
Sejak ditemukan, para ahli beberapa kali menyelam untuk menjelajahi bangkai kapal dan memotret artefak yang masih tertinggal di reruntuhan kapal.
Namun, karena kapal berukuran besar dan berada di kedalaman laut yang sangat dalam, cahaya tak mampu menerangi bangkai kapal.
Oleh karena itu, meski sudah dilakukan penjelajahan dan pengambilan foto sejak 1985, tidak semua bagian kapal dapat terdokumentasi.
“Model ini (pemindaian digital) akan memungkinkan orang untuk memperkecil dan melihat semuanya untuk pertama kalinya,” ujar Gerhard Seiffert, spesialis pencitraan 3D dari perusahaan pemetaan laut dalam, Magellan.
Teknik pemindaian yang digunakan
Seiffert menjelaskan bahwa dengan menangkap model 3D, timnya bersama perusahaan pembuat film Atlantic Production dapat memvisualisasikan bangkai kapal Titanic dengan berbagai macam detail kecil.
“Ini Titanic yang belum pernah dilihat orang sebelumnya,” tuturnya. Mereka menggunakan rekaman video 4K yang diambil selama lebih dari 200 jam survei dengan dua kapal selam bernama Romeo dan Juliet.
Pemindaian ini memetakan kapal dengan presisi menggunakan skala milimeter untuk mendapatkan detail.
Waktu pemindaian
Mengutip dari BBC, Seiffert bersama timnya melakukan pemindaian pada musim panas 2022 dengan mengendalikan kedua kapal selam dari jarak jauh di atas permukaan laut.
"Kedalamannya hampir 4.000 meter merupakan tantangan, dan Anda juga memiliki arus di lokasi dan kami tidak diizinkan menyentuh apa pun agar tidak merusak bangkai kapal,” terangnya.
Ia juga mengungkapkan tantangan lainnya adalah para ahli harus memetakan setiap sentimeter persegi bahkan bagian yang tidak menarik sekalipun.
“Di bidang puing-puing Anda harus memetakan lumpur, tetapi Anda memerlukan ini untuk mengisi di antara semua objek menarik ini,” ungkapnya.
Detail kecil yang dipindai salah satunya yakni nomor seri di salah satu baling-baling kapal yang pernah dijadikan film tersebut.
Beri wawasan baru
Parks Stephenson yang telah mempelajari Titanic selama bertahun-tahun mengaku terpesona saat pertama kali melihat hasil pemindaian.
“Ini memungkinkan Anda untuk melihat bangkai kapal karena Anda tidak pernah dapat melihatnya dari kapal selam dan Anda dapat melihat bangkai kapal secara keseluruhan,” tuturnya.
“Dan apa yang ditunjukkannya kepada Anda sekarang adalah keadaan sebenarnya dari bangkai kapal itu,” sambungnya.
Menurutnya, mempelajari pindaian tersebut dapat memberikan wawasan baru tentang apa yang terjadi pada Titanic pada malam tenggelam karena menabrak gunung es.
“Kami benar-benar tidak memahami karakter tabrakan dengan gunung es. Kami bahkan tidak tahu apakah dia menabraknya di sisi kanan, seperti yang ditunjukkan di semua film. Dia mungkin mendarat di gunung es,” jelasnya.
Dengan mempelajari bagian buritan kapal, ia akan dapat mengungkap mekanisme bagaimana Titanic menghantam dasar laut.
(*)